15. Mating

4.7K 508 148
                                    

✨🌃🌃✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

✨🌃🌃✨

Hari ini salju pertama turun. Yuna yang memang menyukai salju itu cepat cepat memakai mantelnya dan pergi keluar kastil.

Dia berdiri di dekat tanaman-tamanam miliknya. Ia mengeratkan mantel di tubuhnya. Kepalanya menengadah ke atas dengan satu tangan yang mencoba menyentuh butiran butiran salju yang turun.

Yuna masuk kedalam kebun kecil miliknya itu. Ia mengerutkan dahinya kecil ketika melihat beberapa tanaman nya nampak layu.

Beberapa hari terakhir Yuna memang lebih jarang mengunjungi kebun kecil miliknya itu.

Yuna menyentuh tanaman-tanaman yang nampak layu itu. Tak selang beberapa lama, tanaman-tanaman yang Yuna sentuh nampak segar dan hidup kembali.

Ia tersenyum puas. Dengan begini kebun kecil miliknya itu nampak lebih indah.

"Wow, menakjubkan.."

Yuna sontak menoleh saat mendengar suara itu. Matanya memicing melihat Sera berdiri didepan nya dengan kedua tangan yang terlipat di depan dada.

"Kau bukan manusia biasa.."

Sera tersenyum miring seakan baru mendapatkan sebuah senjata baru. Lain halnya dengan Yuna yang hanya menatap Wanita itu datar.

Tidak ada yang menarik untuk berhadapan dengan Wanita dihadapan nya ini. Maka dari itu Yuna memilih keluar dari kebun kecilnya dan tak menghiraukan Sera.

"Kurang ajar!"

Langkah Yuna terhenti. Ia menyeringai lalu membalikan tubuhnya kembali menghadap Sera yang sudah menyusulnya.

"Aku sedang berbicara denganmu!"

Oh lihatlah kilat emosi dan benci dimata Sera. Yuna dapat merasakan hal itu. Bahkan Yuna hanya diam saja sudah mampu membangkitkan amarah Sera. Hebat bukan.

"Mana sopan santunmu terhadap Luna mu ?" Yuna berucap dengan nada datar miliknya. Ia bertingkah layaknya Wanita elegant dengan jabatan yang tinggi.

"Cih, sejak kapan Kau menjadi Luna-ku. Kau tidak akan pernah menjadi Luna. Karena posisi itu hanya bisa dimiliki olehku.."

Yuna memutar bola matanya mendengar ucapan Sera. Wah, ternyata Wanita di depan nya ini begitu bodoh.

"Besok peresmianku sebagai Luna kalau Kau lupa. Dan yah, Aku adalah Mate Jungkook---Alphamu." Tekan Yuna dengan nada yang begitu santai.

Yah, berbeda dengan Sera. Wanita itu nampak marah. Dadanya naik turun menahan emosi. Tangan nya terkepal dan matanya memerah. Cih, terlalu mudah untuk menyulut emosi Wanita itu.

"Sialan! Seharusnya Jungkook milikku.."

Yuna menatap Sera datar. Gadis itu mendekatkan dirinya pada Sera.

Alpha Mate ✔Where stories live. Discover now