[ P ] anic

3.7K 483 3
                                    

"Kenapa sih lo?" tanya Woojin saat Haechan lagi-lagi ribut menginginkan makanan buatan ibu mereka. Beruntung si bayi masih setia berada di pelukan Hyeongseob dan Minhyuk diajak bermain oleh Jaein dan Jena, si kembar kesayangan Woojin. Meski sempat terjadi drama karena Mark tidak juga menyusul meski sore sudah menjelang, mengakibatkan Minhyuk tidak mau diminta membersihkan dirinya oleh Haechan dengan alasan ingin menunggu ayahnya. "Mana tambah montok nih di mana-mana. Hamil lo ya?" tuduh Woojin sambil menyentuh pantat adiknya itu menggunakan kakinya, mengakibatkan teriakan kesal dari pria yang sedang membantu ibunya memasak makan malam mereka.

"Kenapa lagi sih Jin? Suka banget gangguin adiknya." tegur Ten saat mendengar rengekan bungsunya.

"Ngisi lagi itu Ma anakmu, gembul banget."

"Enggak mungkinlah. Yuna aja belum setahun."

"Yakin? Terakhir kali main sama Mark, lo pasti gak pakai pengaman kan?" tanyanya lagi, tangannya sibuk menata beberapa masakan ibunya yang sudah matang di atas meja.

"Iya Chan?" tanya Ten memastikan, melihat ekspresi ragu-ragu anaknya setelah ditanyai kakak sulungnya.

"Ya gak tau sih Ma, lupa kan kalau udah enak." jawabnya singkat. Beranjak dari tempatnya, Haechan lalu mengajak Minhyuk serta Jaein dan Jena untuk bergabung dengan mereka.

"Dicek dong Chan." ujar Woojin memberi saran, saat mereka sudah memulai makan malam, membuat Johnny dan Hyeongseob sedikit penasaran.

"Kenapa Jin?" tanya Johnny.

"Anakmu ngisi lagi tuh Pa, kemarin main gak pakai pengaman sih."

"Kalau ngomong jangan sembarangan dong Jin. Ada anak-anak lho itu." tegur Hyeongseob saat melihat ketiga anak sedang menatap Woojin penasaran.

"Ada adek lagi Ma?" tanya Jena, cukup pintar untuk menyimpulkan arah pembicaraan ayahnya. Hyungseob tersenyum mendengar pertanyaan dari anak perempuannya yang sekarang sudah duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar.

"Nanti dicek dulu sama Tante Echan ya." jawabnya, membuat Jena ikut tersenyum dan menggodai Minhyuk mengenai kemungkinan mereka mempunyai adik baru.

Berbekal 3 buah test pack dari Hyungseob dan paksaan dari kakak laki-lakinya, Haechan akhirnya mau juga mencoba memeriksa dirinya keesokan paginya. Belum juga 10 menit berada di kamar mandi, terdengar teriakan dari Haechan yang kembali diganggu oleh Woojin, yang memang tidak bisa membiarkan hidup adiknya tenang barang sedikitpun.

"MAMAAAAA, KAK WOOJIN NIHH." adu Haechan sambil berteriak dari kamar mandi

"PAAAAAA, PUNYA CUCU LAGI NIH." balas Woojin tidak mau kalah, membuat pening Ten dan Johnny mendengar banyak teriakan di rumah mereka di Minggu pagi ini. Menghampiri kedua putranya, Ten mendapati Haechan sudah berurai air mata saat keluar dari kamar mandi dengan membawa 3 hasil test pack bertanda positif. "Lah... lah Ma, anakmu malah nangis kejer ini." seru Woojin panik. Ten lalu memukul pelan lengan anaknya sedangkan Johnny memeluk dan mengelus punggung Haechan yang masih menangis histeris.

***

Alphabet [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang