prolog

15 4 0
                                    

Hari itu adalah hari senin tanggal 22 Maret 2010. Seperti biasanya para murid dan guru melakukan apel pagi atau biasa di sebut upacara.

Upacara hari itu berjalan secara hikmat dari awal pembukaan upacara hingga amanat pembina upacara, tetapi ketika pembina upacara menyampaikan sambutan dan amanatnya tiba-tiba terdengar suara orang jatuh di barisan bagian depan.

"Gubrak " suara tubuh yang jatuh ke lantai lapangan upacara yang terbuat dari semen itu. Awalnya semua menganggap hal itu adalah hal biasa, petugas penjaga UKS pun menghampiri gadis tersebut dan mencoba mengangkat nya menggunakan tandu.

Akupun melirik petugas tersebut sambil sesekali mendengar kan apa yang dibicarakan oleh pembina upacara tersebut, ketika ku melihat dia sedang membalikkan badan gadis tersebut tiba-tiba muka sang petugas pun berubah menjadi panik dan khawatir.

Kulirik gadis tersebut dan akupun terkejut karena muka gadis tersebut berlumuran darah yang lumayan banyak. Semua siswi yang ada di sekitar gadis tersebut berhamburan menjauh karena takut melihat apa yang terjadi sama gadis tersebut.

Hari itu upacara pun di berhentikan seketika, Guru-guru memandu semua siswa untuk memasuki ruang kelasnya masing-masing, sedangkan petugas UKS berusaha menelpon ambulan sambil mencoba untuk menghentikan pendarahan yang keluar dari dagu bagian atas dan lehernya tersebut.

Gadis tersebut kulihat di bawanya menuju ruangan UKS sambil menunggu datangnya ambulan untuk menjemput.
Sementara itu di dalam kelas yang belum ada guru tiba-tiba salah satu temanku berubah menjadi aneh.

Ku lihat dia mulai mengeram seperti suara kucing kemudian secara tiba-tiba dia menjerit. " Akhhhhuhhh saria sadaya Atos ngangaggu bangsa urang ayeuna Saria sadaya tanggung jawab ka urang Atawa urang bales ganggu saria sadayana ( kalian semua sudah menganggu kelompoknya saya, kalian semua harus bertanggung jawab ke saya atau sekarang saya balas ganggu kalian semua ) " ucapnya sambil menggeram dan bertingkah layaknya seperti seekor macan.

Aku dan beberapa temanku pun mendekatinya dan mulai memeganginya yang mencoba melakukan hal hal aneh dan memukulkan kepalanya sendiri ke tembok ruang kelas hingga darah mulai keluar dari dahinya serta terus menggeram.

" Eh kalian jangan diem ajah bantu panggilan guru atau siapa yang bisa bantuin temen kita ini, kayaknya dia kesurupan deh" ucapku kepada sisiwi kelas 8 B itu sambil terus menahan tangannya dan kepalanya agar tidak dibenturkan ke tembok.

" Saha maneh, Naha ngaganggu babaturan abi, babaturan abi boga salah naon ka maneh hah ( siapa kamu, kenapa menganggu temen saya, temen saya punya salah apa ke kamu hah )" ucapku mencoba berinteraksi dengan makhluk tersebut ya walaupun sedikit takut sambil terus memegangi tangannya .

Diapun berhenti membenturkan kepalanya ke tembok tetapi tiba-tiba dia melirikku dengan tatapan yang dingin hingga membuat bulu kudukku merinding.

Dia pun tersenyum jahat menatapku " babaturan maneh teh loba ngalakuken kasalahan babari Kamari ngaganggu bangsa Abi nu nuju ngalakuken acara ( temen kamu tuh banyak membuat kesalahan dan juga kemarin dia menganggu kelompok kami yang sedang melakukan sebuah acara " ucapnya serak sambil mencoba melepaskan tangan dan kakinya dari pegangan aku dan teman-temanku.

Tak lama kemudian datang seorang guru olah raga yang bernama pak Yadi bersama temanku, memang sih sebuah rumor mengatakan bahwa pak Yadi ini bisa berkomunikasi dan melihat makhluk-makhluk yang tak kasat mata seperti jin dan setan.

Pak Yadi pun menyuruh aku dan teman temanku yang sedang memeganginya untuk membawa Sinta ( gadis yang kerasukan makhluk halus ) ke ruangan laboratorium biologi.

