Camping

3.9K 593 43
                                    

"Gais, kalian gak kepikiran mau piknik gitu?" tanya Jaemin yang masih tiduran di pundak Minju.

Hyunjin menggeleng, "Emang ada duit?"

"Oh iya, lupa" jawab Jaemin lesu.

"Pada kerja part-time aja? Gimana?" usul Siyeon.

"Hah? Part-time? Terus tugas kuliah yang se-gunung harus di apain?" tanya Somi.

"Ya... Strategi dong" ucap Ryujin.

"Daripada nyusahin diri, mending camping aja di halaman belakang. Kan agak luas" ucap Jeno.

"Lah, tenda nya siapa?" tanya Haechan.

"Sewa lah. Susah amat"

Dan mereka bener-bener pesen lima tenda buat besok, tepatnya malam minggu.

Mendadak emang, tapi mereka suka. Karena sesuatu yang mendadak itu istimewa.

"Camping doang? Gak ada barbekiu nya?" tanya Ryujin.

Hyunjin narik hidung Ryujin gemes, "Barbeque bukan barbekiu"

"Halah, sok Inggris amat" cibir Ryujin sambil ngusap-usap hidungnya.

"Gais, bikin tantangan sama game juga yuk!" usul Minju semangat.

"Nah, boleh tuh! Kita ajak Yeji sekalian" lanjut Nakyung.

"Ntar jadi sebelas orang dong. Yeji tidur dimana?" tanya Naren.

"Tambahin Chenle? Nanti tenda nya nyewa satu lagi" celetuk Somi.

"Oh iya!"

"Tidurnya cowok-cewek, atau sesama jenis?" tanya Hyunjin.

"Lo mau gue jambak sampe botak?! Enak aja tidur sama lawan jenis!" seru Nakyung.

"Buruan call Chenle dulu" perintah Jeno.

"Wahh, apa nih rame-rame?" tanya Yeji.

"Ikut camping disini yuk!" ajak Minju.

Yeji ngangguk semangat, "Boleh-boleh, kapan?"

"Besok. Malem Minggu" jawab Hyunjin.

"Barbekiu isinya apa aja sih? Maklum, belum pernah hehe" tanya Jaemin.

"Jagung sama sosis aja kali. Gak usah mewah-mewah" ucap Naren.

"Pasti mewah dong, kan ada Chenle!" kata Haechan kegirangan.

"Panitia siapa aja nih?" tanya Yeji.

"Gue, lo, Minju, sama Ryujin" jawab Jeno.

"Anjing, Jeno modus. Yakali dia Laki sendiri?!" gerutu Naren.

"Ck, Yaudah deh gue digantiin Hyunjin aja" ucap Ryujin.

"Nah gitu dong" ucap Naren puas.

"Punten, Sultan Chenle disini" celetuk Chenle.

Jadi nama Chenle itu 'Sultan Chenle'. Namanya gak ngada-ngada kok, itu memang nama keluarga dari Daddy nya.

"Woy, mau camping gak?" tawar Hyunjin.

"Dimana?"

"Disini. Ntar malem" jawab Minju.

"Gak elit amat sih" cibir Chenle.

"Bacot setan. Ikut gak?" tanya Naren nge-gas.

"Oh ya jelas dong"

●●●

Setelah anak-anak cowok bangunin tenda dan hias segala macem. Sekarang giliran anak cewek yang ngurusin panggangan sama keperluan pangan.

Untung aja tadi panitia sempet diskusi buat challenge dan game.

Mari kita lihat kejutan dari Jeno cs.

"Udah selese semua nih. Pada mandi dulu gih" ucap Yeji.

Yeji disini perannya kayak Ibu. Karena dia yang paling tua disini.

Setelah semua udah bersih, dan wangi. Mereka duduk melingkar didepan tenda.

"Ntar nyalain api unggun?" tanya Siyeon.

Jeno megangguk, "Iya"

"Jadi... Mau dibacain gak daftar kegiatannya?" tawar Hyunjin.

"Jelas dong mau. Gimana sih Pak Panitia" ucap Ryujin.

Hyunjin senyum ganteng, dia keluarin sebuah kertas dari saku celana panjangnya.

"Btw, panitia gak kasih jam mulai dan jam selesai. Karena kita main santai" jelas Hyunjin.

"Pertama, kita pemanasan sebentar terus dilanjutin main UNO Stacko"

"Setelahnya, kita main TOD kayak anak muda pada umumnya."

"Berita baiknya, TOD hanya 4 orang tercepat aja. Terus kita bakar-bakar danging alias barbeque"

"Kabar buruk buat kalian, terkahir kita main cari barang" jelas Hyunjin.

"Berita buruk apaan tuh? Cuma cari barang kan?" ucap Chenle.

"Di kebun belakang kostan" lanjut Hyunjin.

Memang kebunnya indah kalo siang. Tapi bakal berubah 180 derajat kalo udah malem. Karena ceritanya, disana pernah ada orang yang di tembak.

Kebun itu isinya wortel dan apel, otomatis banyak pohon apel disana. Dan bakal ngeri banget kalo tengah malem ke hutan.

"Ide siapa sih?!" teriak Naren.

"Gue, kenapa?" tanya Jeno. Naren langsung kicep.

"Silahkan kalian pemanasan dulu. Biar besok pagi badannya gak pegel-pegel" ucap Yeji.

Pemanasan dimulai, dan cuma memakan waktu 10 menit. Percuma sih, badan mereka gak panas.

"Gedung UNO nya mana?" tanya Ryujin semangat.

Jadi mereka suit buat nentuin siapa yang main pertama sampai terakhir.

1. Jeno
2. Yeji
3. Chenle
4. Nakyung
5. Somi
6. Siyeon
7. Ryujin
8. Hyunjin
9. Naren
10. Jaemin
11. Minju
12. Haechan

"Ih kalian curang! Masa gue terakhir!" ujar Haechan.

"Terima aja napa sih" balas Ryujin nge gas.

Di mulai dari Jeno Adimas. Jeno pilih balok bagian tengah karena pasti aman. Pilih yang pasti-pasti aja bro.

Kedua Yeji, dia pilih balok tengah di tingkat pertama. Dari 15 tingkat, kenapa harus pertama sih?

Sementara Chenle, dia pilih balok pojok di tingkat ke 14. Di lanjut Nakyung yang ambil balok pinggir di tingkat ke 3.

Begitupun semuanya yang mulai ambil zona-zona aman. Sampai putaran ke tiga. Tepatnya jatah Haechan buat ambil satu balok lagi.

Haechan menghela napas sambil nyeka keringatnya yang keluar se biji jagung.

"Kalian emang ngerepotin gue lahir batin ya. Huhh, gue harus bisa" ucap Haechan.

Haechan mencoba narik balok di bagian pinggir, yang rawan jatoh. Sekarang jantung Haechan dugun-dugun banget.

Setelah di ambil dengan mudahnya, balok UNO itu jatuh kebawah, dan bikin mata Haechan melotot.

"Ada yang sengaja jatuhin kan!" tuduh Haechan.
















©ayupch

Kostan Kami || 00LWhere stories live. Discover now