02 : Punishment

14.4K 1.2K 223
                                    

Hancur redam, seperti remuk semua sendi serta tulang belulangnya karena perbuatan keji pria itu. Guncangan dan perubahan drastis yang menimpa, membuat Soojae ingin menyerah. Kini setelah selesai memerkosanya dengan kasar di kamar mandi. Pria itu pergi keluar dari kamar dan datang bersama dengan senampan makanan. Soojae hanya bisa meringkuk di atas ranjang, gemerincing rantai yang memenjarakannya terdengar saat sosok tersebut beralih untuk duduk di sisinya.

"Kenapa, kau mau aku menyuapimu?"

Soojae tidak menjawab karena ia masih sangat shock. Sambil menarik selimutnya yang tersebar hampir menutupi seluruh tubuhnya, Soojae merangsek duduk.

"Duduk yang benar, aku mungkin akan berubah pikiran dan menggagahimu lagi tanpa makan."

Dengan hanya berupa anggukan kecil dari kepala sang gadis, Taehyung menyeringai. Ia menyuapi Soojae dengan penuh kasih. Menyelipkan seutas rambut nakalnya ke belakang telinga. Soojae makan dengan baik, meski sekujur tubuhnya gemetar hebat. Ia membuka mulut saat Taehyung pergi menjauh darinya.

"Kau bajingan."

"Yeah, nikmat kan mendesah bersamaku?"

"Kau brengsek!"

"Kau membutuhkan sesuatu?" kata Taehyung manis, ia sama sekali tidak tersinggung dengan sebutan-sebutan yang diberikan Soojae padanya. Ia merasa sangat senang, malah.

"Kau bajingan, kau telah menodaiku," bisik Soojae putus asa. Taehyung menyibak selimut si gadis, secara otomatis Soojae meringkuk mungil. Taehyung manatapi tubuh telanjang tersebut dengan senyum hangat. Ia gemas dengan sikap pemalu gadis itu, dan merasa sangat bangga saat melihat bercak-bercak darah di atas kain bersih miliknya. Ia adalah pria yang telah memecah keperawanan gadis itu, bukankah itu sesuatu yang sangat mengharukan dan patut dirayakan?

"Aku menyesal telah merantaimu terlalu erat. Aku akan membuat rantai ini bisa mencapai kamar mandi, supaya kau tidak buang air di kasur lagi. Aku juga akan membawakanmu sebuah televisi."

Tangan besar nan kokoh itu memperpanjang jangkauan rantai, kemudian menitah Soojae untuk bangkit dari atas ranjang. Matanya menelusuri tubuh Soojae yang tak terhalang sehelai benang pun. "Aku akan mencucinya untukmu."

Soojae memalingkan wajah dari pemandangan di mana ada bercak darah keperawanan di sprai yang sedang dilepas Taehyung dari kasurnya. Bajingan!

"Untuk malam ini, kau tidak perlu pakai baju..." kata Taehyung sementara sepasang matanya menyusuri lekuk tubuh Soojae, ia tersenyum saat melihat banyak sekali bekas hisapan di kulit putih sang jelita. "lagi pula, aku suka saat melihatmu seperti ini. Cantik," katanya lagi. Soojae memejamkan mata, kedua lututnya hampir tertekuk lemas begitu Taehyung mengulurkan tangan dan membelai-belai satu puncak dadanya.

"Jangan lagi, tidak... kumohon..."

"Kau akan tetap di sini, bersamaku untuk selamanya. Malam ini kau akan tidur dengan rantai lagi, aku ingin melepaskan rantai itu darimu. Tapi aku masih tidak bisa mempercayaimu, kau akan meninggalkanku kalau aku lengah."

Dua tinju Soojae tertahan di dada Taehyung, sementara bibirnya dikulum sang adam. Ia membuka mata saat ciuman singkat itu terlepas, kemudian tangan kokoh sang pria melingkari tubuhnya. Tapak tangan besar tersebut menangkup masing-masing bokongnya yang bulat dan kencang, membelai, meremas dan menggodanya. Soojae mengernyitkan dahi, bibirnya terkunci, di susul lelehan air mata.

"Besok malam aku akan datang bersama baju-baju untukmu, tapi saat aku kembali. Kau sudah siap untuk kugagahi lagi, berikan aku pelayanan yang baik."

