Ch。2

763 81 7
                                    

Novel by Chessire
Translate by Npwulandr

。。。

'Namaku juga ada kata 'Pat'nya.. hanya saja pengejaannya beda.'

Peem Phatra melemparkan kepalanya dengan kuat. Kedua matanya memudar, hampir tertidur. Meskipun ia mencoba yang terbaik untuk melawan, namun ia tidak bisa mengentikan tubuhnya dengan sukses.

Siapa yang tidak akan tertidur karena ia tahu siapa yang akan ia mimpikan, untuk sesaat ia bisa mendengar suara-suara mereka, dimana sudah lama tidak pernah ia mimpikan, seperti berdering di telinganya.  Belum lagi, jika ia tertidur kali ini, ia akan menghadapi sesuatu..

'Kenapa tidak suka orang-orang memanggilmu Peem? Aku memanggil nama ini karena sangat keren.'

Suara anak laki-laki itu masih terukir dalam benaknya bahkan setelah bertahun-tahun.

Meski sudah lama tidak memimpikannya.. namun mengapa kali ini sangat jelas?

'Jika seseorang memanggil Phat, maka kau akan bingung dengan Phi seperti ini, bukan..? Jika membiarkan orang lain memanggilmu Peem, Phi juga akan membiarkan orang lain memanggilku Jak.'

Suara yang terdengar sedikit lebih jauh, terkadang terdengar lebih dekat secara bergantian terus menerus, terdengar jelas, terdengar lembut, mengelilingi tubuhnya tanpa henti, namun yang aneh adalah semua suara itu adalah milik orang itu..

'Peem.. bangun.'

Pada akhirnya, Peem Phatra tidak bisa memaksa dirinya sendiri, ia hanya memejamkan matanya, membiarkan pikirannya melayang jauh dengan panggilan yang menjadi lebih jelas dan lebih lambat.

'Peem..'

'Jika kau tidak bangun, Phi tidak akan membiarkanmu naik di punggung Phi lagi.'

'Peem..'

'Peem!'

Anak kecil berusia lima tahun, Peem Phatra membuka matanya dengan bingung. Gambaran pertama yang muncul di depan matanya adalah wajah seorang anak laki-laki yang lebih tua yang sedang menggelengkan kepalanya.

'P'Jak..'

'Phi kan sudah bilang jangan tidur sendirian seperti ini.' Jakkapad kecil bergumam sebelum menarik tangannya untuk duduk dengan baik. Setelah mengamati bahwa tidak ada yang aneh dari orang itu, ia duduk di sampingnya. 'Bagaimana jika aku tidak menemukanmu?'

'P'Jak sudah menemukan Peem.' Pemilik wajah putih itu tersenyum cerah. Mata bulatnya berkilauan, siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh cinta dengan kilauan yang terpancar tanpa menyadarinya. Tentu saja P'Jak mungkin tidak akan bisa marah padanya.

'Buat orang lain pada khawatir.. dasar pengganggu.' Jakkapad mengulurkan tangannya dan menggosok kepala Peem hingga berantakan, namun akhirnya ia masih bisa memeluk tubuh kecil itu saat menghampirinya untuk duduk di pangkuannya seperti biasanya.

'P'Jak jangan marahin Peem.' Bocah lelaki itu berbicara dan menggelengkan kepalanya beberapa kali. Meskipun tidak menangis bandel, namun ia berbalik untuk memeluknya dan memohon tidak berbeda dengan merengek.

'Berhenti memohon pada Phi.' Orang yang tersenyum itu ingin terus memarahinya, namun tidak bisa melakukannya. Pada akhirnya, ia hanya bisa menundukkan kepalanya  untuk menggumul pipinya sekali lagi. 'Ayo pulang. Semua orang sudah khawatir.'

'Eur! P'Jak gendong di punggung!'

Jakkapad tidak mengatakan apapun saat bocah itu mengangkat kedua tangannya. Ia hanya menurunkan tubuhnya dan kemudian Peem Phatra melompat ke punggungnya.

3 Kings [Jakkapad]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