wisteria; bagian pertama.

121 13 13
                                    

───❝ i͏f ͏s͏o͏m͏e͏o͏n͏e ͏t͏h͏r͏o͏w͏s ͏a ͏s͏t͏o͏n͏e ͏a͏t ͏y͏o͏u, ͏t͏h͏r͏o͏w ͏a ͏f͏l͏o͏w͏e͏r ͏a͏t ͏t͏h͏e͏m

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

───❝ i͏f ͏s͏o͏m͏e͏o͏n͏e ͏t͏h͏r͏o͏w͏s ͏a ͏s͏t͏o͏n͏e ͏
a͏t ͏y͏o͏u, ͏
t͏h͏r͏o͏w ͏a ͏f͏l͏o͏w͏e͏r ͏a͏t ͏t͏h͏e͏m. ͏
b͏u͏t ͏r͏e͏m͏e͏m͏b͏e͏r ͏
t͏o ͏t͏h͏r͏o͏w ͏t͏h͏e ͏f͏l͏o͏w͏e͏r ͏p͏o͏t ͏w͏i͏t͏h ͏i͏t. ❞ ───

彡✿❦


Zenitsu, Tanjiro, dan Inosuke baru selesai menjalani misi dari Gunung Natagumo. Semuanya selamat, namun tak ada satupun yang tak terluka hebat. Para Kakushi mulai berdatangan, badan-badan yang berceceran segera dibereskan.

Perempuan itu terdiam di tengah kebun wisteria yang terletak di gerbang mansion. Tersenyum malu seraya menunduk dalam, sadar bahwa orang yang selama ini ia cari kini dipertemukan kembali.

"Permisi, Ichika-san." Seorang Kakushi menunduk hormat, Ichika mengangguk pelan sebagai respon.

Saat Kakushi itu melanjutkan perjalanan, seseorang yang digendongnya berbalik menatap sang Gadis. Ichika kembali melemparkan senyum tipis, mendapati laki-laki itu terus-terusan menatapnya.

Tanjiro tersipu. Pesona Ichika yang  familiar pada ingatannya itu tak bisa ditolak. Diam-diam si pemuda yang masih terluka mencoba mengingat, dimanakah ia bertemu gadis itu?

Sang Kakushi yang menggendong Tanjiro berlari buru-buru mengingat kejadian mengerikan baru saja terjadi. Para Hashira sempat marah, lalu Tanjiro terlalu bebal saat dinasehati jangan berbicara seenaknya.

"LIMA KALI? HARUS DIMINUM LIMA KALI? DALAM SATU HARI? OBAT INI HARUS DIMINUM UNTUK TIGA BULAN KE DEPAN?"

Ichika memasuki ruang perawatan dengan senyum tipis, telinganya menangkap suara laki-laki yang cukup familiar.

'Zenitsu-kun sudah terbangun....'

"KALAU DIMINUM, AKU TIDAK BISA MAKAN! RASANYA PAHIT BANGET! MENYAKITKAN BANGET! LAGIAN, APA LENGAN DAN KAKI INI BISA SEMBUH KALAU AKU MINUM OBAT? SERIUS? HEI? BISA SEMBUH BENERAN?"

"JANGAN BERISIK!"

Seorang Kakushi yang menjaga Zenitsu kewalahan, telinganya pengang. Ingin sekali memukul laki-laki itu kalau saja dirinya tidak sedang terluka.

"Kan sudah kami jelaskan?! Kalau kamu tidak mau diam, kamu akan diikat!"

Zenitsu terus menangis, bahkan saat Tanjiro memasuki ruangan itu ia tak menyadarinya sama sekali.

"Mou, terserah!"

Ichika bergerak mendekat, mengusap pelan bahu Zenitsu yang masih bergetar karena menangis kencang. Laki-laki itu terperanjat, diam sebentar saat dillihatnya perempuan asing menghampiri.

"K-kau siapa? Tsugoku juga? HUA KOK SEMAKIN BANYAK ORANG YANG AKAN MEMARAHIKU SIH! OBAT ITU PAHIT SUNGGUHAN! AKU TIDAK BERBOHONG!"

Ichika tersenyum, duduk di kursi samping ranjang. Jemari lentiknya meraih gelas air yang telah dicampur obat, mendekatkannya ke mulut kemudian diminum perlahan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

flowerez - wisteria || zenitsu.Where stories live. Discover now