Dengan penuh keberanian, Soojae berujar, "Aku bukan jalang."

"Tentu saja kau bukan jalang, kau kekasihku, dan kekasihku akan melakukan apa pun yang kuinginkan. Aku ingin mendengarmu bicara, katakan kalau kau mencintaiku."

Soojae menengadah karena rahangnya dicengkram dan ditarik ke atas. Tatapan mata mereka bersirobok. Soojae gemetar karena kebenciannya meluap-luap terhadap pria itu. Ia telah diperkosa, disiksa secara seksual dan dipaksa untuk berbohong demi kesenangan pria itu. Apa seorang wanita akan terus selemah ini? Tapi mau bagaimana lagi, tubuhnya remuk dan lemas karena bekas-bekas perkosaan. Ia letih dan tak sanggup melawan untuk saat ini. Miliknya terlalu nyeri, bagai terobek sesuatu. Bokongnya memar karena ditampar-tampar, bahunya terluka karena digigit oleh gigi-gigi kuat pria itu.

"Katakan!" Tatapan penuh kasih yang semula diberikan Taehyung, berubah menjadi tatapan dingin dan kelam. Soojae mengerut, ia ketakutan melihat betapa pria itu sangat membencinya.

"Aku tidak sudi!" Perlawanan pertama dari Soojae membuat sikap kasar Taehyung keluar tanpa bisa dikendalikan. Gadis itu dilempar ke atas ranjang, Taehyung yang sudah berpakaian rapih dengan kemeja putih serta celana bahan hitam kembali membara. Ia meradang, lalu melepaskan ikat pinggangnya. Soojae menjerit begitu rambutnya dijambak, bibir pria itu menyecap bibirnya. Gigitan kuat dari sang adam membuat bibirnya robek dan berdarah-darah. Soojae menengadah begitu lehernya dicekik, matanya membola sementara kedua kakinya menendang-nendang udara. Soojae berusaha melepaskan jerat ikat pinggang dari lehernya dengan cara memukul lengan kekar Taehyung, namun nihil, cekikan itu semakin kuat. Ia terbatuk sesak. Wajahnya mulai memucat dengan setetes air mata melewati pelipisnya. Saat melihat Soojae sudah terkulai tak berdaya, hampir-hampir mati. Taehyung melepas ikat pinggang yang digunakannya untuk menjerat leher sang gadis.

"Kau harus memahami kalau sejak aku membawamu ke sini, kau adalah milikku. Boneka pemuas dan objek kesenanganku," tekan Taehyung. Ia menyeringai, lalu membenamkan wajahnya ke cekruk leher Soojae. Gadis itu memejamkan mata, dadanya naik turun meraup oksigen. "Sama seperti adikku yang mengatakan kalau ia sangat mencintai kakakmu. Katakan, Sayang. Katakan kalau kau mencintaiku."

Soojae berusaha membuka mulut, namun yang bisa ia lakukan hanyalah mengerjapkan mata. Taehyung menunggu dengan sabar, tapi tatapannya dingin. Sama seperti yang selalu diperlihatkannya. Meski bibir pria itu berucap penuh rayu dan atau tersenyum manis, tapi sorot matanya selalu dingin, kosong dan penuh kebencian.

"Katakan," bisik Taehyung. "T-tuan... aku mencintaimu, tolong ampuni aku..."

"Bagus." Taehyung bangkit berdiri, menarik selimut untuk menutupi tubuh sang gadis. "Lebih baik kau istirahat, tidak ada gunanya berusaha untuk kabur, semua tempat sudah kupasangi Cctv, aku akan langsung datang ke sini untuk menghukummu kalau kau berani macam-macam."

Lalu Taehyung meninggalkan Soojae yang terbaring lemah sendirian, mengunci pintu dan menatapi rumah tua miliknya selama beberapa saat. Yoongi atau Seokjin, tidak ada siapa pun yang bisa menemukan Soojae. Sebab, setelah ini ia akan membawa Soojae pergi jauh ke sebuah tempat terpencil. Tempat di mana hanya ia dan Soojae yang tahu. []

Sesuai janji ya, makasih semua 😭
Love banyak-banyak 💜💜💜

 EVIL SLAVE [kth]Where stories live. Discover now