Dicari : cowok Leo atau Libra

1.6K 145 15
                                    

Ega meletakkan ranselnya di bangku, menghempaskan tubuhnya di bangku yang sama lalu mengeluarkan ponselnya. Betapa bosannya ia akhir-akhir ini. Kegiatannya hanya sekolah, basket, sekolah, basket, sekolah, basket. Kapaannn ia akan punya pacar untuk diajak menikmati hari. Nonton bioskop, sekedar ngobrol di cafe atau hanya menyusuri jalan pulang bersama. Ahh....

You should find some good news coming your way at a surprising time today -- maybe an announcement or reply that boosts you into a new tier of success! It's a good day for energetic enthusiasm!

- Astrology.com : daily horoscope for today

Hhhh...energetic enthusiasm dari London - karena Hongkong terlalu mainstream-

"Del! Aldo memanggil Ega yang sedang menekuni ponselnya.

"Ondeelll! Aldo berteriak di telinga Ega.

"Anzrittt! Apaan sih lo Dol?" Ega yang terlonjak kaget, langsung memaki Aldo.

"Ya elo dipanggilin dari tadi dieeemm aja. Serius amat. Baca apaan sih? Gosip seleb ya?" Aldo merebut ponsel yang ada di tangan Ega. Ega berusaha mengamankan ponselnya tapi gagal karena gerakan tangan Aldo lebih cepat.

"Balikin Dol! Gue teriak nih!" ancam Ega berusaha meraih ponselnya yang diangkat tinggi oleh Aldo dengan tangan kanannya. Aldo mendongak dan menyipitkan mata berusaha membaca email yang terpampang di ponsel. Tangan kirinya terangkat menahan badan Ega yang berusaha merangsek terus ke arahnya.

"Teriak aja. Yang keras. Biar semua orang tahu kalo lo sukanya baca cerita mesum." ujar Aldo santai. Ia masih sibuk memicingkan mata membaca tulisan bahasa Inggris itu.

"Enak aja!" Jerit Ega sambil menginjak kaki Aldo kuat-kuat.

"Wadaw! Sial lo. Ini sepatu mahal tau!" pekik Aldo sambil mengusap-usap Reebok Questionnya dengan sayang. Kalau kakinya sih tidak seberapa nyut-nyutan, tapi sepatu yang dibeli dengan tabungannya selama setahun itu, tidak layak diperlakukan dengan semena-mena. Ega memanfaatkan kelengahan Aldo untuk merebut kembali ponselnya.

"Salah sendiri. Cowok kok kepo. Macam cewek aja." Ega meleletkan lidahnya lalu kembali duduk di bangkunya meneruskan membaca ramalan bintang hari ini.

"Lo demen banget siih sama ramalan gituan." Aldo malah duduk di bangku depan Ega.

"Hm.." Acuh Ega pada Aldo.

"Del...dengerin gue sihhh...bete gue dicuekin mulu." Aldo menggoyang-goyang tangan Ega yang sedang memegang ponselnya.

"Apa sih Dolll...lo tuh nyasar apa gimana? Kelas lo kan di sebelah. Ngganggu aja sih." Ega mengangkat kepalanya dan menatap Aldo malas.

"Kenapa sih lo segitu senengnya sama ramalan bintang?"

"Suka-suka gue deh." Ega mengangkat bahunya cuek. "Lo tuh kesini cuma mau tanya kenapa gue senang ramalan bintang? Ga ada urusan yang lebih penting?" Ega mengangkat alisnya, menatap Aldo penuh selidik. Aldo nyengir.

"Gue mau ngerundingin soal jadwal latih tanding sama SMA Trimukti. Si Ryo tadi sms gue, katanya tim cowok mereka bisa sih tanggal 13. Tapi tim ceweknya ga bisa. Nah lo maunya tanggal berapa?" Aldo menjelaskan panjang lebar sambil membaca sms dari Ryo, ketua ekskul basket SMA Trimukti.

Ryo? Hmm....Pikiran Ega langsung melayang pada makhluk tinggi tegap berwajah serupa Al Ghazali. Bukan. Ega bukannya ngefans sama DJ anaknya om penyanyi yang gayanya songong tiada tara itu. Eh...Tapi Ryo itu sungguh sangat menarik. Hihi.

"Heh! Malah senyum-senyum sendiri." Aldo menoyor dahi Ega. Ega melotot.

"Hiihh..Ga bisa apa sopan dikit sama cewek." Ega balas mencubit lengan Aldo gemas. Aldo mengusap lengan kanannya sambil menggerutu. Kenapa dekat cewek ini selalu membuatnya sial.

"Emang lo cewek? Awwww!" Aldo mengusap lengan kirinya kali ini yang dicubit keras oleh Ega.

"Seriusan dikit Dol! Gue lagi mikir ini. Bisanya anak-anak kayaknya sih sebelum tanggal itu. Kalo tanggal 11 gimana?" Ega tak mempedulikan Aldo yang cemberut menatapnya. Cowok kok lenje. Baru juga dicubit segitu. Padahal Aldo ini kalau di lapangan, bisa sangat tangguh dan emosional. Tapi anehnya sebagai pemimpin, sosoknya bisa sangat sabar dan mengayomi. Ew...mengayomi?

"Ntar gue tanya Ryo du..." belum tuntas Aldo berkata, ponselnya berbunyi.

"Ya Yo? Panjang umur lo, bray. Gue baru mau sms elo."

"......."

"Si Ondel...eh..Ega maksude gue, nanya klo tanggal 11 gimana?"

"......."

"Hah? Oh iya..iya...nih bocahnya." Aldo menyerahkan ponselnya ke Ega. Ega memberi isyarat tanya dengan dagunya. Alisnya berkerut. Aldo terus menyodorkan ponselnya. Ega berdehem, menata rambutnya lalu menerima uluran ponsel Aldo. Aldo bengong. Ngapain juga ini cewek pake nata rambut segala? Bukannya Ryo juga nggak akan tahu rambutnya seperti apa?

"Halo? Ega's speaking." Aldo langsung tersedak mendengar suara Ega menyapa Ryo. Demi apaaa...sok manis banget suaranya. Biasanya juga kalau mengangkat telpon Aldo langsung sengak.

"Baik, Yo. Lo apa kabar?" Ega tersenyum-senyum. Aldo memutar bola matanya. Hhhh..ganjen amat sihhhh..

"......."

"Oke berarti tanggal 11 ya. Wahhh..kayak lagunya Gigi ya...11 Januari. Hihihi" Ega masih tertawa-tawa yang menurut pendengaran Aldo jadi menjelma macam kunti. Entah kenapa mendengar Ega sok manis pada Ryo membuat Aldo kesal.

"......"

"Iya, iya boleh....ini nomer gue...." Ega pun menyebutkan sederet nomor ponselnya sendiri. Aldo mendengus. Ini kenapa dia jadi kambing congek begini. Berasa jadi makcomblang gitu deh...

"Iya...sampe ketemu ya Ryo. Ntar kita wa an aja ya deket-deket hari H" ujar Ega akhirnya. Aldo bersiap-siap menerima ponselnya kembali ketika Ega buru-buru mendekatkan ponsel Aldo ke telinganya lagi.

"Ehhh..Ryo, Ryo...bintang lo apaan?" Aldo melotot mendengar pertanyaan Ega.

"......"

"Waahh.. sip deh."

"......."

"Nggaakk..nggak apa-apa....iya...hahahaha...ya deh, ntar gue kasih tau lewat wa yaaa.." Ega masih cekikikan lalu mengembalikan ponsel ke Aldo. Aldo menyahut ponselnya dengan kilat dan tampang sewot.

"Iya Yo? Oh gitu..oke deh. See ya bro." lalu Aldo menutup ponselnya.

"Dasar ganjen!" desisnya penuh emosi. Ega menatapnya polos.

"Kenapa sih lo, Dol? Ga biasanya emosi ga jelas gitu." tanya Ega, lagi-lagi dengan polos.

"Ya lo itu! Ngapain juga lo tanya sama Ryo bintangnya apaan?" suara Aldo makin meninggi.

"Lah emang kenapa? Tanya doang. Emang ga boleh?" Ega mengerjap menatapnya seakan Aldo makhluk dari Pluto.

"Ga penting banget tau ga sih, Del." Aldo masih bersikukuh.

"Ya penting banget tau Dol. Ryo itu bintangnya Libra!" pekik Ega kegirangan. Aldo bengong.

"Nah terus?"

"Ya kan sekarang gue lagi cari cowok Leo atau Libra. Naaahh...menurut ramalan bintang gue hari ini, gue bakalan dapet berita baik yang tak terduga. Nah ya itu berartiii..siapa tau kan dia jodoh gueee." Ega masih sumringah. Lalu mengabaikan Aldo dan sibuk dengan ponselnya sendiri.

Arrghhh! Aldo mengusap rambutnya frustasi. Apa cewek ini tidak pernah menyadari keberadaannya sebagai laki-laki? Sejak Aldo tahu Ega naksir Bagas, teman sebangkunya di kelas 1, Aldo jadi sering memperhatikan cewek itu. Apalagi mereka ternyata ikut ekskul yang sama. Tapi kelakuan Ega ya selalu begini ini....mengabaikan kehadirannya sebagai laki-laki yang punya hati.

-----

Haluuuwww...yang silent reader angkat tangaaan! hehehe...Mau baca cerita ini? Boleh bangettt...Tapi kalau suka, jangan lupa tinggalkan bintang ^^

luv

BJ

Tunjuk Satu BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang