About Me, You, and Us

74 20 25
                                    

Aku Kiran. Kirana Adya Witanto, putri satu-satunya Bapak Witanto pemilik perusahaan ternama di Kota Myer. Hari ini. Tidak-tidak, sore ini aku terpaksa ikut papa ke kantornya. Bukan untuk mempelajari cara bekerja perusahaan papa, karena aku tak mau menjadi pewaris atas perusahaan itu. Aku mempunyai mimpi yang akan aku sendiri mewujudkannya. Dan aku tak mau mimpiku gagal karena harus mengurus perusahaan papa. Aku egois? Biarlah dikatakan seperti itu karena memang nyatanya aku sangat-sangat egois. Aku tak mau semua orang mencampuri urusan hidupku. Karena ini hidupku. Sekali lagi kukatakan ini hidupku!

Kalian ingin menghina? Mencaci? Atau ingin membunuhku karena perkataanku? Ouh, kupersilahkan Tuan dan Puan. Karena aku tak melarang kalian untuk menghinaku. Tapi maaf, aku tak semudah itu untuk bisa terpengaruh oleh omongan iblismu, atau sentuhan tangan kotormu yang bisa membuatku celaka.

Biarlah aku sendiri menemukan jalan untuk menggapai mimpiku, tanpa harus bergantung dengan perusahaan papa. Aku ingin membangun perusahaanku sendiri. Tanpa bantuan dari papa. Aku tidak ingin berangan-angan, karena aku akan mewujudkannya. Berbicara tentang perusahaan, membuatku muak akan kelakuan sekretaris papa satu ini. Orang yang berada di balik layar keberhasilan papa. Yang mengatakan bangkit ketika semua bilang kamu gak akan pernah meraih itu, yang berada di garis terdepan ketika papa jatuh. Yang mengulurkan tangannya ketika papa lelah untuk berjuang. Paman adalah ayah kedua aku. Ketika aku di tinggalkan papa, beliau lah yang menemani aku. Membelikan aku makanan manis banyak-banyak ketika papa melarang aku untuk makan yang manis-manis. Yang menjadi wali aku, semenjak  dua tahun lalu Mbok meninggal. Usianya lebih tua dari papa, tapi wajahnya tak nampak tua, bahkan badannya masih saja tegap di usianya yang menginjak kepala lima. Dia terus mengatakan hal yang sama "Nona, anda bisa saja lebih sukses jikalau anda yang memegang kendali perusahaan ini. Ku yakin, otak kecil anda lebih jenius daripada Tuan." Dia mengatakan itu sudah lebih dari seribu kali. Dan itu terjadi setiap aku pergi dengan papa. Aku hanya mendengarkan ocehan panjangnya tanpa harus repot-repot membalas ucapannya. Ku yakin, setelah ini dia akan berhenti merecokiku.

"Paman, bisakah paman berhenti berbicara? Aku sedang fokus belajar mengamati pertumbuhan perusahaan."

Nah kan, berhenti. Cukup ucapkan mengamati pertumbuhan saja dia sudah diam. Aku menang kali ini. Ah sebenarnya aku selalu menang. Dan setelah itu aku lebih tenang untuk membaca novel digitalku.
Tapi, paman tak akan semudah itu untuk percaya. Lalu dia akan berceramah panjang lebar lagi sebelum aku menutup ponselku. Dan berakhir aku tak ingin bicara dengannya. Dan dia akan berusaha membujukku untuk berbaikan dengannya. Seandainya saja dia punya anak, mungkin aku akan di jodohkan dengan anaknya. Berhubung paman tidak mempunyai istri, ah bukan, istri paman meninggal dalam kecelakaan dalam keadaan mengandung. Hal terbahagia bagi paman, seandainya istri dan anaknya masih ada. Dan setelahnya paman tak mau menikah lagi. Karena katanya menikah itu sekali seumur hidup, kalau berkali kali itu bukan menikah tapi makan. Dan akhirnyalah, aku menjadi anak satu-satunya. Satu papa, satu lagi paman. Duniaku benar-benar bahagia. Yang satu aliran uang lancar, yang satu lagi mendukung. Hehehe.

Aku tak ingin munafik dengan mengatakan aku selalu bahagia dengan adanya aliran uang yang setiap minggu masuk ke dalam rekeningku. Aku sangat-sangat bahagia. Tapi tentu saja, hal itu bukan menjadi patokan bahagiaku selalu. Terkadang aku lelah oleh keadaan, terkadang juga aku bosan oleh kegiatan.

Kita semua tahu, bahwa manusia mempunyai rasa lelah dan bosan. Tak terkecuali aku, walau nyatanya aku sampai tak memiliki kegiatan untuk dilakukan. Setiap hari, kegiatanku hanya sekolah, pulang, baca, berteman dengan beberapa orang, ekskul paskib, dan jangan lupakan di akhir pekan papa akan mengajak aku 'jalan-jalan' walau nyatanya pergi ke perusahaan papa.

Terkadang bisa dihitung berapa kali aku berinteraksi dengan orang lain dalam sehari. Bukan tak bisa bersosialisasi, hanya saja aku tak suka berbicara dengan banyak orang. Lebih baik membaca buku di kamar, dengan minuman hangat dan camilan kentang. Aku hanya akan berbicara panjang dengan orang terdekat. Benar-benar dekat, bukan yang hanya sekedar dekat. Kita pasti pernah mengalami bukan, orang yang kita anggap dekat nyatanya sangat jauh dari kita? Dan akhirnya pecahlah hubungan. Lalu kembali berteman sebagai orang asing.

Kita, aku dan kamu tahu, bahwa tidak ada manusia yang sama. Sifat, pemikiran, perilaku, wajah, tinggi, pendek, kurus, gemuk, pintar, licik, apapun itu tidak pernah sama. Satu hal yang sama, yaitu diciptakan oleh Tuhan dan dari tanah. Lalu mengapa harus ada standard kecantikan, kepintaran, kekayaan dan lainnya, seolah kita memang sama. Yang bodoh disingkirkan dan tidak mendapat perlakuan semestinya. Yang pintar dan pandai disanjung-sanjung, dipuji-puji supaya menjadi lebih baik lagi. Yang jelek dibully, yang good looking dibela. Yang miskin semakin miskin. Yang kaya malah diperkaya lagi.

Terkadang tidak mengerti cara dunia bekerja, cara semesta berproses. Yang kita tahu, dunia itu kejam. Semakin memaknai dunia, semakin aku mengerti bahwa dunia tidak kejam. Dunia sudah menjalankan tugasnya. Kita hanya salah mengartikan arti kekejaman dunia. Bukan dunia yang kejam, tetapi makhluk di dalamnya yang kejam. Sehingga dunia yang terkena dampaknya. Sehingga dunia yang dijelekkan. Seolah dunia yang salah, dan manusia selalu benar. Takada kah yang mengatakan "betapa kejamnya manusia sehingga dunia seperti itu". Tidak dan tidak akan pernah ada. Semua menyalahkan dunia, soalah dunia berhak mendapatkan itu. Ayo dong kawan, ubah pemikiran. Sehingga kita bisa hidup damai.

Kita sama-sama minum air, makan yang berasal dari tanah, berpijak di bumi, berpakaian, serta memiliki kepercayaan. Lalu mengapa saling menjatuhkan? Mengapa saling menghina? Kita sama-sama berbagi tempat teduh di bumi, berbagi makanan dari alam, berbagi bahan pakaian dari alam. Mengapa ada perbedaan status? Dan mengapa-mengapa lainnya? Apakah kalian bisa menjawab? Jawabannya adalah TIDAK. Kalian tidak bisa menjawab pertanyaan sesederhana itu. Tidak memerlukan waktu tapi memerlukan pikiran yang benar-benar terbuka. Dan aku tidak mengatakan bahwa kalian tidak memiliki pemikiran. Sadar atau tidaknya kalian dengan pikiran itu, kalian sendiri yang bisa menjawab. Dan setelah membaca ini, tolong dengan sangat jangan mencari jawaban yang tidak ada di dunia. Cari saja nanti di akhirat.

Cerita projek pertamaku di WP bersama teman-teman yang lain.
Jangan lupa baca juga cerita mereka, cek saja wattpad MyerStory16k
Salam makhluk Tuhan dari Pluto👋

THE WORLD IS CRUEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang