•01 PERTOLONGAN

11 4 1
                                    

Rashi kini sedang berjalan jalan di sebuah taman kota yang ramai oleh banyak orang, rasa nya ia sangat muak diam dirumah, jalan satu satu nya untuk menenangkan diri adalah jalan jalan sambil menikmati angin disore hari.

Tak sengaja rashi melihat seorang anak kecil yang disuapi oleh ibu nya, lalu sang ayah memotret anak kecil itu diam diam sambil menahan tawa karena gemas, rashi langsung teringat jaman dulu, saat dimana dunia nya belum hancur seperti ini.

"rasha, rashi, makan dulu sayangg! " ucap ibu dari kedua anak kembar tersebut.

"Ayo acii, kita makan! " seru rasha semangat sambil menarik tangan rashi.

"Iya kak aca, nanti main lagi ya janji sama aci" ucap rashi ceria.

"Iya kakak janji! "

Bayangan itu terngiang dikepala rashi saat melihat kebahagiaan keluarga kecil itu, ingin sekali rashi merasakan kehangatan itu, namun mustahil bagi diri nya, rashi segera melupakan semuanya ia mulai fokus lagi berjalan jalan, menghilangkan beban dipikirannya.

Setelah beberapa menit berjalan jalan, rashi melirik ke arah jam ditangannya, sudah terlalu sore pikirnya.

Rashi buru buru pergi dari sekitar taman, pergi mencari angkutan umum, setelah mendapatkan angkutan umum, rashi segera naik dan duduk tenang tanpa merasa hal ganjal apapun dalam hati nya.

Setelah beberapa lama kemudian, rashi tersadar bahwa didalam angkut itu, rashi hanya sendiri, rashi mulai terlihat risih karena sang supir dan lelaki disamping nya, mencuri curi pandang pada nya, mereka terlihat tersenyum nakal ke arah rashi.

"Mau kemana neng? " tanya seorang lelaki di samping rashi.

"Ya pulang lah! " ketus rashi.

"galak bener, ikut abang yuk," goda lelaki itu, dibalas tatapan jijik dari rashi.

"Apaan sih!"

"Ayo lah, gak usah jual mahal" lagi lagi lelaki itu menggoda rashi, bukan hanya menggoda bahkan laki laki itu berani menyentuh lengan rashi.

"Heh gak sopan banget! gue tendang ya lo dari sini! " bentak rashi emosi.

"Ayo tendang kalo berani!" ucap lelaki itu tak kalah galak.

"Brengsek banget sih! " ucap rashi seraya mendorong lelaki itu dengan kuat.

rashi mempunyai feeling akan terjadi sesuatu buruk pada dirinya, tanpa pikir panjang rashi cepat cepat turun dari angkut, untung saja angkutan itu sedang berhenti karena jalanan sedang macet.

Tak disangka lelaki tadi mengikuti nya dari belakang, rashi yang menyadari hal itu buru buru lari sekencang mungkin, namun lelaki itu masih mengejar rashi, hingga akhirnya rashi melihat ke arah lelaki yang sedang duduk santai di motor nya, rashi sedikit mengenal lelaki itu, rashi ingat dia adalah teman kakak nya yang sering berkunjung kerumah.

"Hai sayang! " tanpa pikir panjang rashi sedikit mengencangkan suara nya, agar lelaki yang sedang mengejarnya mendengar.

Lelaki yang sedang duduk diatas motor nya itu terlihat bingung, ia menatap ke arah rashi.

"Rasha? " ucap lelaki itu memastikan.

"Ngapain si rasha manggil gue sayang, tapi ini kok sirasha keliatan beda ya? " batin lelaki itu.

"Ayo sayang kita pergi, maaf ya udah nunggu lama! " ucap rashi sekeras mungkin agar terdengar oleh lelaki yang tadi mengejar nya, lelaki itu terlihat berdiri tidak jauh dibelakang rashi sambil masih memerhatikan rashi.

Rashi yang tidak direspon sama sekali oleh laki laki didepannya, kini melembarkan mata nya sambil berbisik
"ayokk, tolongin gue pliss! "

"Naik naik! " suruh lelaki itu, akhir nya rashi segera naik motor besar  milik laki laki itu, rasa lega menyelimuti hati nya, laki laki brengsek yang dari tadi mengejarnya kini terlihat berbalik pergi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RASHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang