Mempermalukan Lokchart

692 113 1
                                    

     "Eh, Irene, temani aku ke perpustakaan yuk," ajak Anna kepada Irene. Saat itu mereka sedang makan siang di aula besar.

     "Mau ngapain?" Tanya Irene.

     "Mengerjakan tugas," kata Anna.

     "Besok kan libur. Kenapa nggak besok saja?" Tanya Irene.

     "Dasar. Aku itu nggak sama kayak kamu yang suka menumpuk tugas," kata Anna.

     "Aku bukannya mau menumpuk tugas. Cuma, setelah ini aku mau ke Hospital Wings," kata Irene.

     "Kamu sakit?" Tanya Anna.

     "Bukan aku yang sakit. Aku mau melihat keadaan Harris," kata Irene.

     "Memangnya Harris kenapa?"

     "Waktu pelajaran terbang, ada sedikit kecelakaan," kata Irene.

     "Ooh. Ya udah deh aku sendiri saja," kata Anna.

     "Coba ajak Ginny saja," kata Irene.

     "Kayaknya Ginny lagi kurang sehat," kata Anna. "Aku pergi dulu,"

     "Eh Ann. Kalau tugas mu sudah selesai, lihatin aku ya," kata Irene. Anna hanya mendengus kesal dan pergi ke perpustakaan.

~♡~

     Anna merutuki kebodohannya. Bagaimana bisa dia lupa membawa tongkat? Buku yang dicarinya berada dibagian atas dan hanya tinggal satu.

     Anna memikirkan cara mengambilnya. Jika ia kembali ke asrama untuk mengambil tongkat, buku itu bisa saja diambil orang lain. Akhirnya Anna pun mencoba sedikit melompat untuk mengambil buku itu. Tapi, letak buku itu terlalu tinggi.

     Sebuah cahaya melesat dari kanan kiri Anna menuju ke buku tersebut. Buku itupun melayang di depan Anna.

     Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat siapa yang mengambil buku itu. Ternyata buku itu diambil oleh dua orang.

     Disebelah kiri Anna ada seorang anak Slytherin yang bernama William Xavier. Sedangkan di sebelah kanan Anna ada anak Gryffindor bernama Watson Zephyr. Mereka tampak memperebutkan buku itu. Mereka bahkan tidak menyadari kehadiran Anna.

     Selama beberapa menit mereka masih sibuk berdebat tentang siapa yang mendapatkan buku itu terlebih dahulu. Lama-lama Anna bosan karena perdebatan itu. Sebuah ide terlintas di otak Anna.

     Segera, Anna mengambil buku yang masih melayang-layang di depannya. Kedua anak lelaki itu pun tercengang.

     "Kenapa? Kalian lihat kan kalau aku yang berada di sini lebih dulu? Dan, kalian itu laki-laki. Jadi harus mengalah sama perempuan," kata Anna yang langsung pergi.

     Anna mencari tempat duduk untuk mengerjakan tugasnya.

     "Hai, boleh aku bergabung disini?" Tanya Anna kepada salah satu gadis Ravenclaw yang bernama Naura Anastasia.

     "Tentu saja," kata Naura.

     Kebetulan mereka satu kelas di pelajaran Tranfigurasi dan tugas yang akan mereka kerjakan sama.

     Disamping mengerjakan tugas, Anna dan Naura banyak mengobrol. Anna baru tahu kalau ternyata Naura berasal dari Indonesia. Dia adalah seorang Muggleborn. Orangtuanya menetap sementara di Inggris sebenarnya. Tapi kemudian Naura mendapatkan surat Hogwart. Jadi, mereka akan menetap di Inggris sampai Naura menyelesaikan pendidikannya di Hogwart.

𝕬𝖓𝖓𝖆 𝕻𝖔𝖙𝖙𝖊𝖗 | 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥 𝐖𝐡𝐨 𝐋𝐢𝐯𝐞𝐝Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang