Chapter Six : Old London

7 0 0
                                    

Hola everyone!
Sorry for this very late update hehe..
Terakhir aku update story ini tahun 2015 dan sekarang udah tahun 2019, ajibb dahhh😭👍🏻👍🏻
Enjoy the story!💋

Summer, 1802 at Old London

Yeah kalu dilihat dari tulisan diatas memang benar, aku sudah tahu dimana aku berada sekarang. London. Tepatnya London di zaman dahulu kala.

Benar jika kalian menebak aku berada jauh kembali ke masa lalu, masa dimana aku belum memikirkan masalah ku sekarang atau lebih tepatnya pada masa depanku tersebut, bahkan aku saja belum dilahirkan sekarang ini. Inilah yang kadang disebut kebanyakan orang sebagai time traveller.

Jangan bertanya kenapa aku bisa ke masa lalu, aku saja bingung.

morning

Aku terbangun dari tidurku dikarnakan ada suara makhluk yang kemarin mengganggu ku.
"Selamat pagi wanita pemalas" itulah yang ku dengar.

Matahari bersinar terang pagi ini, aku mengerjapkan mataku dan segera duduk bangun dari posisi tidurku uh cahayanya sungguh silau.
"Mengapa kau masuk ke kamar ku sembarangan, dasar orang barbar". Aku menguncir rambut.
"Diamlah, ini sudah siang cepatlah mandi dan turun kebawah, kamu harus sarapan bersamaku". Kata pria itu dengan tegasnya dan langsung keluar begitu saja.

"Dasar orang aneh" batinku mengumpat.

***
Sekarang aku sudah diruang makan, coba kalian tebak baju seperti apa yang sedang ku kenakan ini?
Yap, aku mengenakan pakaian abad ini, abad ke -19. Sungguh aku tidak terbiasa, tapi mau bagaimana lagi hanya pakaian ini lah yang tersedia.

Aku berjalan menuruni anak tangga yang langsung menuju ke ruang makan. Keadaan bangunan ini masih sama seperti bangunan di rumah ku a.k.a rumah yang sebenarnya.

Aku melihat sesosok lelaki yg membangunkanku tadi.
Diatas meja makan telah tertata rapi beragam jenis hidangan baik pembuka sampai penutupnya, uhmm so delicious!
Aku langsung duduk dan menyantap hidangan tersebut dengan lahapnya, maklumlah setelah kejadian kemarin aku belum menyentuh makanan apa pun.

"Hey! Cepat sedikit dong makannya, keburu acaranya mulai nanti. Gimana sih lambat banget." Kata lelaki itu dengan sedikit membentak.

"Lambat? Apa aku tidak salah dengar, ini aku sudah makan dengan cepat masih saja kau bentak. Kau fikir aku ini apa ha?" Jawabku dengan nada yang lebih tinggi darinya, seketika aku kehilangan nafsu makanku.

Tanpa mengucap sepatah katapun orang itu beranjak dari duduknya dan segera berlalu dari ruang makan begitu saja.
Tapi kemudian dia tiba tiba berkata "aku tunggu diluar 5 menit lagi" dengan intonasi yang datar dan tajam.

What? Only five minutes? Its'n enough. He is crazy af.
Dia kira aku kambing apa? Huh.

5 menit telah berlalu dan aku segera keluar dari rumah untuk menemui 'orang gila' itu. Benar saja dia sudah berada di luar sambil terlihat memandangi langit biru pagi ini.
Cantik. Langitnya.

Merasa ada yg membuka pintu rumah, dia dengan segera menghadap kebelakang dan berkata "sudah? Ayo kita ke pusat kota" dan tak lupa dengan mimik wajah yang datar pula.

Kami berjalan beriringan menyusuri tepian kota untuk menuju tempat yang dimaksud oleh lelaki yang berada didepan ku ini.

Banyak orang yang berlalu lalang disekitar terlihat memperhatikan kami.

Aku segera membuka pembicaraan."kenapa orang orang ini terus memperhatikan kita?" Tanya ku heran.

"Itu karena aku ini terlalu tampan" jawabnya dengan tanpa dosa.

"Terserah" jawabku ketus yang sebenarnya memang benar bahwa dia itu tampan. But, i don't care. Yang ku pedulikan sekarang adalah bagaimana cara aku bisa kembali ke masaku yg sebenarnya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 04, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TROUBLEWhere stories live. Discover now