💙TauYa🌸

2K 86 103
                                    

Warning!
-Bahasa kasar
—————————————————––

Taufan POV

Yaya Yah.

Gadis cantik nan cerdas nan imut nan baik nan galak nan lembut nan perhatian nan gak peka.

Intinya dia hampir sempurna. Iya, hampir, karena gak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

Yaya adalah gebetanku, calon pacar, calon istri and i luv her ♡

Aku ingin menyatakan perasaanku padanya, tapi aku takut.. aku takut.. TAKUT :'( takut Yaya malah memilih Abang quh, Hali. :(

Fyuhh, tenang Upan. Kau jauh lebih tampan dari si gledek. Ya, kau harus percaya diri, pan! kalau memendam perasaan terus, nanti dia malah diambil orang lain.

"Aku minta bantuan Gopal dan Fang aja kali ya? mereka kan kang bucin, siapa tau bisa bantu." ucapku sambil memegang dagu.

"Baiklah! besok aku akan meminta bantuan mereka!"

Taufan POV End

~Keesokan harinya~

TENG TENG TENG TENG!!!

"WOY, BANG UPAN! BANGUUUNNN GRAK!!" Blaze berteriak sambil memukul panci dengan keras.

"BANGUN ATAU JATAH SARAPAN LU GW HABISIN!" kali ini Blaze berteriak tepat di samping telinga Taufan.

Tiba-tiba Taufan mengeluarkan air mata. Ia menangis.

"Loh!? kok nangis sih? jangan bilang karena gw teriaknya terlalu kencang." ucap Blaze panik.

"Hayoloh Bang Blaze~ nanti dimarahi Mama Gempa loh." ucap Thorn sambil mengacungkan jarinya telunjuknya.

"Ish, diamlah! jangan bikin tambah panik deh!" bisik Blaze.

"Bang Taufan~ abang gakpap–"

"Yaa.. hiks, jangan tinggalin aku Ya.. aku sayang kamu.. hiks."

...

Blaze dan Thorn terdiam. Cengo. Jadi ternyata Taufan hanya mimpi? mimpi ditinggalkan seseorang?

Blaze mendengus kesal,

"Anj– gw kira kenapaa! nyigo toh. Sampai keluar air mata segala."

"Kak Taufan lagi mimpiin siapa sih? Ya.. Yaya?" tanya Thorn.

Blaze terkejut.
"Lah iya yak. Tadi bang upan kayak nyebut Ya Ya gitu. Jangan bilang dia mimpiin Yaya?"

"Enghh.. jangan sok tau lu." ucap seseorang.

Blaze dan Thorn menengok ke asal suara.

"E-eh~ bang Upan udah bangun. Hehe, selamat pagi bang." ucap Blaze sok ramah, sambil senyum senyum pula.

Taufan merotasikan matanya. Dia bangun, lalu langsung mengambil handuk yang ada digantungan baju.

"Ekhem, mending kalian keluar sana! gw mau buka baju. Nanti kalian malah terpesona dengan perut kotak kotak gw." ucap Taufan sambil nyengir gak jelas.

Thorn bergidik ngeri, sedangkan Blaze memasang ekspresi jijik.
"Hueek! gak akan! lu kira gw gay?" ketus Blaze.

"Heh, maksud gw bukan gay woy!" seru Taufan.

BoYa Fanfic [Very Slow Update]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora