[08]

1.9K 178 5
                                    

"Lima ribu mas"

Jisung merogoh saku jas seragam nya lantas mengeluarkan dompet nya,saat tak melihat selembar pun uang,Jisung kembali menggerutu seraya menoleh kesana kemari,mencari keberadaan Chenle.

"Nih,saya aja yang bayarin"

Jisung tersentak saat tangan nya di tarik paksa menuju kursi yang berada di kantin itu,dan saat ia mendongak ia langsung mendapati wajah ceria Hyera.

"Makasih"

Hyera yang sedang menyeruput kuah ramen itu tersenyum lantas mengacungkan jempol nya.

"Lain kali kalo ke sekolah bawa duit receh aja,jangan blackcard semua"Ucap Hyera,lagi Jisung berhasil mendengus kesal dibuatnya.

"Eh Sung,Gue kan udah traktir Lo gantian dong Lo traktir Gue"Ucap gadis itu.

"Lo mau apa?"Tanya Jisung sambil menegak air mineral nya.

"Besok kan weekend,traktir Wonderland dong Gue belum pernah ke sana"Jawab Hyera dengan mata berbinar.

"Lo traktir Gue air mineral doang masa Gue harus traktir Wonderland?enggak!"Ujar Jisung acuh.

"Ya ampun,Lo pulang pergi naik mobil mewah traktir Wonderland doang gak mau,lah Gue kan ke mana mana naik bus,ada juga sepeda butut doang ya wajar lah Gue tr__"

"Ya udah iya,bawel"

"Nah gitu dong"Hyera tersenyum lebar sambil memberikan flying kiss nya yang hanya di balas tatapan jijik oleh Jisung.

"Apaan nih?"

Tuan muda Chenle datang dengan wajah yang mengayomi sambil menatap tajam Hyera.

"Dia minta traktir Wonderland"Jawab Jisung seadanya yang langsung di tatap galak sama Chenle.

"Sung,Lo kan__"

"Bacot ah!"Potong Jisung cepat sambil membekap mulut Chenle dan menariknya untuk beranjak,jangan sampai ada orang lain yang tahu.





































Sesuai rencana,kini Jisung dan Hyera berjalan menyusuri luas nya taman hiburan Wonderland dengan bahagia, sebenarnya yang bahagia Hyera,Jisung masih dengan wajah datar nya.

"Lo sering ke sini?"Tanya Hyera sambil menjilati eskrim di tangannya.

Jisung hanya menggeleng sebagai jawaban,dengan mata yang terus menatap awas sekitarnya,mencoba mencari keberadaan Dejun yang katanya selalu mengikuti nya.

"Seriusan?wah pasti belum pernah naik roller coaster kan?ayo naik itu!"Ujar Hyera,dengan cepat Jisung menggeleng,tidak!dia tidak boleh naik itu.

"Main yang lain aja"

Hyera mengernyitkan dahinya,Jisung takut ketinggian?gak mungkin!kemarin aja dia ke sekolah naik helikopter,batin nya.

Akhirnya Hyera mengangguk,dan berjalan di belakangnya,mengikuti kemanapun kaki jenjang Jisung melangkah.

Kapan Gue bisa jalan di samping Lo?

"Mau permen kapas?"Jisung berbalik dan sukses membuat Hyera yang tadinya menunduk langsung mendongak dengan senyum lebar.

"Lo traktir kan?"

Jisung mendecak lantas mengangguk,tanpa sadar ia ikut tersenyum,walau samar,lelaki itu kembali tersenyum tulus.

Setelah mendapatkan permen kapas masing masing mereka kembali memainkan permainan yang ada,kecuali roller coaster,alasan nya?tentu karena Jisung menolak.

"Rumah hantu gimana?ayo dong pasti seru!"Ujar Hyera sambil menyeret lengan Jisung menuju loket tiket.

"Yang lain aja"Tolak Jisung.

"Udah kita mainin semua Sung,tinggal ini sama roller coaster doang,atau Lo mau naik roller coaster?!"Ucap Hyera tetap berdiri di posisi antre nya.

