Chapter 3-Cinta

1.4K 111 56
                                    

Y/n sedang berada di ruangan milik Akaza.Dia hanya bersembari duduk di  ruangan itu sambil menunggu Akaza datang.

"Akaza kemana ya, kok belum datang?" batin y/n yang sudah lama menunggu Akaza.

Y/n menunggu Akaza sampai dia datang keruangan nya.

Lalu Akaza masuk ke ruangannya yang sudah ada y/n disitu.

"Kau sudah menunggu ku dari tadi?" tanya Akaza yang melihat y/n sudah di ruangan nya.

"Iya, kau kenapa lama sekali Akaza? Aku sudah menunggu mu tadi." tanya y/n yang sudah kesal dan ngambek.

"Aku tadi sedang bicara dengan tuan Kibutsuji.." jelas Akaza.

Y/n yang mendengar nya langsung menatap Akaza.

"Hmm jadi kau menunggu ku ya?" tanya Akaaza kepada y/n dengan tersenyum lebar dan wajah nya bermerah.

"I-iya lah." gerutu y/n yang kesal.

Akaza langsung mendorong y/n ke kasur dan menindi nya.Y/n berada di bawah Akaza dan Akaza berada di atas y/n.

Akaza menggemgam kedua tangan y/n hingga y/n merasa kesakitan.

"Hhh...Akaza ini sakit sekali, tolong lepaskan.." kata y/n yang merasa sangat kesakitan.

"Sebentar dong y/n-chan, kan cuma pelan-pelan.." Akaza yang mengucapkan kata itu langsung menunjukkan wajah yang ingin melakukan sesuatu.

Dia berbisik kepada y/n.

"Ayo kita lakukan itu, y/n-chan." bisik Akaza

Y/n hanya diam dan dia tidak tau apa maksud yang di katakan Akaza itu.

"M-maksudmu..lakukan apa Akaza-san?.." tanya y/n yang tidak tau apa-apa.

Akaza tersenyum dengan rasa ingin memainkan y/n.

Lalu Akaza mencium y/n dengan paksa dan sambil memainkan lidah nya.

"Mmmph..."

Y/n hanya bisa bersuara dengan paksaan dan tidak bisa berhenti.

Akaza langsung menghentikannya.

"Ayo kita lakukan y/n!" perintah Akaza yang sudah tidak sabar.

"...baiklah Akaza-san..." y/n hanya bisa menuruti Akaza saja.

Lalu Akaza melepaskan baju y/n dengan hati-hati dan Akaza melihat bagian yang tidak sabar Akaza mainkan.

"Uhmm..jangan liat bagian itu Akaza-san.." ucap y/n yang tidak sanggup untuk melakukan itu.

"Tenang saja, nanti aku lakuin pelan-pelan kok, y/n-chan." ucap Akaza sambil melepaskan pakaian yang di pakai y/n dengan pelan-pelan.

Lalu Akaza kemudian melepaskan pakaian nya.Dan melakukan yang di ingin kan Akaza.

"Kau siap y/n?" tanya Akaza, tapi y/n hanya diam saja dan membalikkan penglihatannya.

Akaza mencium leher y/n sehingga membentuk kissmark di leher nya.

Napas y/n mengarah ke telinga Akaza dan membuat Akaza merasa senang.

Lalu Akaza menjilat bagian atas y/n dan membuat y/n bersuara.

"Nggh...Akaza-san tolong pelan-pelan sedikit.." ucap y/n yang sudah tidak tahan lagi.

"Iya iya aku akan pelan-pelan." jawab Akaza yang masih ingin meneruskannya.

Akaza memasukkan jari nya ke bagian "bawah".

Hal itu membuat y/n tidak tahan dan ingin berteriak tapi dia hanya bisa menutup mulut nya saja dan hanya mengeluarkan suara yang pelan saja.

"Ukhm..Akaza..hentikan..aku sudah tidak tahan..." suara pelan y/n yang sudah tidak tahan lagi.

"Kalau begitu.Jadi lah milik ku y/n, kau akan bisa merasakan kebebasan dengan ku, y/n-chan." jelas Akaza yang tersenyum puas.

Y/n hanya diam dan tak berkata-kata apa pun.

"Dan juga..aku menyukai mu, y/n-chan." ucap Akaza sambil mencium bibir y/n.

Dan mereka melakukannya.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Pagi itu Akaza bangun duluan dan y/n masih tertidur karena lelah melakukan tujuh ronde semalam.

Akaza melihat wajah tidur y/n yang sang imut dan menyerah tuh pipi nya yang chubby.

Akaza merasa y/n akan cocok jika menjadi menantu istri nya setelah kematian Koyuki.

Y/n terbangun dari tidurnya.

"Pagi y/n.Cup!" ucap salam Akaza kepada y/n sambil mencium pipinya.

"Mmmm..Akaza, sudah hentikan saja." perintah y/n untuk menghentikan Akaza yang sudah mencintai nya.

"Iya iya, y/n-chan." ujar Akaza dengan senyum manis.

Y/n hanya membalikkan wajahnya saja.

"Aku mau ganti baju." kata y/n yang ingin ganti baju.

Akaza teringat kalau baju y/n ada 2, yaitu baju krops pemburu iblis dan baju iblis nya itu.

"Eh kau akan pakai baju yang mana?" tanya Akaza.

"Aku ingin pakai baju pemburu iblis ku, aku ingin pakai baju itu lagi." Jelas y/n kepada Akaza.

Akaza hanya meiyakannya saja dan langsung memakai pakaian nya.Dan keluar dari ruangan Akaza bersama y/n.

Saat di tempat pertemuan para iblis, Doma langsung mendatangi Akaza dengan wajah riang.

"Hei hei Akaza kau kemarin apa tidur dengan y/n? kalau kau tidur bersamanya pasti menyenangkan kan, Akaza-dono?" jelas Doma kepada Akaza.

Akaza langsung mengabaikan penjelasan Doma yang sudah membuat nya risih.

Mata y/n mengarahkan Akaza, y/n masih ingat kejadian semalam.

"Astaga sungguh memalukan, kenapa aku harus teringat kejadian semalam.Aku harus melupakan hal itu." batin y/n sambil memukul jidatnya.

"Y/n-chan, kau kenapa?" tanya Daki yang melihat y/n memukul jidatnya.

"Ah..tidak ada apa-apa, Daki, aku baik-baik saja." jawab y/n sambil tertawa kecil.

- TBC -

The Fear (Akaza X Reader) [HIATUS]Where stories live. Discover now