Bagian Dua

36 15 6
                                    

William menatap bosan ke arah dua pembawa acara yang tengah berdiri di panggung. Suasana gedung yang digunakan untuk acara Music Award ini cukup gaduh karena teriakan-teriakan para penonton yang tak sabar menunggu sang idola untuk tampil.

Ia mengambil botol plastik air mineral di mejanya, lalu meneguknya sedikit; menghilangkan rasa kantuk yang mulai menyerang. Pemuda itu menoleh ke arah kanan tanpa tujuan, dan seketika tatapannya jatuh pada salah satu meja yang ditempati oleh beberapa perempuan.

Mereka juga turut meramaikan industri permusikan. Nama grup mereka adalah 'Daisy'; berisikan enam anggota perempuan yang dikenal dengan kesan imut.

William menyunggingkan senyum, lalu menepuk bahu Aiza yang duduk di sampingnya. "Za!" Panggil William, membuat gadis 18 tahun itu menoleh. "Ada Daisy." Tambahnya, lalu menunjuk ke arah kanan menggunakan dagu.

Aiza mengikuti arah tunjuk William, dan sukses menemukan meja Daisy yang letaknya tak terlalu jauh dari meja Genetics. Aiza menatap satu per satu personel Daisy, dan tersenyum teduh. Mata Aiza spontan membesar kala seorang personel Daisy ada yang balik menatapnya.

Natalie! Batin Aiza senang, lalu tersenyum lebar.

Alih-alih membalas senyuman, Natalie malah menoleh ke arah lain; berpaling dan tak berniat membalas senyuman Aiza. Senyuman di wajah Aiza pudar seketika. Gadis itu kebingungan, lalu mulai mengingat-ingat kesalahan apa yang pernah ia lakukan pada Natalie.

Ah, dulu kami baik-baik saja. Batin Aiza, lalu mengusap tengkuknya.

"Kenapa?" Tanya William, yang menyadari perubahan ekspresi Aiza.

"Hah?" Aiza menyipit, tak mendengar pertanyaan William.

"Kenapa?" Ulang William, menaikkan nada suaranya.

"Natalie," jawab Aiza. "Gak membalas senyumku."

"Oh, wajar," Sahutnya. "Kalian sudah lama gak komunikasi, kan?"

"Iya."

"Jangan heran."

"Tapi, kan...," Aiza menggigit bibir bawahnya, lalu menyandarkan punggung pada sandaran kursi. "Huft." Ia mengembuskan napas gusar.

"Dulu kalian akrab, ya?" Tanya William, menggeser kursinya mendekati Aiza.

"Iya. Aku akrab dengan Natalie," jawab Aiza. "Kira-kira kenapa, ya? Wajahku beda? Apa gara-gara beratku bertambah?"

"Nggak, tuh."

"Lalu kenapa?"

"Entah. Pasti ada alasan." Jelas William, membuat Aiza mendengus kasar. Gadis itu tak puas dengan jawaban William.

:-:-:-:-:

Acara Music Award berakhir dengan trofi emas yang diraih Genetics di kategori Lagu Terbaik Tahun Ini. Setelah selesai berfoto-foto dengan para staf di balik panggung, para personel pun pergi menuju ruangan privasi yang telah disiapkan untuk Genetics.

Joan membuka pintu merah dengan kertas bertuliskan 'Genetics' yang menempel di bagian tengah, lalu memasuki ruangan tersebut diikuti personel-personel lain. Mereka semua melempar tubuh masing-masing ke atas sofa, lelah dengan jadwal padat seharian ini.

Let's Meet at 7 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang