Close As Strangers

515 78 10
                                    

"AYO SEMUANYA TOLONG CEPET BARISNYAAAA!"

hari pertama ospek fakultas hampir berakhir. eric berlari kecil menghampiri felix, teman mungilnya yang sibuk menyeret-nyeret bahan properti sendirian.

"lama amat sih lo!" ocehnya. felix melotot, terlihat tak terima.

"ya berat anjeng, lo mikir kek!" sebagian bawaannya berpindah ke tangan eric, felix sedikit bernafas lega. "kelompok kita baris mana?"

"sono, di pojoka--"

"ERIC FELI LAMA BANGET! SINI!"

belum sempat eric menyelesaikan kalimatnya, yeji menghampiri. gadis itu menarik lengan eric dan felix, membuat mereka bertiga berlari cepat mengejar waktu.

"ini kalo tadi kita gak cepet, bisa kena hukum, bego!" kata yeji setelah mereka duduk dalam barisan. felix tidak menjawab, lelah, sementara eric nampak sibuk menghitung jumlah bahan propertinya.

"shit," gumamnya. "kayaknya ada yang jatoh!"

celingak-celinguk, ia sibuk menoleh kanan-kiri, barang kali benda yang harus ia gunakan untuk membuat properti guna tampil di hari terakhir ospek itu jatuh disekitarnya.

sialnya, tidak ada. eric tidak mau mengambil resiko berdiri dan kena tegur langsung kakak tingkat yang sedang sibuk berorasi di depan sana.

tuk!

tepukan di bahu kirinya membuat eric menoleh.

"lo cari ini, kan? nih, tadi jatoh, terus diambilin temen gue!"

eric tersenyum lebar ketika gulungan kertas hitam itu sampai di tangannya.

"thanks, banget! nama lo siapa, by the way? gue eric!"

"seoyeon, salken ya, ric," kata si gadis. "tadi yang nemu temen gue sih, jadi maaf ya kalau agak penyok dikit gitu!"

"gak apa-apa, tolong bilang makasih ke temen lo, ya!" kata eric. seoyeon mengangguk, lantas memperbaiki sikap duduknya sembari menepuk bahu laki-laki yang ada di depannya, di barisan yang berbeda.

"sun, tuh kata orangnya iya nama dia eric, katanya makasih juga."

samar-samar eric mendengar kalimat seoyeon, lantas ia bisa melihat kepala laki-laki yang tadi ditepuk gadis itu mengangguk pelan.

sun? siapa sun?

### 

"jangan lupa ya, adik-adikku semuanyaaaa!" saerom tersenyum manis sembari menatap layar ponselnya dan adik-adik tingkatnya bergantian. "nanti malam, kita mulai diskusi di grup bareng jurusan lain jam tujuh, jam delapan kita pindah ke grup kelompok masing-masing! ada pertanyaan?"

"siap, tidak, kak!"

"bagus, yeay kita selesainya paling cepet! sekarang kalian boleh leyeh-leyeh dulu, sambil nunggu jurusan lain selesai," kata saerom, lalu berlalu pergi sambil menyeret younghoon.

eric langsung merebahkan kepalanya ke bahu felix, yang disambut decakan malas. merasa salah target, eric berpindah, kini mulai menempeli jongho.

"ric jangan deket-deket dong!" protes yang bertubuh lebih besar. eric merengut, tetap bertahan pada posisinya.

"bentar aje seriusan, ngantuk gue!" balasnya, tapi jongho tidak mau dengar.

"ntar pacar gue cemburu!"

eric bangun, lalu mengucek matanya perlahan. "pacar lo mana bisa lihat, beda fakultas!"

lalu tidak lama ia tertidur dalam posisi duduk, membuat badannya limbung dan jatuh lagi menimpa jongho. jelas, anak itu berdecak sembari mengomel-omel kesal.

Good Boys : sunricWhere stories live. Discover now