𝐃𝐞𝐚𝐫 𝐃𝐑𝐄𝐀𝐌 : 𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐇𝐞 𝐋𝐞𝐟𝐭

1K 89 8
                                    

Aku akan kembali
Jangan lupakan suaraku yang memanggilmu
Kapanpun kau memanggilku, akan tetap selalu sama
Semoga kita selalu merasa seperti..
-Dear Dream, 2018










"Aku akan kembali"

"Jangan lupakan suaraku yang memanggilmu"



Few years later...

"Yak! Lee Jeno! Cepat sedikit kenapa??"

"Tak perlu emosi juga Huang!"

"Tapi kau tau betapa sibuknya Mark hyung! Sudah jarang ia mengeluarkan waktu bagi kita gara gara skripsi sialan itu!"

Dreamies, bukan, The Dream, memang tidak ada bedanya jika dilihat, namun bila diperhatikan lebih dalam lagi, kata mereka :

"Dreamies artinya para pemimpi, di kalangan kami tentunya, namun jika The Dreams, itu memiliki arti mimpi, dalam jumlah yang bukan hanya satu. Kenapa kami mengubahnya? Karena kami bukan para pemimpi lagi, melainkan kami adalah mimpi dari seseorang. Mimpi kami telah hilang dibawa angin menuju tempat yang lebih menenangkan. Lagipula, Dreamies, akan bukan Dreamies jika tidak bertujuh. Selamanya kami akan tetap bertujuh, entah di kehidupan sebelumnya, maupun dikehidupan yang akan datang."

Okay, back to topic,
Kini para The Dreams sudah menyelesaikan pendidikan mereka di sekolah, dan kini sudah berada di SM College, kampus yang masih satu yayasan dengan sekolah mereka. Waktu berjalan sangat cepat, iya, mari akui itu, karena sebentar lagi- lebih tepatnya 7 bulan lagi salah satu dari mereka akan melaksanakan sidang dan lulus. Ia adalah Mark. Yang lebih menyedihkan ialah, Mark yang berencana untuk kembali ke tanah kelahirannya, Vancouver, setelah lulus nanti. Mark berencana untuk membuka perusahaannya sendiri disana, sambil menemani sang kakak yang tengah mengelola perusahaan ayah mereka.

Renjun? Anak itu katanya akan kembali juga ke Cina untuk membuka galerinya sendiri disana.

Jeno, ia memilih untuk tetap tinggal di Seoul, menemani Taeyong dan Doyoung.

Haechan, ia akan mengelola perusahaan ayahnya nantinya yang ada di Jeju.

Chenle, sepertinya ia akan berkarir di layar belakang bidang musik, di Shanghai tentunya.

Sementara sang maknae, Jisung, ia akan menekuni dunia dance lebih, bahkan ia berencana untuk menjadi choreographer.

Ke enam anak tersebut awalnya ingin tetap bersama sama di Seoul, membuka usaha bersama, atau mungkin mulai berkarir di bidang musik, namun semua terhenti ketika, salah satu dari mereka memilih untuk meninggalkan mereka. Bahkan keluarga darinya sama sekali tidak ada kabar lagi.

Ya, tidak ada kabar dari keluarga Na setelah penghormatan terakhir Na Jaemin. Tak ada yang tahu dimana Siwon, Sooyoung, ataupun Jaehyun berada. Bahkan Doyoung juga tidak tahu dimana temannya itu. Mereka hilang, seperti tidak pernah ada.

Mark dan yang lain terus mencari kabar tentang keluarga Na, namun tidak ada hasil. Keluarga Na benar benar menghilang.

____

"Bagaimana, hyung?"

Mark menggeleng lemas. Menjatuhkan harapan mereka di depannya. Kini mereka sedang bersantai di sebuah cafe. Cafe yang dibangun oleh mereka sendiri. The Dreamies Café namanya.

"Mereka kemana sih? Bener bener ga ada jejak" ujar Haechan- Donghyuck. Ia kembali menggunakan nama aslinya, saat masuk kuliah. "Hanya mereka yang tahu Hyuck dan... dia" timpal Jeno. Jeno lah yang paling stress setelah kejadian itu. Ia hanya datang sekali saat penghormatan terakhir Jaemin. Ia tak bisa melihat sahabat yang sudah ia anggap saudara itu terbaring di dalam peti tak bernyawa. Bahkan setelah ia datang, besoknya ia tidak masuk sekolah 3 hari, karena demam tinggi. Sementara yang lain hanya tidak masuk sehari karena, sama, demam.

Dear Dream • TwoshootWhere stories live. Discover now