8

65 6 0
                                    


"Berhenti mengikuti saya", Yoonhee membalikkan badannya menatap kesal Yoongi.

"Maafkan aku"

Tidak peduli dengan amarah Yoonhee, ia tetap akan mengikuti kemana Yoonhee pergi. Yeoja itu buta arah. Akan repot kalau dia sampai tersesat.

Mereka berjalan cukup jauh dari jalur pulang. Yoongi mengakui ia keterlaluan namun semua itu ia lakukan agar yeoja penganggu itu cepat pergi.

"Hee, aku sungguh minta maaf. Jadi sekarang kita kembali ke penginapan ya", Yoongi mencoba menyamakan langkahnya dengan Yoonhee.

"Tidak"

"Ayolah. Ini sudah waktunya makan malam"

"Anda bisa pergi tanpa saya"

"Tidak akan"

"Pergi saja"

"Hee, nanti kau bisa tersesat"

Yoongi menghentikan langkah Yoonhee. Menatap manik mata Yoonhee yang memancarkan kemarahan. Bagaimanapun Yoongi tidak bisa melihat Yoonhee yang menderita.

"Kita pulang ya"

"Tidak"

"Kau tak lapar?"

"Tidak"

"Kakimu tidak pegal?"

"Tidak"

"Tidak lelah?"

"Tidak"

Yoongi menghirup udara banyak-banyak. Selama beberapa tahun ini ia tidak mengasah kesabarannya lagi. Min Yoongi adalah orang yang sangat keras kepala. Tapi tidak berlaku jika bersama Yoonhee.

"Baiklah, sekarang kau mau apa?"

"Kenapa anda mengatakan saya istri anda?"

Yoongi tidak menjawab.

"Bagaimana bisa anda mengatakan itu?"

"Apa saya terlihat seperti wanita simpanan bagi anda? Bagaimana dengan istri anda?"

Bae Irene

Kenapa dia selalu menyusahkan hidup Min Yoongi?
Ia bersumpah ia tidak akan memberikan nama anak keturunannya dengan nama pembawa sial itu. Hidup Yoongi hancur hanya karena nama itu. Ia benci itu.

Bisa saja Yoongi memaksa Yoonhee pulang. Tapi sekali lagi, Yoonhee adalah sesuatu yang berharga untuknya. Ia tidak akan melukai Yoonhee sedikitpun.

...

"Dia bukan temanku",

"Lalu?"

"Istriku"

Jimin dan Seokjin berhasil membuat orang-orang yang ada di ruangan itu tertawa lepas. Belum lagi Hoseok yang bahkan sudah tidak sanggup tertawa kini mengguling-gulingkan tubuhnya di karpet sambil memegangi perutnya.

"Yak kalian senang?" Tanya Yoongi kesal. Ia berhasil melempar bantal tepat di wajah Jimin yang dengan seenaknya meniru ucapan dan wajah Yoongi waktu di restoran tadi.

"Hentikan, Jin hyung. Aku sudah hampir menangis", Namjoon menyeka sudut mata tanpa menghentikan tawa.

"Kim Namjoon, kau mau mati huh?"

Tawanya hilang terganti dengan mulut yang ia tutup rapat-rapat. Padahal Hoseok yang sedari tadi tertawa paling keras. Memang Yoongi terlalu pilih kasih.

"Yoongi diam saja banyak yeoja yang mendekati sampai segitunya" heran Jungkook.

Ia tidak menyadari jika dirinya juga begitu. Sekali lagi, Jeon Jungkook masih di namja tidak peka yang meniru Yoongi namun versi lucu.

HOME [YOONGI STORY]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora