ᵇᵃᵇ3

170 11 0
                                    

Rose hanya duduk diam didalam bilik yg disediakan oleh Pn.Kim. Dia menilik phone-nya.

ᴊɪᴍɪɴɪᴇ ʟᴏᴠᴇis calling~

Rose tergamam.

Perlukah dia mengangkat panggilan dari namja itu?

Dgn tangan yg terketar-ketar Rose mengangkat panggil itu. "yeob-"

" Rosie-ah! Gwenchanayo?? Mianhaee.. " ujar Jimin risau.

Rose terdiam " n-nae.. " lirihnya. " gidaryeo.. Jimin akan selamatkan Rose " ujarnya.

Cecair jernih hangat menitis dipipi Rose. Jahat bagaimana pun Jimin,perasaannya takkan pernah pudar buat sang kekasihnya itu.

Jimin sentiasa berjaya membuatkan Rose merasa nyaman dgn suara Jimin. Bagaimana Rose ingin melupakan Jimin?

Tiba-tiba, phone Rose beralih pegangang " jangan ganggu hak aku lagi. Aku dan dia akan berkahwin minggu depan, jadi tiada apa-apa yg perlu kau selamatkan. " ujar Taehyung tegas.

Iya.

Dia Taehyung yg mengambil phone Rose. Dia mematikan talian lalu mencampakkan phone Rose ke dinding. Tatapan tajam diberikan.

" jangan pernah berurusan dgn namja itu lagi ! " tegas Taehyung.

" ta-tapi aku hanya ngobrol sebentar aja samanya.. Aku mohon maaf.. "

Tanpa aba-aba,Taehyung menolak Rose ke atas katil lalu meng-ontop Rose.

" dgr dgn jelas ya.. Selagi kau bersama ku,kau tidak dibenarkan berurusan dgn sesiapa kecuali bodyguard dan keluarga Kim. Arra?! "

Rose gugup,posisisnyandan Taehyung sangatlah tidak nyaman baginya.

Taehyung memandang dahi Rose yg sedikit terluka. Dia terus berdiri.

" apa itu sakit? " tanya Taehyung dingin. Rose berdiri merapikan rambut blonde nya.

" apa maksudmu? " tanya Rose.

Taehyung mengerling tajam ke arah Rose.

" dahi mu itu,apa sangat sakit?! " tanya Taehyung dgn lantang.

Rose menggosokkan telinganya. Tak hanya bengis,namja itu juga tidak sabar dan baran.

Rose mengangguk perlahan.

" duduk disini sebentar " ujar Taehyung lalu mencari sesuatu didalam rak.

Dia mengeluarkan kotak obat yg memandang ada disetiap kamar.

Rose hanya diam melihat tingkah Taehyung.

Sepanjang,Taehyung menempelkan plaster itu,pandangan Rose pada Taehyung tak hentu.

Menurutnya,Taehyung itu ganteng banget.. Dgn jawline yg membuatkannya semakin tampan. Sexy? Iya-iya,mungkin ada. Tetapi namja itu sedikit baran. Masalah sedikit pun jadi masalah yg besar.

Dasar namja egois!

" yak,apa seronok melihat muka ku sehingga kau memberikan tatapan yg sukar erti? " tanya Taehyung dingin.

" gak.. Aku cuma melihat aja.. " ujar Rose sambil tertunduk.

" kita akan menikah. Aku hanya ingin kau fahami bahawa aku gak akan pernah mencintaimu atau menyayangimu sampai kapan pun.. Kerna dihatiku sudah ada nama yg lain. Jadi jangan pernah menaruh harapan pada ku. " taehyung terus bangun mengemas obat-obat itu.

" lalu.. Mengapa kau ingin mengahwiniku secara mendadak. Bahkan aku tidak pernah mengenalimu.. " ujar Rose.

Taehyung menghentikan tangannya dari ligat mengemas.

Kau mengenaliku,Chaeyoung..

" kau gak usah ambil tahu,ingat.. Jika kau terlepas memberitahu mummy dan daddy ku tentang aku membelimu.. Aku takkan biarkan kau hidup. Ngerti?! " ujar Taehyung.

Rose mengangguk sahaja.,

[END]ᵖᵘʳᶜʰᵃˢᵉᵈ ʷⁱᶠᵉ✓ᴋᴛʜWhere stories live. Discover now