Pecinta Alam Sejati

14 0 0
                                    

Assalamualaikum Wr. Wb

Hey - hooo Salam lestariii...
hari demi hari berganti kian pasti, jarum jam tetap berputar dari kanan ke kiri, siang berganti malam, matahari dan bulan pun masih rutin berganti posisi. Oh mungkin kena revisi, lebih simpel dan baiknya bumi masih berputar pada porosnya sehingga kita masih merasakan sinar keduanya, rembulan dan sang surya. Kenyataanya kita masih dapat beraktifitas selayaknya karena sedikit saja ada yang berubah dari keadaan tersebut, entah apa yang akan datang menimpa pada kita juga dunia seisinya.

Nanti ada saatnya ogut membahas tentang pendaki gunung dan pecinta alam, karena pada dasarnya bahwa kenyataannya pendaki gunung dan pecinta alam itu berbeda makna, maka di kesempatan ini ogut akan membahas tentang pecinta alam menurut pengamatan dan daya fikir ogut secara sembarangan. Yaps sembarangan dan semena - mena tanpa membatasi ruang gerak daya kreatifitas. Sekali lagi ogut tegaskan lagi, welcome di karya ogut yang dibikin bukan berdasarkan pertimbangan manfaat. So, sekali lagi jangan harapkan manfaat karena kita memang murni melakukan hal untuk bersenang-senang. Yuks mari saling membagikan.


Kembali ke kehidupan kita yang tetap kita perjuangkan secara sadar, dinamis dan makin moncer juga selalu kinclong setiap harinya. Yaps setiap manusia memang "harus" ada perubahan kebaikan setiap harinya, karena kita dapat belajar dari apa yang kita lalui dari hal yang sebelumnya. Sorry kalo ogut menggunakan kata "harus" di sini karena ini adalah pilihan dan kita memutuskan untuk berkembang tanpa bisa lagi ditawar.

Di setiap aktifitas yang kita lalui, setiap perjalanan dan tap - tap prosesnya, akan ada banyak orang - orang dan kenyataan yang akan kita temui, dari siapapun dengan beragam latar belakang dan kondisi apapun yang akan kita hadapkan. Tengok dan dekati siapapun yang menurut kita dapat memberikan satu hal baik informasi, ilmu tambahan ataupun kegembiraan  atau semua yang disebut saling membagikan dan menguntungkan. Mari kita jeli terhadap sekitar !.

Ada seorang teman yang dipundaknya sering terlihat dengan ransel besar yang berisi peralatan pendakian. Semangat belajarnya begitu meluap, tak heran jika hingga ke dalam rimba gelap dan gunung menanjakpun akan disatronin olehnya. Setidaknya tubuhnya jadi tampak begitu sehat. Dari mulutnyapun sering terlontar ajakan mendaki. Yaps menurutnya ini adalah kegiatan seru yang syarat akan ilmu, jadi semua orang mesti tahu. Sosialisasinya sangat baik, seakan ia mengenal orang di seluruh dunia. Pembawaanya yang riang dan santai, sopan dan santunnya yang terjaga, juga pengetauannya yang terasah membuatnya menjadi pembicara yang lihai pada setiap interaksi dan pertemuan. Selain itu tampangnya pun terlihat selalu ceria sehingga kita malu jika bertemu dengannya dengan bermuram - durja. Senyuman adalah cinderamata rutin termahal baginya. Tampangnyapun tak asing dalam acara kerja bakti.

Dia terlihat ramah dengan senyumnya, meski begitu ia juga bisa murka, bisa marah pada siapapun yang semena - mena memperlakukan lingkungannya. Ia tak memprotes dengan makian, karena tempramental bukanlah bagian dirinya, dalam artian ia memaki dengan tindakan nyata. Jika berjalan matanya terkadang mengintai selokan. Ia pun tak segan untuk turun keselokan guna mengangkat potongan plastik dan kaleng yang menyumbat jalannya air. Ia begitu meyakini ajaran "kebersihan adalah sebagian dari iman". Kata temannya "ya, dia seorang pecinta alam".

Seperti pemuda lainnya, ia pun memiliki pekerjaan. Ia tak pernah tebang pilih dalam urusan ini. Selagi itu halal dan bermanfaat baginya dan masyarakat, ia akan dengan senang hati membantunya. Terlebih pekerjaan tersebut tak mengikat dan mengandung pengetahuan yang baru. Ia tak khawatir dengan isi kantongnya, karena selagi ia berbuat baik dan bertanggung jawab, ditambah pengetahuan dan kretatifitas ala kadar yang ia punya, ia anggap hal itu adalah investasi besar bagi hidupnya untuk hari depan. Maka menjadi kaya bukanlah satu patokan hidup manusia baginya.

Dari mulutnya juga terkadang terlontar tempat - tempat yang pernah dikunjungi olehnya, juga beragam pertemuan dengan orang-luar biasa dan memukau. Dimulai dari laut jernih di ujung barat sana, bergerak ke hutan rapat yang rimbun juga anggun, satwa langka yang lucu menggemaskan, masakan unik dengan berbagai bumbu, obat - obatan dari berbagai tumbuhan dan olahan, alat bertani tradisional yang ramah lingkungan, alat transportasi yang beragam bentuk dan keguaan, bahasa unik dan artistik di setiap daerahnya, alat musik yang unik dan kreatif, upacara sakral dengan berbagai macam tujuan, pakaian yang tak terfikirkan siapapun, orang-orang loyal terhadap lingkungan, terhadap kemanusiaan, penjelajah-penjelajah bermoral penjunjung etika, pemuka agama dan pendidik tanpa pamrih. Dari ujung barat hingga ujung timur, dari utara hingga ke selatan. Ia menikmati pertemuan-pertemuan juga perjalanan - perjalanannya yang terus bermakna, menembus kabut dan gerimis negrinya hingga ke sudut - sudut rapat lepitannya. Jika kita berada di sampingnya serasa kita bertukar kabar dengan saudara kita sendiri di kampung halaman.



Dia adalah pendatang baru yang supel dan lihai karena menghargai dan menghormati adalah senjata pamungkasnya. Dia bersahaja bagi keluarga, teman dan lingkungannya. Orang yang sedang kesusahanpun tak canggung untuk berkeluh kesah padanya, yaps ia suka diberdayakan. Karena ia menyadari bahwa setiap orang pun akan mengalami kesusahan, setiap orang mempunyai beragam ilmu karena baginya setiap orang adalah guru, timbal - balik akan selalu ada.

Jika ia bercerita serasa perpustakaan bersuara, jika ia sedang bekerja serasa mesin solusi bagi segala. Jika ia bernyanyi serasa cenderawasih timur Nusantara, jika ia menari serasa cemara di hujan tropis, jika ia tersenyum secerah pantai kuta saat senja. Dia adalah orang bebas yang dibesarkan beragam norma dan agama.

Pergi ke gunung adalah kegiatan padat baginya karena bukan hanya puncak yang menggelitik rasa penasarannya, tapi kondisi alam, flora, fauna, mata pencaharian penduduk sekitar, kebudayaan dan kesenian, kearifan lokal, juga segala kekayaan negrinya yang begitu luar biasa. Maka tak heran jika dalam perjalanan terkadang ia menghilang secara tiba - tiba dan tampak ia sedang mengobrol asyik dengan petani atau penduduk sekitar. Dia menyukai kehijauan, matanya berbinar - binar di dalam kelestarian, dia hirup dalam - dalam udara segar. "Dia pecinta alam sejati, dia ada di sekitar kita".
SALAM LESTARI...!!!

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 02, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Pecinta Alam SejatiWhere stories live. Discover now