4. Chapter 3

909 67 7
                                    

Kediaman Keluarga Kim

"Eommaaa...kami pulang" teriak Chanyeol dan Sehun berbarengan.

"Ahh.. ndee" Sahut Irene dari kejauhan.

Mereka langsung duduk di sofa yang ada di ruang tamu.

"Wahh sepertinya putra eommaa lelah semua, kalian habis dari mana saja, kenapa pulangnya agak telat? Tanya Irene seraya duduk di tengah - tengah putranya.

"Hyung tadi ada perkumpulan dulu di kampusnya, jadi adek nunggu di rumah Kai" jelas Sehun.

"Ohh begituu, karena masih terlalu dini untuk menyiapkan makan malam. Kalian mau eomma buatkan camilan?". Chanyeol dan Sehun langsung saling padang, Sehun lalu menggelengkan kepalanya karena dia masih kenyang setelah minum secangkir jus di rumah Kai.

"Tidak usah eommaa, kakak mau langsung istirahat saja ke kamar"

"Iya eommaa adek juga sedikit lelah, mau istirahat saja"

Mendengar kata lelah dari putra bungsunya, Irene langsung memeriksa kening anaknya itu.

"Eommaaa... Sehun hanya lelah sedikit, bukan sakit"

"Eommaa hanya memastikan sayangggg" Jawab Irene sambil memberi senyum dan memegang kedua pipi Sehun.

"Eommaa, kakak ke kamar dulu ya" Sahut Chanyeol sambil beranjak pergi ke kamarnya. Tinggalah Sehun dan Eommanya. Saat hendak berdiri Sehun ingat ajakan Kai untuk pergi ke Game Station di akhir pekan ini.

"Ohh iya, eommaa weekend ini adek pergi bersama Kai ya. Sudah lama kami tidak pergi ke Games Station berdua, boleh ya..?" Tanya Sehun sambil memasang wajah mode cutenya.

"Emm... tidak boleh."

"Eommaa kami hanya ke Game Station, setelah itu pulang. Paling kami hanya bermain 2 jam, boleh ya eommaa....hmm?"

"Bukan masalah lama atau tidaknya sayang, kan akhir pekan ini bertepatan dengan akhir bulan. Itu artinya jadwal check up bulananmu." Irene mencoba menjelaskan kepada Sehun alasan tidak boleh. Sehun terdiam sejenak, ia baru sadar akhir pekan ini jadwal check up rutinnya ke rumah sakit.

"Kan bisa di hari sabtu, hari minggunya Sehun pergi bersama Kai. Ya eommaa, boleh kan?"

"Hari minggu kita kan waktunya family time sayang, kan Appa bilang kita akan pergi nonton dan makan bersama".

"Aishhh kenapa aku tiba-tiba lupa akan semua jadwal keluragaku." Omel Sehun dalam hati.

"Bagaimana kalau minggu depannya saja? Kan masih bisa, nanti adek boleh deh mainnya 3 jam. Bagaimana?" Irene mulai membujuk putra bungsunya itu.

"Masa hanya ditambah 1 jam, tidak adil. Pokoknya karena ditunda satu minggu, adek mau main seharian, titik."

"Bukan begitu..."

"Eommaaa, adek sudah besar. Lagian adek kan jarang keluar rumah, trus kan adek perginya sama Kai. Eomma kan kenal baik dengan Kai, ayolah eommaa. Hyung saja boleh pergi kapanpun, kemanapun, dengan siapapun. Kenapa adek apa - apa tidak boleh". Tiba-tiba Sehun mengeluarkan kekesalannya kepada Irene. Sebenarnya Irene ingin mengatakan alasannya karena kondisi jantung Sehun yang berbeda dengan kakaknya, tapi jika ia bilang pasti akan membuat Sehun tambah kesal dan berujung dengan luapan emosi. Itu tidak baik bagi jantung anak bungsunya itu.

"Iya...iya...gak usah emosi juga dek, kan bisa ngomong pelan - pelan ke eommaa. Yaudah kalau emang adek maunya gitu"

"Boleh ya?, yeyyy" Sehun akhirnya tersenyum setelah di perbolehkan Irene.

Moral of the storyWhere stories live. Discover now