Kisah Di Balik Rembulan

2.1K 149 9
                                    

Tap

Tap

Tap

Tap

Tap

Suara Hentakan keras pada dahan sesekali mengusik burung yang sedang tidur di ranting pohon. Membuat mereka serentak terbang ke segala arah. Sementara sang penyebab suara tak memperdulikannya. Ia terus melangkahkan kakinya dengan cepat. Bahkan tak heran, ketika jubahnya ikut terbawa angin. Seolah ia terbang. Padahal  ia hanya berlari di atas dahan.

Mata kelamnya menatap lurus kedepan. Begitu pun mata berpola lingkaran pun terlihat, Akibat angin yang juga menerbangkan rambutnya. Berlari cepat, seakan musuh berada di depan mata. Padahal yang ia tuju hanyalah sebuah bukit.

Hingga ia pun telah sampai. Mendaratkan kakinya dengan pelan. Melangkah tanpa bersuara. Dan duduk meluruskan kakinya. Sambil menatap Rembulan dengan senyumannya yang puas.

Yah cukup puas untuk hatinya yang telah lama mati. Menatap sejarah kelam yang terpatri di bawah cahaya Rembulan. Bagaimana sorotan tajam saudara tersayang, membawa kehancuran untuk hidupnya. Ah! Ia bahkan mengingat sang pengagumnya berubah menjadi monster di depan matanya. Seakan tak ada rasa belas asih. Membunuh orang tuanya di depan matanya. Dan meninggalkannya dengan memberinya kenangan. Sebuah Kenangan untuk membuatnya menjadi sosok pendendam.

Ia tersenyum semakin lebar. Ketika ingatannya kembali. Tentang Semua tindakan pemusnahan yang terjadi pada Clan nya adalah ilusi. Faktanya saudara tersayang hanya di peralat. Terbuang dengan pengorbanannya yang sia - sia. Bahkan dalang di baliknya tersenyum lebar. Berpesta ria atas kemenangannya. Sementara saudara tersayang terlantung dihutan belantara. Dan membuatnya berubah. Menjadi penghianat desa. Ah! Bukan! Dia bahkan masih setia dengan desanya. Seolah melindungi dengan tindakan yang tak kasat mata. Sekali lagi ia mengagumi Saudara tersayang. Uchiha Itachi.

Ia kembali lagi menampilkan senyumnya. Dengan pancaran Bulan yang membuatnya kembali merasakan sakit. Karena sebuah Luka yang yang tak dapat ia lihat dengan mata telanjang. Tersirat namun bersyarat. Seakan membawanya kembali pada kedalaman hati yang kembali mati.

"Khe!"

Bahkan ia terkekeh pelan. Tatkala sinar sang Rembulan mengingatkannya pada siluet dua sejoli yang di mabuk asmara. Tersenyum bahagia diatas tawa rapuh yang sedih. Membawa sang pujaan hati tanpa tahu ada yang tersakiti. Dan mereka melewatinya begitu saja. Tanpa memandang dirinya yang berdiri tak jauh dari mereka berjalan.

Seiring dengan angin malam hatinya merasa tercebik. Mengingat bagaimana tawa pelan itu bukan untuknya. Melainkan untuk sahabat bodohnya. Ah! Tidak! Ia merasa dirinyalah yang bodoh. Bodoh untuk menyia - nyiakan waktunya hanya karena sebuah rasa dendam. Dan membuatnya mengalami penyesalan yang mendalam. Andai saja waktu bisa di putar, mungkin ia tak akan melakukan tindakan bodoh. Terpancing emosi sesaat yang menimbulkan hatinya tercemar oleh noda kebencian.

"Haaa........"

Nafasnya berhembus panjang. Lelah jika harus mengingat masa lalu. Faktanya, keadaan sudah berubah sangat jauh. Bahkan jauh dari angannya. Gadis pink yang dulunya di anggap sebagai sahabatnya kini telah menjadi istrinya. Memberinya anak hanya karena sebuah insiden tak masuk akal. Dan gadis sang Rembulan yang selalu ia kagumi telah  menjadi milik sahabat blondenya. Seakan mimpinya menjadi nyata. Sedangkan mimpi dirinya hanyalah sebuah angan semata.

Hatinya terenyuh tatkala ingatannya kembali pada prasangka putri tentang pencarian ibu kandungnya. "Ck! Bagaimana mungkin di bisa berfikir seperti itu!" Gumannya pelan. Dari pada prasangka buruk itu di arahkan pada mantan rekan timnya, Uzumaki Karin lebih baik arahkan saja pada sang gadis Rembulannya. Mungkin ia akan menerimanya dengan lapang dada. Atau bahkan bersorak, merayakannya. Faktanya alam lagi - lagi tak berpihak padanya. Seakan keberuntungan itu mengalir untuk sahabat bodohnya. Sedangkan kesialan menimpanya. Bertubi seakan tiada henti. Dan lebih memilih hidup menjauh, daripada dekat tapi menyesakkan.

All About LoveWhere stories live. Discover now