Gardening

9 1 0
                                    


"Lalu ... Kenapa sekarang aku harus berurusan dengan makanan kambing ini?" gerutu Alman. Kedua tangannya disilangkan.

"Jawaban: untuk mengganti ... kerusakan ... yang tempohari dilakukan ... pada jumlah: sepuluh ... tuas."

Brendan masih takjub pada suara kaku yang selalu mengikuti mereka sejak menginjakkan kaki di jalan berpaving. Sepertinya suara-suara itu timbul sebagai reaksi atas tindakan yang mereka lakukan pada benda-benda berbatu biru di berbagai tempat di kota itu. Menggantikan keberadaan penduduk kota yang tak pernah mereka lihat sama sekali.

Walau dikatakan kota, sebetulnya hanya terdiri dari beberapa buah bangunan dan jalan saja. Lebih terlihat seperti sebuah komplek area niaga, dengan: satu tavern, klinik, kuil, dan beberapa toko. Yang membuat terlihat seperti sebuah kota adalah luasnya. Semua benda di sekeliling mereka setidaknya berukuran dua kali lebih besar dari normal.

Saat ini mereka sedang berada dalam bangunan toko yang terlihat memajang banyak tanaman dalam pot. Brendan menebak bangunan itu dimaksudkan untuk menjual tanaman hias. Walau dia agak sangsi di pulau itu ada makhluk yang berminat untuk membeli tanaman.

"Permisi, aku hanya perlu menyirami dan menyiangi tanaman-tanaman suplir ini, 'kan?" tanya Brendan pada batu biru terdekat yang ada.

"Koreksi ... Individu: Druid Brendan ... hanya perlu mengurus ... semua ... tanaman ... paku!"

"Oh, benar. Baiklah!"

Dengan tongkatnya, Brendan mulai memanggil butiran air di udara lalu secara hati-hati membasahi tanah dan dedaunan semua tanaman paku dalam ruangan. Tidak terlalu jauh berbeda dengan apa yang biasa dia lakukan di tempat asalnya. Dia jadi merasa nyaman.

"TI-DAK-MA-U!" Alman bersikeras. "Lagipula ... kenapa aku harus memberi makan pada dedaunan buas ini, sementara Wings hanya perlu menyiram daun sungguhan?"

"Persoalan: Individu Sorcerer Conlaed ... Tidak suka pada ... dedaunan yang ... bisa dimakan oleh ... herbivora. Pemecahan: Individu Sorcerer Conlaed ... mengurus tanaman ... karnivora."

Biasanya, hal semacam itu Alman jadikan lelucon di kedai minum. Mengalami sendiri leluconnya melawan balik kepadanya membuat rasa kesal Alman menjadi-jadi. Sayangnya dia tidak bisa mengamuk seperti kemarin. Batu berharganya disita oleh tuas-tuas bercapit sebagai jaminan, hingga hukuman Anak Baik-nya selesai.

"Lalu ... kenapa Wings juga ikut mengurus tanaman, yang merusak tuas-tuas itu hanya aku, 'kan?"

"Jawaban: Individu Druid Brendan ... tidak dapat ... mencegah individu Sorcerer Conlaed ... melakukan kerusakan."

Alman menoleh kepada Brendan yang kini mulai menyiangi dedaunan kering. Sepertinya pemuda bertelinga sayap itu cukup menikmati kegiatannya. Alman jadi tidak terlalu merasa bersalah.

Menghela napas panjang, dia menyambar toples besar berisi serangga hidup. Alman agak bersyukur ukuran serangganya tidak sebesar yang di hutan. Tetapi melihat lalat dan ulat seukuran genggaman tangan anak-anak, membuatnya malas menyentuh dengan tangan kosong. Mau tak mau, pemuda berambut merah itu menggunakan mantranya untuk memindahkan serangga dari toples ke daun berduri yang sedang terbuka seperti buku.

CTAKKK!!!

Nyaris copot jantung Alman melihatnya. Di samping ukurannya yang tidak biasa, kecepatan menangkup pada daun tanaman Venus Flytrap yang harus dia beri makan juga di atas normal. Seandainya itu tangannya sendiri yang meletakkan serangga, pastilah jarinya ikut terjepit.

Satu-persatu dedaunan berduri yang masih terbuka, dia beri serangga dengan sihirnya. Beberapa yang masih lapar, kembali membuka bahkan bergerak mendekati Alman, menunggu giliran diberi makan. Yang sudah tertutup tetapi tidak segera menjauh, dia dorong supaya tidak menghalangi yang lain.

Terbuka, beri serangga ... Tertutup, didorong ... Terbuka, beri serangga ... Tertutup, didorong.

"ADUH!"

Alman salah memperhitungkan daun mana yang sudah kenyang. Jarinya terjepit daun yang kembali terbuka. Berkat refleknya, dia masih sempat menarik tangan sebelum mulai tercerna.

"Sabar sedikit!!!" serunya kesal seraya melayangkan tinju pada daun yang nakal itu. Lalu kembali memberi makan.

Setelah semua pot Venus Flytrap dan tanaman paku selesai diurus, pintu menuju keluar bangunan terbuka.

"Apaan ... jadi kalau kita tidak juga selesai mengurus semua tanaman tadi, mereka bakal mengurung kita di toko ini, tidur bersama dedaunan ganas tadi?!" seru Alman, baru saja menyadari horor yang berhasil dia hindari.

Brendan ikut melangkah keluar dalam diam.

Tadi, selagi Alman masih sibuk dengan pot-pot lain, dia yang sudah selesai dengan tanaman paku sempat berjalan-jalan dalam toko. Selain perlengkapan mengurus tanaman, rak-rak toko dipenuhi dengan berbagai buku. Satu buku yang terlihat mencolok sampulnya, dia tarik.

"Floriography!" serunya antusias. Lalu mulai membalik-balik isi halamannya.

Namun, isi pada suatu halaman membuat Brendan buru-buru menutup buku dan mengembalikan ke tempatnya. Masih berdebar-debar, Brendan mengintip Alman di ruang sebelah. Mensyukuri rekannya masih asyik berkelahi dengan dedaunan karnivora pot lain, pemuda itu memutuskan untuk tidak menceritakan apa yang baru saja dia baca.

 Mensyukuri rekannya masih asyik berkelahi dengan dedaunan karnivora pot lain, pemuda itu memutuskan untuk tidak menceritakan apa yang baru saja dia baca

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

"Floriography ... Fern : Fascination ... Sincerity ... Magic."

"Floriography ... Venus Flytrap : Caught at Last."


К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.
The Adventures of Wings and RedМесто, где живут истории. Откройте их для себя