19. The Autumn Ends

2.3K 389 159
                                    

Katie menghitung dengan seksama setiap sorot mata kekecewaan yang kini menatap padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katie menghitung dengan seksama setiap sorot mata kekecewaan yang kini menatap padanya. Kekecewaan akan keberadaan ia yang kini berdiri di tengah-tengah mereka dan juga karena kabar bahwa kerajaan sudah memilih raja baru dengan permaisuri hasil dari seleksi dan tentu saja kabar tersebut membuat mereka tak bisa menyembunyikan kekecewaan dari Katie. Katanya, hancur sudah rencana pemberontakan mereka.

Katie yang hanya mampu menghela nafas saat ia melihat kerumunan orang di gua itu yang sepertinya sedang merencanakan strategi baru kini saling menatap satu sama lain dan tak ada sambutan apapun yang terjadi untuk beberapa saat sebelum kemudian ibunya sendiri yang menghampiri Katie dan merangkul Katie beberapa detik sebelum kemudian menuntun Katie untuk pergi dari gua dan kembali ke rumah.

"Orang-orang hanya sedang merasa kesal dengan kabar yang didengar pagi ini. Kami kehilangan momen penting. Ku harap kamu bisa memaklumi mereka, Katie." Ibunya menyodorkan segelas air ke hadapan Katie saat mereka tiba di rumah dan duduk di meja makan kecil di rumahnya. Katie lagi-lagi menghela nafasnya, ia paham betul apa yang akan ia terima saat ia kembali ke Tiga dalam keadaan seperti ini, namun Katie tidak tahu jika berada di sini akan membuat Katie merasa tidak senang sedikitpun.

Ia merasa gugup dengan segala hal. Gugup akan kemungkinan yang terjadi walaupun Katie tahu konsekuensi apa yang akan ia terima. "Lalu bagaimana dengan ibu melihat keberadaanku di sini sekarang?"

Katie menelan ludahnya, hatinya mencelos beberapa saat. Katie takut tentu saja, lontaran pertanyaannya menghasilkan banyak sekali pemikiran negatif di kepala Katie sekarang. Katie bahkan hampir tidak bisa bernafas dengan baik karena gugupnya melihat ibunya sendiri. Katie bingung, mengapa semua hal ini bisa terjadi. Bagaimana bisa Katie merasakan perasaan seasing ini pada ibunya sendiri.

Katie melihat ibunya menghela nafasnya dan menyisir rambut ke atas dengan jemarinya. Beberapa bagian wajahnya terlihat semakin memburuk, ibunya terlalu keras pada dirinya sejak dulu dan kini Katie melihat beberapa bekas baru di lengan ibunya yang Katie yakini adalah hasil dari latihan dan kegiatan berburunya.

Katie mengulurkan tangannya dan meraih lengan ibunya, menatap setiap inchi luka kecil baru yang sudah mulai mengering di sana. Ia menghela nafasnya dan menggenggam tangan ibunya erat sesaat. "Apa aku mengecewakanmu, bu?"

Katie menatap hati-hati mata ibunya. Namun lagi-lagi yang di dapat ibunya hanya menatap Katie untuk beberapa detik sebelum kemudian menghela nafasnya dan tersenyum. "Istirahatlah  kemudian bergabunglah dengan kami setelah kamu merasa lebih baik Katie."

Katie menghembuskan nafasnya kasar. Tidak ada jawaban, apa itu artinya memang Katie mengecewakan? Katie menyeringai kecil dan tak bisa berkutik saat ibunya benar-benar pergi dari hadapannya menghilang di balik pintu.

Apa yang Katie rasakan sekarang? Katie sendiri tidak tahu bagaimanna sebenarnya perasaan Katie, ia hanya berharap setelah ini semuanya akan baik-baik saja.

"Katieee!!" Lamunan Katie tersadar saat pintu mendadak terbuka dan Carol sudah berdiri di ambang pintu dengan wajah sumringahnya. Rambutnya tergerai bebas sedikit lebih panjang dari terakhir kali yang Katie ingat. Senyuman di bibir Katie melebar dalam seketika, ia berjongkok dan merentangkan tangannya menyambut Carol yang lari padanya lantas memeluk erat Katie beberapa detik.

L E    B A T E L E U RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang