LIMA

6.2K 526 23
                                    






Kaownah mengetuk pintu kamar Gulf namun tidak mendapat respon.
Tidak lama kemudian Mild datang.

"Bagaimana?"

"Dia tidak membukanya"

"Kurasa dia benar-benar marah"

"Kurasa tidak. Dia memang pemarah tapi karena masalah seperti kurasa tidak"

"Dia juga belum membeli Hp baru, sangat susah jika ingin menghubunginya"

"Kalau begitu...."

Percakapan keduanya tiba tiba terhenti beralih dengan keterkejutan yang luar biasa. Bagaimana tidak? Mereka melihat orang dari sebelah kamar Gulf keluar dengan wajah sarkas nya namun tetap terlihat tampan.

Melihat raut wajah mereka yang berubah Mew pun berinisiatif bertanya

"Apa yang terjadi dengan sahabat kalian?"

Mew memang belum pernah mendengar pintu kamar disebelah kamarnya itu terbuka semenjak pagi. Dan ini sudah menunjukkan pukul 12 siang. Ia bahkan tidak mendengar suara apapun dari kamar itu.

Kaownah dan Mild tidak menjawab pertanyaan Mew dan malah berbisik satu sama lain.

'dia tau darimana kalau yang di dalam kamar sahabat kita?' bisik Mild pada Kaownah dengan suara sangat pelan.

'aku juga tidak tau. Apa mereka justru sudah saling kenal?' bisik Kaownah

'Bisa jadi juga, karena jika melihat sikap Gulf tadi malam itu sangat mencurigakan'
'mungkin dia sudah tau kalau yang disebelah kamarnya itu si Devil CEO makanya tidak mau berurusan dengannya'

"Ekhhheeemmm" Mew berdehem cukup keras untuk menyadarkan kedua makhluk didepannya agar tidak mengabaikannya.

"Eee eee, kami tidak tau"

"Iyya iyya kami tidak tau, kami juga baru sampai"

"Iyyakan Mild?" Senggol Kaownah dan Mild langsung mengangguk spontan.

"Tapi bagaimana tuan tau kalau yg didalam itu sahabat kami?" Tanya Mild agak takut takut.

"Tuan? Aku tidak setua itu, panggil aku phi saja"
"Mengenai itu aku hanya asal tanya saja"
Ucap Mew sambil menyunggingkan senyuman yang agak mengerikan, dan berlalu meninggalkan kedua makhluk yang masih mencerna arti senyuman itu.

"Cara bicaranya sih sopan tapi ekspresinya membunuh"

Mild dan Kaownah bergidik ngeri.













___________









"Shiaaaaa"
"Alaiwa"
"Sat"

Teriak Gulf dalam hati karena dalam keadaannya sekarang mengeluarkan suara saja ia tak mampu.

Bahkan ia tidak bertenaga untuk menopang tubuhnya agar terbangun.

Gulf semalam benar benar sial. Selain karena ia mendapat Dare yang sangat diluar dugaan, semalam Gulf juga harus merengkuh kedinginan di luar hotel.

Setelah para sahabatnya meninggalkannya begitu saja Gulf langsung pulang menuju kamarnya namun Gulf lupa menaruh dimana kunci kamarnya.

Awalnya ia mengira bahwa teman temannya yang mengerjainya namun berkali kali Gulf mengetuk pintu kamar keempat makhluk laknat itu tetap saja Gulf tidak ditanggapi, alhasil Gulf keluar hotel lagi untuk mencarinya.

FREE TO DARE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang