Merah Muda Pudar

1.2K 188 57
                                    

Eksistensi manusia sebatas mengukir rencana, sisanya semesta yang berkehendak.

Semampai daksa yang sepersekian menit lalu berada di hamparan pasir sukacita, hendak menikmati sang agung bumantara, kini ia sadrah ke mana takdir membawa.

Dua daun pintu mengatup sempurna, diiringi merah terang tanda operasi sedang berlangsung. Bangku besi tempat ia bersimpuh kian berdecit tatkala raganya bergerak penuh gelisah.

"Dari Biru, untuk Bumi."

Gulungan kertas merah muda yang nampak sedikit pudar itu terulur untuknya, disertai pita putih mengikat.

"Dari mana kamu mendapatkannya?" Bumi bertanya.

"Terjatuh depan ruang. Maaf tadi saya lancang membaca, sebab saya tidak tahu kepada siapa ia ditujukan,"

Hasta sang tuan lantas menerima jua membuka lembarnya.

tuan, ada yang hendak saya kumandangkan

biji afeksi yang kamu tanam pada lapangnya ladang saya, mereka berbuah. saya harap kamu mengerti apa artinya. sebab hendak saya suarakan dengan bahana lantang, tidak mampu. maka lewat aksara, saya akui saya jatuh hati.

sekalian, saya ucapkan,
selamat menyambut warsa baru, Tuan.

pendar pada sanubarimu
jangan biarkan pudar, ya?

daksa semampai nan perkasa
aksa penuh gemerlap angkasa
tetap jadi tuan penuh suka rasa, ya?

ada atau tidak saya pada semesta,
tetap mengorbit pada semestamu, ya?

sudah cukup isi sanubari saya tuangkan,
maka dengan ini saya pamit.

selamat petang, Tuan tersayang.

dari puan tuna wicara, biru.

Erat genggaman pada lembarnya, sembari disibakkan si surai legam nampak kacau. Daksanya meluruh, takdirnya sungguh terburu. Belum lama harsa bahagia terlukis, dengan cepat semesta mengikis.

"Biru," lirih, satu tangisnya mengalir pada hilir rupa rupawannya.

"Saya rindu, jangan kemana-mana,"

selesai.

___

catatan:

terima kasih! sudah mau membuang waktu untuk baca swakarya pertamaku yang akhirnya bisa selesai.
oh iya, barangkali malas menerka perihal ending, ketemu bumi lagi di swakarya milik alam ya! aku tunggu, sampai jumpa ( ◜‿◝ )♡

satu lagi deh, MINTA KRITIK SARAN KESAN PESAN DONG! jangan malu dong buat komen, jangan males juga. paling enggak di bagian terakhir ini aku bisa tau pendapat kalian dan bisa memperbaiki yang salah salah gitu untuk work aku kedepannya! ya ya yaa?

































sebentar....


njun???????

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

njun???????

bumi ✓Where stories live. Discover now