15

768 65 4
                                    

semua Anggota ATEEZ dan bawahan masing-masing turun dari mobil dan mempersiapkan senjata mereka.

"jangan sampai ada yang terluka dan selamatkan Lena sesegera mungkin." ucap Hongjoong dan mereka semua kompak mengangguk. Tentunya San berjalan paling depan, ia tidak bisa menahan emosinya lagi. San mendobrak pintu gudang itu dan dengan cepat masuk ke dalamnya.

"CHOI HAN SEOL!" teriak San.

mereka semua menghentikan langkahnya ketika melihat Han Seol yang tengah menodong kepala Lena dengan sebuah pistol.

"taruh semua senjata kalian atau jal*ng ini mati ditanganku." Dengan cepat San membuang senjatanya dan menatap Han Seol dingin.

"Apa mau lu sebenarnya?"

"sama seperti yang gue bilang waktu di Jepang." San tertawa miring lalu menatap Han Seol tajam

"jangan harap kau mendapatkan semuanya." San melangkah mendekati Han Seol

"Jangan mendekat atau perempuan ini gue tembak!" San menghentikan langkahnya.

"Kalau lu mau perempuan ini selamat serahin semua apa yang gue mau dan lakuin apa yang gue minta."

"hadepin gue dulu!" San kembali melangkah maju dan Han Seol menembaki kaki Lena. San yang melihat itu semakin emosi.

"itu mau lu kan?" tatapan San benar-benar sangat dingin kali ini.

"San jangan maju lagi demi Lena." ucap Seonghwa. San menatap mata Lena yang seakan memintanya jangan lakukan apapun.

"ini urusan kita berdua jadi lepaskan Lena. Kita satu lawan satu tanpa senjata apapun, yang menang akan mendapatkan keinginannya." tawar San.

"oke baiklah." Han Seol mendorong Lena kearah San.

"pergilah bersama anggotaku yang lain. Aku mencintaimu." Bisik San pada Lena.

"Hyung." Hongjoong seakan mengerti maksud San membawa Lena pergi dan memberikan perintah pada yang lain untuk meninggalkan San berdua.

"kumohon salah satu temani San.." tidak ada satupun yang menjawab Lena.

"kalian mendengarku bukan? Temani San kumohon.." lagi-lagi tidak ada yang menjawab Lena.

"baiklah biarkan aku yang menemani San." Lena mencoba melepaskan tubuhnya dari genggaman Hongjoong tapi Seonghwa segera melarangnya.

"San pasti baik-baik saja dan kembali bersama kita. Ayo kita harus obati lukamu."

"Tidak, Kumohon selamatkan San. Bantu dia." Air mata Lena mengalir begitu saja dan membuat semua orang bingung harus melakukan apa. Lena tak memperdulikan lagi sakit dikakinya, dipikirannya hanya satu yaitu San.

"Kumohon..." Lena pun berlutut di depan ATEEZ.

"Selamatkan San-ku.." Lena menangis sejadi-jadinya. Ia ingat jika Han Seol memasang sebuah peledak didalam gedung.

"aku akan membantu San.." Ucap Wooyoung. Ia melangkah disusul dengan Jongho tapi baru beberapa langkah tiba-tiba gudang itu meledak yang  membuat mereka semua terkejut.

"SANNNNN!" teriak Lena, ia segera bangkit dan berlari kearah gudang itu namun Wooyoung dan Jongho menahannya.

"jangan, Jangan kesana Lena."  Lena mencoba memberontak tapi tenaganya kalah dengan Wooyoung dan Jongho

"San.." Lena terjatuh berlutut disana, Ia tak bisa menahan rasa sakit dihatinya kali ini. Ia benar-benar kehilangan San-nya  sekarang. Pandangan Lena mengabur dan ia tak sadarkan diri.

.

.

.

.

.

Beberapa Minggu kemudian...

"Lena hari ini kamu udah boleh pulang, aku bantu rapi-rapi barangmu ya?" Lena sama skali tidak menjawab apa yang dikatakan Seonghwa begitu juga yang lain. Setelah kejadian itu, Lena tidak banyak bicara dan hanya diam makanpun juga sedikit. Semua anggota ATEEZ mengkhawatirkan keadaan Lena yang semakin hari semakin kurus. Saat tertidur Lena selalu mengigau nama San yang akhirnya selalu membuat Hongjoong dan Seonghwa membangunkannya.

"ayo Lena kita pulang." ucap Hongjoong, Lena hanya menoleh dan menatap Hongjoong dengan wajah sayunya. Lena sekarang seperti bukan Lena yang dulu.

"pulang ke rumah San." ucap Lena. Hongjoong menganggukan kepalanya. Seonghwa membantu Lena dengan kursi rodanya sedangkan Hongjoong membawa barang milik Lena.

"Kita pulang.." ucap Seonghwa antusias.

Beberapa menit berlalu dan disinilah mereka bertiga, berdiri didepan rumah San.

"kita sampai." ucap Hongjoong

"terimakasih, kalian boleh tinggalkan aku sekarang." Ucap Lena dingin

"tapi-" Hongjoong segera menghentikan Seonghwa yang ingin mengeluarkan suaranya

"Baiklah, jika ada perlu telpon saja salah satu dari kami." Lena mengangguk pelan lalu meninggalkan Seonghwa dan Hongjoong.

Lena disapa pertama kalinya oleh Bibi Park.

"selamat datang Nona." Lena membalas senyuman bibi Park namun dimata Lena masih seperti tidak ada kehidupan.

"ayo masuk Nona, sudah bibi siapkan makanan kesukaan Nona." lagi-lagi Lena hanya tersenyum tanpa menjawab Bibi Park. Lena melangkah masuk dan langsung menuju kamarnya dahulu menaruh semua barang-barangnya. Tak terasa Air matanya jatuh kembali mengingat bagaimana kenangannya bersama San walaupun banyak hal menyakitkan di dalamnya.

"Nona ayo turun, makanan kesukaan Nona telah menunggu." Lena mengangguk dan segera mengusap air matanya. Ia bangkit dari posisinya dan turun melangkah ke arah meja makan. Langkahnya terhenti ketika melihat seseorang yang amat ia rindukan duduk di tempat biasa ia duduk.

laki-laki itupun menoleh dan menatap Lena dengan senyuman manis di wajahnya.

"Hai Princess.."

"San?"

.

.

.

.

.

.

.

THE END

halo guys..

ahh akhirnya selesai juga... hehe gimana bagian ini? Kalian suka?

terimakasih udah baca sampai Part terakhir dan terimakasih atas dukungan Kalian. Aku harap semoga kalian suka dengan fanfiction aku ini.

aku pengen tau pendapat kalian gimana dengan fanfiction ini, Ayo di comment hehe

sekali lagi terimakasih atas dukungan kalian.

Aku sebagai author fanfiction ini pamit undur diri..

sampai ketemu di fanfiction selanjutnya...

semoga hari kalian menyenangkan dan kalian semua sehat selalu..

Love you and Thank You So much Guys <3

trim's

Thaa🌸

N O WDonde viven las historias. Descúbrelo ahora