Banaspati

58 12 10
                                    

"Eoh, merepotkan!" asap mengepul usai Banaspati menghela napas, perlahan pudar oleh udara. Umpatan yang sama terdengar beberapa kali, dinding berlumut memantulkan suara. Api laksana bola itu menambah kecepatan, menyusuri lorong sumur, lantas mencapai dasar. Andai dalam wujud manusia, bibirnya mencebik. Tidak senyaman dua hari yang lalu saat tempat ini ditemukan, kini bau busuk menyeruak. Dia menyeret kobaran cahaya guna meneliti tubuh berselimut lalat hijau dari seorang gadis.

Kebencian menurutnya adalah hal paling menyebalkan. Dengan itu amarah manusia mudah tersulut hingga kejahatan merampas akal sehat. Bayangkan saja, mayat ini terbujur kaku dengan beberapa lebam di wajah. Jahat sekali pelakunya, tapi kurang pintar. Masa visual menakjubkan begini dilecehkan? Sayang, jadi lecet. Main lembut lebih direkomendasikan. Sesuatu yang cantik harus dijaga, bukan? Oke, Banaspati segera melenyapkan gadis itu menjadi abu dengan semburan apinya. Jika tidak maka benaknya akan terus diserbu kekacauan.

Tunggu ..., bicara soal benci, Banaspati tidak menyukai semua manusia. Berat rasanya memikul perkara merepotkan, yang kian hari kejahatannya makin bertambah, otomatis menambah pekerjaan.

Sebuah ide menyentil benak, sosoknya mondar-mandir. "Monster itu ... si Jagat Ravaya, mungkin bisa membantu. Aku tidak perlu repot-repot membasmi penjahat hingga mereka menggunung, lantas dia bangun. Dengan ini para manusia akan cepat binasa. Dan, ya! Bebas! Bwahaha!"

Bau gosong dihadapan menyumpal gelak tawa. Dia mendadak linglung. Dinding semen berlumut, kalau dibakar habis, tak ada lagi yang menampung selain tanah yang jauh dari elegan. Logikanya sama seperti. "Seluruh manusia? Mati? Tidak-tidak. Energi rasa takut mustahil ada, malah aku yang tinggal bergetar ketakutan di bawah kuasa makhluk itu!"

Tenaga seakan memberontak keluar, meronta agar tak lagi dipergunakan. Lelah. Hari ini empat manusia habis di tangannya. Dua anak yang mencontek, hangus di tempat. Bagus, penghuni kelas menyalurkan rasa takut. Kemudian ada seorang perempuan mendorong temannya dari jembatan hingga jatuh ke sungai dengan sangat keras, membuat dia terpancing dan tubuh gosong itu meluruh di bawah tatapan takut para pejalan kaki. Cih, begitukah teman? Dan barusan, dirinya terpaksa membaca masa lalu demi mengungkap sang pelaku. Tindakan yang paling menguras energi.

Rasa takut memang dapat meningkatkan kekuatan menjadi berkali-kali lipat, tetapi Banaspati mudah lelah. Percuma jika berharap tugasnya hanya mengudara di kerumunan agar leluasa menyerap kepanikan mereka. Haha, bahagia di atas penderitaan. Tapi orang jahat malah memperkeruh keadaan, menyalurkan energi negatif pada sosok itu, membuat bangun. Ah, bila kota hancur ..., siapa lagi yang dengan bodohnya mengagumi sinar Banaspati dan berseru takut? Maka dari itu, penjahat sekecil apapun harus mati.

Perihal tenaga yang mudah terkuras, tentu kerap dikeluhkan. Namun, setidaknya ada penawar dari kegundahan itu. Kekuatan. Semakin kuat dan terang nyala apinya, maka dia akan berbangga. Seperti saat ini, saat menyoroti dinding, ada pantulan dirinya yang seolah menegaskan bahwa cahayanya amat menakjubkan.

Laut kalau semakin dalam, gelapnya kian pekat. Dengan dasar tak terduga, bisa dibilang cukup angkuh sebab bila bukan berasal dari naungannya, dia tidak segan mengerahkan tenaga agar benda-benda asing seperti manusia mendapat tekanan dan terpental ke permukaan. Misterius. Air itu monster kalem pelahap manusia, membuat sesak di kedalaman, menyesap nyawa, dan membiarkan sang korban meliuk di antara gelombang.

Banaspati terlihat sangat terang malam ini, separuh ruangan merdeka dari jajahan gulita malam. Pendapat manusia tentang kedalaman yang berhubungan dengan kelamnya warna hitam, berhasil dipatahkan. Sumur ini memiliki dasar gemilang. Lagi pula siapa suruh mengacungkan selang setiap mendapati kedatangannya? Berharap bisa memadamkannya? Mimpi. Dengan ini dia punya alasan untuk membenci air, melakukan hal apapun yang berlawanan dengan elemen itu.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 19, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mestika Rakata - BanaspatiWhere stories live. Discover now