S1 | 4. Anjay, Masuk Menara

5.1K 868 544
                                    

Ketika [Name] membuka kedua matanya pada dunia di dalam Menara ini, ia dihadapkan oleh pemandangan yang nampak asing sekaligus familier. Asing karena ia pertama kalinya berada di sini, dan familier kayaknya dia pernah lihat di manhwa.

Iya, ini ruangan di lantai 1, Headon.

Gadis itu langsung mendudukkan dirinya di tanah dan menatap sekitar, dia tidak tahu apakah Rachel masih berada di sini atau pergi bersama Baam, sebab ia sendiri tidak melihat Baam di mana-mana.

Tunggu, tidak ada Baam?

"Kakak? KAKAK!" [Name] berdiri dengan panik, celingukan seperti anak hilang, berusaha mencari sosok Baam yang tak ada di jarak pandangnya. Bahkan gadis itu mencari sang kakak hingga ke partikel debu yang menempel di lantai. Masa iya baru masuk sudah terpisah!? Buat apa dia masuk Menara kalau tidak bersama kakak tercintanya itu!?

"Selamat datang di Menara ini, Nona."

[Name] menolehkan kepalanya, ada makhluk... aneh, entahlah, pokoknya aneh. Kepalanya mirip seperti kelinci, badannya sih lebih ke arah robot-robotan gitu bentukannya.

Yang jelas, gadis itu sudah tahu siapa orang di hadapannya ini.

Ternyata kalau dilihat secara langsung mahkluk seperti Headon ini lebih terasa anehnya daripada hanya melihat gambar dan animasinya.

"Namaku adalah Headon. Aku bertugas menjaga lantai dasar Menara. Siapakah namamu, Nona?"

"[Name], panggil aja istrinya Khun, Hatz, Enryu—" Melati langsung menutup paksa mulut [Name] menggunakan kekuatannya. Sebelum semakin menjadi, gadis ini perlu dihentikan sementara obrolan tidak masuk akalnya.

"...Baik... Nona... [Name]. Nama yang menarik, bagaimana Nona bisa sampai kemari?"

"Aku mengejar husb—" Sekali lagi, terima kasih Melati karena telah menutup mulut ngawur seorang [Name]. Anaknya memang begitu, mohon dimaklumkan.

"YANG BENER AJA MASA LU GAK MAU PUNYA IMAGE BAGUS SAMA SEKALI?"

Suara teriakan Melati menggema di dalam kepala [Name]. Ya maaf sih, namanya juga reflek. Siapa yang tidak mau menjadi istri yang dia sebutkan di atas?

"Ekhem. Maksudnya, aku sedang mencari kakakku. Kira-kira tingginya segini, hanya sedikit lebih tinggi dariku, rambutnya coklat pendek, matanya emas juga sama sepertiku, dia memakai kemeja hitam dengan vest merah. Wajahnya memang kelihatan sangat polos nyerempet bego, tapi dia cukup imut. Lihat tidak?" Sembari menjelaskan ciri-cirinya, [Name] menggerakkan tangannya sebagai gambaran.

Lihatlah, masa tidak. Orang Headon ini yang mengizinkannya masuk Menara.

"Ahh, dia ya."

Kalau Headon sudah lihat, sudah pasti Baam pergi lebih dulu dibandingkan dirinya. Waduh, apa dia pingsan terlalu lama? Bagaimana dia akan melewati ujian yang diberikan Headon seorang diri!? Dia tidak punya pendukung macam Yuri Ha!

Eits, tetapi dia punya Melati.

Kalau Rachel, kira-kira dia masih ada di sini atau sudah dikirimkan juga ke Menara?

"Sepertinya dia masih ada di sini. Di pojokan sana."

Cih, kirain sudah dikirimkan ke akhirat.

Gadis itu menoleh ke pojokan yang dimaksud oleh Melati, tidak terasa ada seseorang memang, tetapi dia bisa merasakan kumpulan energi yang melindungi sesuatu. Melindungi? Rachel??

Iyuhh..

[Name] berdecak malas, Headon tidak menyangka gadis yang nampak polos di hadapannya ini dapat merasakan keberadaan Rachel yang sudah disembunyikan dengan baik. Membandingkan dirinya dengan Baam dan Irregular sebelumnya, Headon punya firasat... [Name] jauh lebih kuat pengaruhnya dibanding Baam.

Enter the Tower || Tower of God ft.Reader [ON REWORK]Where stories live. Discover now