Sinta ku letakkan di atas meja yang biasa kami gunakan untuk kegiatan praktikum dan kegiatan belajar mengajar. Beberapa siswi pun menemani kami di dalam ruangan tersebut.

Kulihat pak Yadi perlahan mengendurkan ikat pinggangnya dan dasi yang mengikat leher Sinta. Sedangkan temanku yang sedang memegangi kakinya disuruh pak Yadi untuk melepaskan sepatu dan kaos kaki Sintia.

Pak Yadi mengambil minyak kayu putih , kemudian menggosokkannya di sela sela jari tangannya sambil perlahan menarik atau mengurutnya yah akupun tidak terlalu jelas memperhatikan sambil membacakan ayat-ayat suci Alquran karena yang kuperhatikan adalah wajahnya Sintia yang terus berontak berusaha melepaskan diri dari pegangan ku dan teman teman dan kini kulihat dia mulai merasakan sakit dengan apa yang di lakukan oleh pak Yadi.

Sintia mengeram semakin keras " akhhh anjing sia saha, nyeri aing , cicing ulah akhhh grmmm " ucapnya yang rada serak sambil terus menggeleng kan kepala.

" Arek keluar Atawa sing siksa siga ieu hah, maneh saha dan ti mana maneh ujug ujug asup ka budak ieu ( mau keluar atau aku siksa kaya gini hah , kamu siapa dan darimana kamu tiba-tiba masuk ke badan anak ini )" ucap pak Yadi sambil terus mengurut sela sela jari tangannya.

" Aing mbung kaluar ti tubuh barudak ieu, nama aing risbul, aing ti kebon jati nu didinya ( aku gak mau keluar dari tubuh anak ini, namaku risbul,. Aku dari kebun jati yang ada disebelah sana) "
Ucapnya sambil menatap mata pak Yadi tajam seolah olah ingin mengajak ya bertanding keilmuan.

" Ti kebon jati mana hah, rek naon maneh asup Kana awal budak ieu hah( dari kebun jati mana , mau apa kamu masuk kedalam tubuh anak ini )"

Pak Yadi pun melanjutkan pembicaraan dengan makhluk tersebut hingga makhluk tersebut dipaksanya keluar dari tubuh Sinta. Pak Yadi menarik nafas dalam Dalam dan menggerakkan tangannya ke udara ( seperti gerakan avatar, entah tujuannya buat apa sayapun tidak tahu ) sambil membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an tangan pak Yadi bergerak dari perutnya menuju mulutnya sinta, dan sintapun batuk batuk dan hendak memuntahkan sesuatu. Ku ambilkan plastik hitam yang ada di meja depan dan kulihat Sinta memuntahkan sesuatu dan tubuhnya lemas tak berdaya

" Pak tadi bapak tu ngapain sih " hardik ku penasaran

"Oh bapak tadi menarik aura aura negatif dari tubuh Sinta lalu di dorong keluar lewat mulut " ucapnya

Ku dengarkan penjelasannya sambil ku ambilkan segelas air untuk sinta. Ketika ku ambilkan air untuknya tiba tiba datang 3 murid dari kelas yang berbeda dan mencari pak Yadi

" Pak di kelas saya ada orang yang kesurupan pak tolongin lah pak " ucap salah satu siswa yang kemudian di timpa oleh siswa lainnya. Ternyata kondisi siswa yang kesurupan dari kelas lain lebih parah dari sinta, dari ceritanya aku tahu bahwa salah satu dari mereka ada yang menyayat sayat lengannya hingga membuat darah bercucuran dimana mana dan mengakibatkan satu kelas ketakutan dan merinding melihat apa yang telah di alami temannya itu.

Tak lama kemudian datang lagi 5 orang siswa dari kelas yang berbeda melaporkan bahwa di kelasnya ada yang mengalami kesurupan dan bahkan dalam 1 kelas ada 2 orang siswi dan 1 orang siswa yang kesurupan.

Dari sini ku tahu bahwa hari ini banyak terjadi hal hal ghaib yang susah di jelaskan, dan bukan hari ini saja hal hal ghaib tersebut menimpa seluruh siswa di sekolah kita.

Sebenernya apa yang sedang terjadi dengan sekolahku dan kenapa ini bisa terjadi dengan sekolahku .....

--------------------------------------------------------------

Maaf bila terdapat kata kata yang kurang enak di baca
Mohon dukungan berupa vote dan komentar nya agar penulis semakin rajin untuk menulis

hust !!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang