[8] Bojomu tak jak metu 🔞

2.3K 147 27
                                    

✨ txtdariOleo
Ini agak 18+ tapi masih aman kok. Oh iya maap kalo ada typo. Oleo bikinnya ngebut.
Happy reading..
Tinggalin jejak juga hihi
🍪🍪

-----

"Dejun, minta tolong ini berkasnya biar ditanda tangani Lucas", ini Mark sambil ngasih map di mejanya. Dejun cuma senyum dan ngangguk.

Dia dari tadi sibuk abis lihat catatan di hape, buku catatan sama laptop bergantian. Lagi rekap jadwalnya bos kesayangan yang harus dia susun. Belum juga selesai, ganti Seonghwa dateng.

"Dejun, ini surat yang diminta Lucas kemarin. Nanti kasiin ya. Oh iya, jangan lupa ambil stempel yang dibawa Echan. Takutnya kamu lupa"

"Oh, oke kak. Siap. Makasih udah ngingetin", Dejun senyum lagi. Di mejanya udah berjajar berkas sama sticky notes yang isinya apa aja yang harus dia lakuin hari ini.

Notif chat dari Hendery sampai dia cuekin. Hari ini dia sibuk banget, mana harus jalan sana-sini sampai jam makan siangnya aja dilewatin. Buru-buru dia ngetuk pintu ruangan Lucas sambil bawa berkas titipan dan berkas baru yang diminta Lucas.

"Permisi, ini bos berkasnya", Dejun naruh pelan berkas yang dia bawa di meja Lucas. Lucas beralih dari laptop jadi lihat Dejun.

"Jadwalku udah kamu kirim di email?"

"Oh, belum. Tadi sempet ada jadwal yang tabrakan jadi mau saya atur ulang dulu"

"Tumben, Jun kinerjamu turun. Jadi lemot", kata Lucas tanpa lihat Dejun. Dejun mencelos, dia tiba-tiba sakit dengernya.

"Dejun?"

"Maaf, bos. Saya balik dulu, mau benerin jadwal. Saya permisi"

Buru-buru dia ninggalin ruangan Lucas dengan dada yang sesak. Dia udah berusaha sebaik mungkin hari ini bahkan ngelakuin tugas-tugasnya yang tertulis di sticky notes. Tapi rasanya masih kurang ya di mata orang lain?

"Tahan. Kamu kuat. Ayo fokus ngelanjutin kerjaan", ucapnya menyemangati diri sendiri.

-----

Dejun ngejatuhin diri di kasurnya. Masih lengkap dengan baju kerja yang belum dia lepas. Hari ini melelahkan, kalau diingat banyak banget yang bikin dia capek.

Dia ngehela nafas lalu mendadak bangun.

"Cok lali gak mbales chat e Dery. Gobloke aku!"
(lupa gak bales chatnya Dery)

Dejun buru-buru nelfon Dery. Sempet gak diangkat, dia takut crushnya itu marah. Tapi untung aja telfon selanjutnya diangkat.

"Halo? Dery sibuk sekarang? Maaf ya tadi gak sempet bales chatmu"

"Nggak kok. Kamu tadi repot pasti", jawab Dery di seberang sana.

"Huum. Repot dan sedih"

"Kamu kenapa, baby?"

"Gapapa kok. Cuma emang capek aja. Ini kamu dimana?", ganti Dejun yang tanya.

"Di studio, sayang"

"Jalan yuk sekalian cari mamam. Aku laper"

"Tunggu di lobby apartemen. Gak usah mandi. Ganti baju aja, pake jaket. Aku otw banter bawa motor"

Dejun langsung senyum. Ihiw, jadi gini rasanya diprioritasin.

-----

"Makan apa ini jadinya?", tanya Hendery. Udah setengah jam mereka keliling kota dengan Dejun yang meluk dia di belakang. Motor custom mahal punya Hendery berhenti di lampu merah.

"Kamu ada langganan rawon gak? Pengen rawon aku, yang", jawab Dejun. Hendery senyum dong dia dipanggil 'sayang'. Yehee, dah upgrade panggilan nih.

"Ada sih, di deket kampusku dulu. Agak jauh. Kamu mau?"

"Aku dah laper, yaaangg~"

Hendery masukin koplingnya dan jalan setelah lampu ijo nyala. Dia mikir sejenak dan nemuin tempat yang pas.

"Ke pusat jajanan yok. Ntar ada yang jualan rawon di pujaseranya", kata Hendery. Dilihat dari spion Dejun ngangguk. Sip, Hendery auto ngegas ke tempat tujuan.

-----

"Katanya mamam rawon. Kok malah beli ceker setan sama cumi bakar sih yang?", yang dikritik noleh lalu natap Hendery tajem.

"Abisan aku pengen loh, yang. Udah lama gak main di street food"

"Ntar kamu belum makan udah kenyang kalo maruk gini, bojokuuuuu. Hih gemes, tak masukin kerdus lama-lama", Hendery langsung nyubit pipi Dejun dengan tidak manusiawi. Sampe merah coy.

Yang dicubit langsung sok ngambek, jalan di depan sambil ngehentakin kaki.

"Bah. Gak ngurus. Aku tuku martabak. Fix", dan Dejun ngacir duluan sambil bawa kantong plastik. Hendery di belakang senyum sambil ngegeleng.
(gak peduli. Aku mau beli martabak. Fix)

"Gemesin banget cok selingkuhanku"

-----

"Halaaa kenyanggg~ terus jajanku ini gimana, yangggg", Hendery cuma senyum denger sambatan Dejun barusan. Rawon di mangkoknya sisa setengah, beda dengan Hendery yang menikmati rawonnya bahkan udah hampir habis.

"Kan bisa dimasukin kulkas. Ayo dimakan lagi itu rawonnya. Katanya tadi ngidam"

Dejun majuin bibirnya. Tenang, bukan minta dicipok kok.

"Hih, ini lo isine buanyak. Ya mana habis aku", keluh Dejun lagi.

"Ndi onok? Porsi standar iki, yang"
(mana ada? Porsi standar ini)

"Manganmu ae sing akeh, yang. Haduh", ya kan sambat lagi. Emang ada benernya kata Dejun, makannya Hendery emang banyak alias porsi kuli. Aneh aja sih, makannya banyak tapi kok gak ngaruh ya di Dery?
(Makanmu aja yang banyak)

Oh iya ding. Lupa. Kan dia rajin olahraga. Olahraga enak maksudnya.

"Udah ta? Ayo wes pulang. Kamu rewel gini tandane ngantuk"

Mereka berdua pun balik. Di jalan Dejun cerita gimana dia tadi kesel sama Lucas. Hendery mendengarkan dan ngasih respon dengan baik. Lucas emang kadang gak sengaja ngomong yang bikin nyelekit dibalik sifatnya yang humoris. Hendery kelewat hafal itu, jadi dia bilang ke Dejun buat gak perlu dipikirin terlalu dalem toh Dejun juga bekerja dengan baik.

"Yang, kalo kek gini aku jadi pengen ngomong sesuatu sama Lucas", kata Dejun. Hendery jadi kepo.

"Apa, yang?"

"Cas, sepurane. Bojomu tak jak metu"
(Cas, maaf. Suami kamu aku ajak keluar)

Hendery ketawa renyah. Ada benernya ngomong kek gitu, tapi juga kasian sama Lucas sekalian ngerasa bersalah. Tapi dia gak mau mikir terlalu jauh, ini salah tapi ya gimana lagi. Hendery cuma nyoba menikmati momen indah bersama kekasih gelapnya ini.

-----

"Dejun, hmph", Hendery kaget. Dejun tadi buka pintu, tiba-tiba narik dia masuk dan nyium bibirnya.

"Kok tiba-tiba gini sih, yang?", tanya Hendery sambil nangkup pipi Dejun. Dejunnya malah mengerjap lucu.

"Mau main air boleh? Kan Dejun sama Dery belum mandi"

Hendery menyeringai.
Ya siapa yang nolak kalo dikasi freepass ginian sama manisnya yang satu ini.

'Hehe, Cas. Sepurane yo, bojomu tak jak metu. Metu dolen yo metu sing enak pisan' - batin Dejun dalam kebinalan.
(Cas, maafin ya. Suami kamu aku ajakin keluar. Ya keluar buat main sama keluar yang enak)

Bojomu Semangatku • Henxiao • 🔞Where stories live. Discover now