Gadis pecinta makanan itu menoleh, menatap seorang laki-laki tampan di depannya yang sedang memegang ponsel.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Vanilla tersenyum menyambut senyuman sang laki-laki. "Kak Jahe."
Namanya Jaehyun, salah satu teman pacarnya juga, punya dimple di pipinya ketika senyum. Bahkan bisa di bilang laki-laki di depannya adalah prince charming di kampusnya.
Jujur vanilla beruntung karena mengenalnya, dan pernah menyukainya. Sebelum akhirnya sekarang dia bersama laki-laki yang di sebut preman kampus.
"Boleh minta tolong? Aku lagi buru-buru."
"Ya?"
"Kamu ada Powerbank? Hp ku mati tapi kalau gak adaㅡ"
"Ada kok." Selaku yang membuatnya terdiam.
"Boleh pinjem?"
Vanilla mengangguk, kemudian mencari Powerbank yang selalu di bawa nya di dalam tas, tidak pernah ketinggalan, dia hanya menjaga-jaga kalau ponselnya mati.
Setelah ketemu dia memberikannya kepada Jaehyun yang tampaknya senang.
"Thanks, Vanilla. Aku pinjem dulu."
Lagi-lagi Vanilla mengangguk sambil memperhatikan Jaehyun yang memasang kabel charger yang di bawanya ke Powerbank lalu menyambungkannya ke ponsel.
Vanilla melihat Jaehyun menghubungi seseorang ketika ponselnya telah hidup kembali, karena bingung jadi dia hanya diam dan menunggu.
"Hp gue mati." Sahut Jaehyun ketika mendengar suara terjawab.
Jaehyun diam sebentar sebelum kemudian mengangguk walaupun orang yang menghubunginya tidak melihat. "Oke gue ke sana."
Setelah panggilan terputus Jaehyun menatap Vanilla. "Makasih ya, ini akuㅡ"
"Bawa aja kak, takutnya masih butuh kan."
"Gak apa-apa?"
Vanilla mengangguk. "Iya."
"Kalo gitu aku tinggal ya, Gak apa-apa sendiri?" Tanyanya tidak enak.
"Dari tadi juga sendiri."
Jaehyun tertawa. "Oke deh, kapan-kapan aku traktir"
Mendengar kata traktiran mata Vanilla berbinar. "Serius ya?"
Jaehyun mengangguk. "Duluan, La." Setelahnya Jaehyun melenggang pergi meninggalkan lagi Vanilla sendiri yang menatap punggungnya menjauh.