Jisung terdiam,rumah hantu gak apa apa kan?

"Ya udah iya"

Hyera tersenyum sangat lebar sambil kembali menarik lengan Jisung untuk berdiri di antrean.

Setelah mendapat tiket,untuk kesekian kalinya Hyera kembali menarik lengan Jisung memasuki wahana rumah hantu.

Saat kaki mereka melangkah semakin masuk,yang ada hanya kegelapan tak jarang Jisung berteriak saat benda yang menurutnya aneh menyentuh kaki nya.

Seperti___

"AAAA BANG TAEYONG ADA ULER!!!!"

"itu tali deh kayaknya Sung"

"INI APA SIH KERAS KERAS!!"

"Itu batu!"

"YA AMPUN SETAN NYA MEGANG KAKI GUE BANG UWO!!!!"

"....."

Setelahnya tidak ada lagi teriakan Jisung,hanya ada teriakan beberapa pengunjung lain,Hyera mengernyit bingung.

Pasalnya sedari tadi Jisung selalu berteriak ini dan itu,tapi kok mendadak jadi diem?

"Sung"Panggil Hyera sambil meraba tas nya dan meraih ponsel.

"Woi kok diem sih"Ujar Hyera lagi.

Setelah mendapat ponsel nya,Hyera seger menyalakan flash ponsel nya dan mengedarkan pandangannya.

Namun nafas nya tercekat saat melihat tubuh Jisung yang terbaring di lantai,dengan perasaan campur aduk ia menghampiri tubuh Jisung dan menyentuh hidung nya.

"Masih nafas,berarti pingsan!"

Dengan sigap Hyera menyandarkan tubuh Jisung ke kaki nya lantas mengeluarkan minyak kayu putih dari dalam tas nya dan mengusapkannya ke hidung Jisung.

"Bangun dong,kalo Lo kenapa napa nanti Gue di bunuh Chenle"Ucap Hyera berulang kali.

Bukan Chenle doang sih,gimana kalo Abang Abang nya tau?baru mikirin aja Hyera udah ngeri sendiri.

"Hatchii!!"

"Akhirnya bangun juga Lo!buat Gue khawatir aja,Lo gak papa kan?"Cerocos Hyera panjang lebar.

Tapi Jisung malah menatapnya dengan tatapan yang belum pernah Hyera lihat sebelumnya,tatapan nya tampak lebih berwibawa dan kelam.

"Lo siapa?Gue di mana?"

Nah kan,Hyera jadi tambah heran,kok bisa lupa?!

"L_Lo gak papa kan Sung?"

"Owh Jisung,sialan"

Hyera membulatkan mata nya,tolong katakan bahwa ia salah dengar,karena Jisung yang sekarang terdengar dan terlihat sangat aneh!

"Lo kenapa?"Tanya Hyera pelan.

"Mending sekarang Lo tunjukin jalan keluar,Gue mau pulang"

"Eh?iya iya!"Ucap Hyera lantas berdiri dan menjulurkan tangannya menawarkan bantuan,tapi Jisung hanya menatap datar lalu berdiri sendiri dan menepuk nepuk pakaiannya untuk menyingkirkan debu.

"Gue suruh Lo tunjukin jalan bukan liatin Gue"Ucap Jisung yang entah kenapa terdengar asing,intonasi nya berbeda.

Dengan cepat Hyera membalikkan tubuh nya dan menyusuri lorong demi lorong hingga mereka sampai di luar wahana.

"Pinjam hp Lo"Ujar Jisung yang membuat Hyera bingung untuk kesekian kalinya.

"Buat apa?"

"Nelepon Abang Gue"

Tapi dia kan bawa hp(?)batin Hyera.

"Di sandi,Gue lupa sandi nya"Ujar Jisung seolah tau isi kepala Hyera.

Walau ragu Hyera tetap memberi kan ponsel nya yang langsung di raih dengan angkuh oleh Jisung.

"Hai bang,Gue balik nih,kangen gak?"









Voment Juseo!
Mari saling menghargai 🙏

MAFIA LAVENDER;NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang