7. Letter to the star

477 52 7
                                    


Hari dimana aku merasakan dunia ku hancur begitu saja. saat itu aku mendengar langsung bahwasannya pendengaranku kian memburuk, dan perlahan fungsi organ pendengaranku akan berkurang. 

tak banyak kata yang bisa ku ungkapkan mendengar hal itu, saat itu aku marah, sedih dan sangat takut. 

aku tak bisa membayangkan bagaimana aku yang menyukai musik, namun pendengaranku tidak berfungsi dengan baik. Bagaimana aku bisa mengharmonisasikan nada-nada? bagimana aku bisa mengoreksi note demi note yang salah? sungguh saat itu aku merasa bahwa hari itu adalah hari terburuk dalam hidupku. 

saat itu, aku izin keluar ruangan serba putih yang sialnya begitu menyesakkan bagiku, berjalan tanpa tujuan di lorong rumah sakit. aku berhenti disalah satu kursi disana. aku ingin berteriak, meneriaki Tuhan, mengapa hal ini dapat terjadi kepadaku? mengapa aku diantara milyaran orang didunia ini?

Hingga kamu, dengan kursi roda dan juga selang infus yang terpasang mendekatiku. 

"Apa yang kau lakukan disini? sedang menunggu seseorang?"

aku menggelengkan kepalaku. aku tidak  berniat menjawabnya karena aku takut jika ku bersuara yang ada hanya isakkan yang keluar.

"Doyoung.."

aku menoleh kearahnya lagi, menaikan salah satu alisku. "Apa?"

"Namaku Kim Doyoung, namamu?"

"Hwang Eunbi"

"Eunbi.."

"Nde?"

"Ah, ani, aku hanya mengulang nama mu supaya aku ingat ada seorang gadis dengan wajah dan nama yang sangat cantik"

saat itu aku tidak tersipu malu, suasana hatiku benar-benar sangat kacau saat itu, jadi yang kulakukan saat itu hanya diam, dan tersenyum kecil kepadamu.

"Jadi, kau sedang apa disini eunbi?"

"Untuk mendapatkan kabar buruk selama aku hidup"

ucapan yang ku lontarkan, nampak membuatnya diam. "Kenapa begitu?"

Aku menghela nafas panjangku. Dan entah mengapa aku yang notabenenya sangat tertutup pada orang lain, kepadamu, yang baru saja kutemui aku mencurahkan isi hatiku, tentang ketakutan ku tentang pendengaranku.

"Jadi, dokter mengatakan hal itu padamu?"

aku mengangguk, menghapus air mataku yang entah sejak kapan sudah mengalir begitu saja.

"Apa kau mau tau sesuatu hal bi-ya?

aku mengangguk menatapnya, yang dibalas senyuman indah diwajah pucat pasinya.

"Aku percaya bahwa Tuhan tidak akan mengirimkan ujian kepada kita jika kita tidak mampu, dan begitupun sebaliknya. jadi, hari ini kamu mendapakan kabar buruk bagimu, itu adalah tanda bahwa Tuhan percaya padamu bahwa kamu bisa melalui hal itu.."

aku diam, mencerna semua perkatanmu kala itu. 

"Kamu boleh menangis, kamu boleh marah namun kamu pun harus menumbuhkan keyakinan bahwa kamu mampu melewati ini semua dan kamu mampu menemukan jalan keluarnya"

kata-kata yang kamu katakan padaku saat itu, jujur, hal itu sedikit melegakan hatiku. 

"Jika kamu merasa bahwa hari ini adalah hari terburuk dalam hidupmu, maka ingatlah kembali hal-hal indah selama kamu hidup, anggaplah hal ini hanyalah hal kecil diantara hal indah yang kamu alami dalam hidupmu"

semua kalimat yang kau katakan padaku, menjadi motivasi diriku hingga hari ini. Kamu seperti bintang dimalam hari yang begitu terang dikegelapan malam, membuat keindahan diatas kegelapan yang pekat, mengubah pandangan orang tentang hal gelap itu menyeramkan, namun kehadiran bintang bak pengubah semua pandangan itu tentang gelap. mungkin seperti itulah kamu dalam hidupku. like a the star.

pertermuan singkat kita, berlalu begitu cepat. namun aku selalu merasakan dampak yang luar biasa dalam hidupku. 

kamu yang menyapaku, dengan sebuah senyuman yang tak pernah hilang diwajah pucat pasi mu. mampu membuatku tersadar dan menyesal mengapa saat itu aku tak menanyakan tentang mu, tentang hal yang kamu alami. mungkin aku bisa memberikan kalimat motivasi seperti yang kamu lakukan padaku saat itu.

kamu harus tau, bahwa perkataan yang kamu katakan padaku benar. aku mampu melewati semua ini, menerima kenyataan yang pahit ini sebagai tantangan untukku. seperti kalimat yang kau katakan padaku, semua ini terjadi karena kita mampu, dan Tuhan mempercayai hal itu.

Aku sangat bersyukur berjumpa denganmu dalam hidupku.  Aku selalu berharap agar kita dapat kembali bertemu karena banyak hal yang ingin kukatakan padamu dan ungkapan terimakasih ku kepadamu,  dimana pun kamu berada aku berharap kamu selalu bahagia dan sehat selalu.

kim doyoung, Terimakasih.





𝓗𝔀𝓷𝓪𝓰 𝓔𝓾𝓷𝓫𝓲






the end 



kutulis dengan secepat dan sekilat mungkin. terimakasih telah tetap setia pada book ini, tolong beri dukungan terus untuk diriku. 

terimakasih 

𝔾𝕠𝕝𝕕𝕢𝕟𝕝𝕒𝕟𝕚

HEARTМесто, где живут истории. Откройте их для себя