Pelarian - (JuRic tbz) ; remake

356 27 24
                                    

Juric ver.


Apa yang kalian lakukan, ketika tahu bahwa dalam hubungan sendiri hanya dijadikan sebagai pelarian?

Kalau Eric. . .

Ia akan menjalaninya. . .

-dengan senang hati.

◼ ◼ ◼

Jam menunjukan pukul tujuh malam waktu Eric, pemuda manis berambut coklat itu, tiba di apartemen mewah milik kekasihnya.

Seharusnya sekarang ia sudah berada di rumah sederhananya.

Menyiapkan makan malam untuk adik manisnya kemudian menuntunnya menuju kamar.

Meninggalkan fakta bahwa sosok
kekasihnya tadi pagi tidak masuk kuliah karena alasan sakit.

Maka Eric hanya mengendikan bahu berencana segera menengok pacarnya dan setelahnya bergegas pulang menuju adiknya yang tentu sekarang sedang kesusahan melakukan aktivitasnya.

Tanpa harus menekan bell, ia masuk usai menyentuh beberapa digit angka sebagai kode apartemen.

Eric melepaskan sepatunya. Bergerak menurunkan tas laptop di tangannya kemudian mendelik tajam pada sosok yang berbaring di sofa ruangan mewah itu.

"Udah mendingan?"

Di depannya, sosok kekasihnya menoleh. Mengalihkan fokus dari benda persegi panjang yang layarnya masih menampilkan riwayat permainan game online.

"Sayang... Kangen..." ucap sosok lelaki yang tadi sedang bermain game.

Eric mendecih muak. Terlampau bosan melihat sifat manja lelaki tampan yang langsung menggelayut manja di lengannya.

Lelaki manis itu ikut duduk di satu sofa yang sama ketika sosok kekasihnya menariknya ke atas pangkuannya.

Ia tidak memberi penolakan.

Tangan Eric bergerak menyentuh dahi sang kekasih. Mendesah lega mendapati suhu tubuhnya tidak sepanas tadi pagi.

"Pacarku minum obat dengan baik, hm?" Eric bergumam. Tatapan matanya menurun ke arah manik sang kekasih.

Juyeon, sosok yang sedang memangku kekasih manisnya mengangguk.

"Kalo ga minum obat dengan baik aku putusin." ucap Juyeon meniru kalimat yang diucapkan Eric tadi pagi.

"Gimana bisa aku ga ngikutin kemauan pacarku, kalo kamu hobbynya ngancem?" rungut Juyeon.

Eric yang mendengar kalimat Juyeon tersenyum puas. Berakhir menyentil hidung kekasihnya.

"Pinter!" Pujinya.

Eric tersenyum. Tangan satunya bergerak mengalung di leher Juyeon. Sebelahnya lagi asik memainkan rambut biru kekasihnya yang sedikit berantakan.

Juyeon tersenyum merekah. Saat sedekat ini ia suka sekali memperhatikan wajah Eric.

Manis.

"Karena aku udah jadi pacar penurut, kamu hari ini nginep disini ya?" Pinta Juyeon. Bergerak mencumbu bagian leher kekasihnya lembut.

Terdengar lenguhan kecil sebentar. Eric segera menggeleng. Membuat Juyeon menghentikan aktivitasnya.

"Terus Hueningkai gimana?" Kata Eric.

"Ya emang kenapa sama Kai?" tanya Juyeon.

Saat seperti ini, ia ingin sekali memonopoli pemuda manis bernama Eric itu tanpa mengingat keberadaan adiknya.

Yatch - Skz Nct Tbz [yaoi]Where stories live. Discover now