Rapuh

14 5 0
                                    


Pada hari ini,

Aku duduk di depan teras rumahku.

Menatap langit sore yang indah.


Aku tersenyum.

Aneh rasanya.


Mengapa dapat ku katakan demikian?

Kenapa tidak?

Langit sore yang biasanya menjadi saksi kebersamaan kita,

Kini terasa lebih menyendiri.


Aku tak menyangka aku masih dapat tersenyum sekarang.

Aku tak meyangka bahwa aku dapat menyembunyikan semua luka ini.

Dan aku tak menyangka pula,

Kau dengan bengis dan keji nya menyakitiku.


Jika aku dapat berkata jujur,

Aku masih tak mengerti mengapa kau berbuat demikian.

"Apa aku pernah melakukan kesalahan berat terhadapmu?"

"Apa aku pernah membuatmu tersinggung?"

"Apa kau tak menyukai sikapku?"

"Apa, apa, dan apa?"

"Apakah kau pernah mengerti perasaanku juga?"


Seandainya saja aku dapat berkata demikian.

Seandainya kau tau bahwa aku ini masih manusia,

Aku pun masih memiliki perasaan,

Aku pun juga ingin di mengerti,

Bukan hanya kau yang harus di mengerti di sini.


Namun apa boleh buat.

Semua sudah terjadi sekarang.

Aku sudah dapat merelakannya,

Dan aku pun t'lah dapat menerima fakta,

Bahwa kau t'lah pergi,

Dan aku pun dapat berbahagia untuk diriku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

unrequited sayingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang