Cintamu

12.6K 604 4
                                    

Haiiii.. author kembali. Maaf update nya lama. Makasih komen dan vote nya. Maaf juga gak bisa di bales, wattpad author error :'( . tapi aku selalu baca kok,kadang senyum2 sendiri,ikut nangis,terharu *huaaa mulai melow dah gue* ..Makasih udah baca ,author orang nya moody an kalo lagi niat nulis bisa buanyak tapi kalo lagi males palingan cuma secuil. makasih juga buat @leeryz yg rajin bgt coment, love u lahhh. Makasih jg buat dek eka(admin yg mulai gesrek gara2 bikin wattpad) yg selalu nungguin lanjutan ff gue .. Dan Makasih untukk kaliaaaaan semuaaaa . kecup banjir dah. Langsung ke cerita ntar gue di kroyok lagi . Cussss


= Dear Diary =

"Ketika jantung mu berdetak lebih cepat, Ketika denyut nadi lebih cepat saat didekat lawan jenismu,Ketika keringat dingin membasahi tubuhmu saat dia menatap mu..bisa ku pasti kan "KAU SEDANG JATUH CINTA" "

Ali memarkirkan mobil di depan rumah prilly, tangannya terus menggenggam prilly saat memasuki rumah.

"Kalian udah pulang" kata mama ully

"Udah tan..baru nyampe" kata ali

"Bentar ya li..gue ganti baju dulu" kata prilly

"Iya .."

Prilly berlalu meninggalkan ali dan mamanya.

"Ali makan dulu yuk.."

"Nanti aja tante bareng prilly"

"Oh yaudah.. kamu bisa duduk2 dulu di balkon" kata mama ully.

Ali melangkahkan kaki menuju balkon, duduk di salah satu bangku panjang. Menatap senja jingga sore itu yang sangat indah lengkap dengan awan yang menggantung di pelupuk cakrawala. Tatapannya terhenti saat melihat sebuah kertas berbentuk burung di ujung balkon. Dia berjalan mendekati kertas itu,dibaca lah kertas itu yang ternyata salah satu coretan diary Prilly.


Dear Diary..
Aku hanya bisa menatapnya dari kejauhan..
Memastikan dia selalu baik baik saja..
Meski mulutku mengatakan aku membencinya tapi relung hati ku selalu menjerit mengatakan kebalikannya..
Biarkan dia terus membenciku, Biarkan aku mengamati dia dari kejauhan,Biarkan aku menyemangati dengan cara yang berbeda..
Menyemangati dengan semua sindiranku "Mana mungkin loe menang basket . mimpi"..
Dia selalu menjawab "Gue bakal menang" ..
Aku senang melihatnya sesemangat itu..
Biarkan dia tak menoleh ke arah ku..
Aku hanya ingin melihatnya baik baik saja.
Aku tak bisa mengalahkan gengsi ku..
Biar kusimpan rasa yang tertinggal ini..
Biar ku nikmati cinta sakit ini..
"Ali... Ku harap kau selalu bahagia"

Prilly Latuconsina

Coretan prilly beberapa bulan yang lalu disaat gengsi mengurung keduanya. Buliran airmata mengalir di pipi ali, dia merasa dia laki laki yang teramat bodoh. Terlalu memikirkan gengsi.

Prilly telah berganti pakaian dan menghampiri ali.

"Alii" panggilnya

Ali menoleh dan berhambur lari memeluk erat prilly dengan terus terisak.

"Kok nangis?" tanya prilly (menyeka airmata ali)

"Maaf"

"Maaf untuk apa?" tanya prilly

Ali menyerahkan kertas itu ke prilly.

"Oh..gak perlu minta maaf. Kini cinta telah menghancurkan dinding gengsi, Cinta telah menyatukan kita."

Ali memeluk erat kembali erat prilly di temani senja jingga indah di ujung cakrawala. Ali berbisik lirih pada prilly *Aku takkan pernah pergi darimu(lagi)* .

Petang pun menyapa, mama ully memanggil keduanya.

"Makan dulu"

"Iya maa"

Prilly mengambil kan makanan untuk ali *aihh calon istri hahaaha*.

"Makasih sayang" kata ali

"Iyaa"

"O ya li..mau kuliah dimana nanti??" tanya mama ully

"Belum tau tante ..terserah prilly"

"Kok aku?" tanya prilly

"Kan kita sepaket" canda ali

"Dikira ayam pop..sepaket" jawab prilly

Mama ully hanya tersenyum simpul melihat keduanya. Setelah makan malam ali memutuskan pulang. Tak lupa berpamitan dengan mama ully *camer . cieeeerr* . Prilly mengantarkan ali sampai mobil, ali masuk ke dalam mobil dan mulai menyalakan mesin.

"Alii.." panggil prilly

"Apaa sayang"

Prilly berlari mendekati mobil ali, mencium ali kilat.

"Hati hati di jalan.. jgn lupa mandi biar gak bau" canda prilly

"Aku gak akan mandi"

"Kok gitu?" tanya prilly

"Ntar bekas bibir kamu ilang dong kena air" kata ali

"Ihh kok gitu"

"Ntar aku mandi ..kalau kamu janji"

"Janji apa?"

"Besok di kasih lagi kiss nya"

"Aliiii" kata prilly manja

Ali melambaikan tangan ke prilly, melajukan mobil meninggalkan prilly yang masih tersipu malu di depan gerbang.

--- Rumah Ali ---

Ali merebahkan tubuhnya di sofa.

"Kok baru pulang li?" tanya mama resi

"Dari rumah prilly mah.."

"Oh ..makan dulu sana"

"Udah makan di rumah calon mertua"

Mama resi tersenyum mendengar jawaban ali. Ali berjalan menaiki tangga menuju kamar.

"Kalo gitu buruan mandi.." kata mama resi .

Ali menoleh ke mama nya dan berkata " nanti bekas bibirnya prilly ilang dong mah *menunjukkan pipi kanannya* "

"Alii" teriak mamanya

Ali berlari menuju kamar, mama resi tersenyum simpul menyadari anaknya telah tumbuh dewasa. Ia pun teringat wasiat

papa nya ali. Wasiat yang ia simpan 15 thn dan sepertinya ali sudah berhak mengetahuinya.

*ciyee ciyee pada kepooo kelanjutannya,sabar ya. Di part selanjutnya . hahaha*

Dear DiaryWhere stories live. Discover now