9

1.6K 208 21
                                    

Younghoon melangkah dengan cepat menaiki tangga setelah memarkirkan mobilnya di garasi. Jujur hatinya cemas sekarang ini. Kata-kata ancaman dari Chanhee tadi pagi tak lepas terngiang dari otak. Hatinya terus mengucapkan doa semoga tak ada yang terjadi pada Eric.

Eric yang berada di dapur saat itu berjengit kaget ketika mendengar suara pintu depan terbuka dengan sedikit kasar. Ia menoleh dari tempatnya berdiri dan melihat sosok Younghoon berdiri di depan dapur dengan nafas berat, seolah baru saja berlari dari tempat jauh.

"Kak? Udah pulang? Kenapa muka kakak gitu?"

Younghoon tak merespon, hanya kemudian mendekati Eric dan menggenggam bahunya. Eric kebingungan ketika suaminya itu membolak-balik tubuhnya seolah mencari sesuatu.

"Kak–"

"Kamu nggak apa-apa kan, Ric? Nggak ada luka kan? Tadi ada yang datang ke sini? Kamu nggak ada ketemu siapa-siapa, kan?"

"Kak!" Eric menggenggam kedua lengan Younghoon yang masih di pundaknya, kemudian melepaskannya dari sana. Matanya mengernyit bingung pada pria tinggi di hadapannya. "Kakak tenang dulu, aku nggak apa-apa. Nggak ada orang yang datang dan aku juga nggak keluar rumah sama sekali."

Penjelasan Eric akhirnya menenangkan hati Younghoon pria itu menunduk dan menghela nafas lega. Pergelangannya masih di genggam oleh Eric.

"Maaf, Ric. Aku cuma khawatir kamu kenapa-kenapa," jelasnya singkat masih dengan menunduk.

Eric langsung mengerti, "Kakak kepikiran kata-kata pacar kakak tadi pagi?"

Younghoon kembali mengangkat kepala untuk menatap manik Eric. Tangannya kini berbalik menggenggam tangan Eric dan disejajarkan dengan dadanya.

"Sekali lagi aku tekankan, Eric, bahwa aku sama Chanhee udah nggak ada hubungan apa-apa. Aku udah sama sekali nggak sayang sama dia. Malah aku nggak pernah sama sekali punya rasa buat dia. Yang aku sayang cuma kamu, Eric. Dia cuma jadi pelarian aku karena aku sempat putus asa waktu aku pikir papa nggak akan mempertemukan aku sama kamu lagi."

Deg.

Entah Eric senang atau tidak mendengarnya.

"Itu namanya jahat, kak."

"Aku nggak peduli. Aku sayang kamu dari kecil, dari pertama kali aku lihat kamu setelah kamu lahir."

Deg.

Eric mulai panik. Dia tak tahu harus berkata atau bertingkah seperti apa mendengar pengakuan seperti itu. Wajahnya mulai memanas dan memerah, membuatnya terpaksa membuang wajah dari tatapan Younghoon. Tangannya diam-diam berusaha melepaskan diri dari genggaman pria itu, namun tak berhasil.

"Percaya sama aku, Eric."

Mendengar suara lembut itu kembali, Eric memberanikan diri menatap kembali mata Younghoon. Kesungguhan jelas terpampang di sana. Jahat atau tidak, kalau kenyataannya memang Younghoon begitu mencintainya, Eric bisa apa?

Sekarang masalahnya adalah bagaimana Eric harus membalas perasaan Younghoon? Ia belum siap untuk mencintai pria itu, tapi untuk membencinya kembali juga mustahil. Younghoon sudah melakukan banyak hal untuk Eric.

Ah. Paling tidak, Eric sudah tak membencinya. Itu sudah cukup, bukan?

Eric kemudian mengulas sebuah senyum.

"Eric percaya, kok," ucapnya dengan lembut.

Younghoon sedikit terperangah. "Su- sungguh?" Eric tak membalas lagi, hanya mengangguk. Senyum lebar merekah di wajahnya dengan cepat ia memeluk tubuh yang lebih kecilnya darinya. "Terima kasih, Eric."

Now That You're Mine || BbangRicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang