Past 2

195 33 4
                                    

Setelah satu minggu menjalani aktivitasnya sebagai seorang idol lagi, Eunji mulai menikmatinya dan tidak teringat sama sekali dengan masa depan yang ditinggalkannya itu. Dia bahkan selalu menunjukkan keceriaannya meskipun harus pulang ke dorm pada malam hari karena jadwal individu yang dimilikinya. 

"Bagaimana dengan syutingmu tadi?" Tanya Chorong saat melihat Eunji sudah terduduk di area ruang tamu. 

"Sangat menyenangkan seperti biasanya. Aku bahkan mendapatkan pujian dari sutradara tadi selama beberapa kali. Aku berpikir kalau kemampuanku sudah berkurang selama ini, tapi rupanya masih bisa ku gunakan dengan baik"

Chorong ikut tersenyum mendengar jawaban darinya. 

"Apa kau sudah makan malam, eonni? Aku tidak bisa menghubungi nomor pemesan makanan sejak tadi dari ponsel ini. Apa nomornya sudah berubah?" Eunji menunjukkan benda kotak miliknya pada perempuan itu. 

"Apa yang ingin kau pesan?"

"Mungkin ayam goreng.. Atau jajangmyeon?"

"Kau akan membuat stylist eonni kesulitan lagi dalam membuat pakaian panggung untukmu"

"Usia muda seperti kita ini harus banyak mengkonsumsi makanan, eonni. Apa kau khawatir dengan hal itu atau karena komentar buruk mengenai berat badanku?"

"Usiaku jauh berada di atasmu"

"Orang-orang akan percaya kalau kita mempunyai usia yang sama dengan wajah imut mu ini"

"Agensi akan kembali menghitung berat badan kita di akhir bulan nanti" Ucap Chorong saat sudah duduk di sebelah Eunji. 

"Semuanya tidak berubah. Aku masih mengingatnya dengan baik bagaimana manajer oppa harus mengawasi makanan kita saat menjalani aktivitas di luar studio selama satu tahun ini"

"Nde?"

"Aku sebenarnya ingin melakukan diet, tapi aktivitasku yang bertambah di luar jadwal grup membuatku kesulitan untuk melakukannya. Bahkan saat syuting adegan melakukan makan pagi pun, aku harus melakukannya beberapa kali supaya mendapatkan hasil yang bagus"

"Benar. Kau tetap harus menjaga kesehatanmu. Kita tidak akan bisa bernyanyi dengan baik tanpa kehadiranmu di panggung kalau kau sakit nanti"

"Eonni, berhentilah mengkhawatirkan hal itu sekarang. Kau tetap menjadi leader yang baik bagi kami meskipun agensi selalu menekanmu dengan hal-hal yang tidak ingin kau lakukan kepadaku"

Chorong mulai terdiam. 

"Kita akan selalu menjadi grup yang mempunyai banyak penggemar selama 20 tahun mendatang"

"Kau mencoba meyakinkanku dengan mimpi kita bersama itu"

"Tidak hanya sekedar mimpi. Hal itu akan menjadi kenyataan. Percayalah padaku, eonni"

"Terima kasih, Eunji'ah. Aku tidak tahu kalau kau bisa bersikap dewasa lebih dariku seperti ini"

Eunji hanya bisa tersenyum mendengarnya. 

Ponselnya berbunyi tanda ada yang menghubunginya. Karena teknologi lama dengan layar ponsel layar sentuh yang lebih kecil dari yang pernah dia miliki, sempat membuatnya kesulitan untuk menjawab panggilan itu. 

"Halo?" Akhirnya Eunji berhasil menekan layar sebelum panggilan berakhir. 

"Hyerim'ah, ini nomorku. Berkat uang yang sering kau kirimkan, aku bisa membeli ponsel baru sekarang" Suara berat seorang pria yang berbicara dengan logat daerahnya, membuat Eunji terdiam selama beberapa detik. 
*Jung Hyerim, nama lahir Eunji.

What Happened Between Us?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora