Cermin tarsah

5.5K 669 129
                                    

First of all, i just want to say thank you buat yang udah ngasih respon positif buat aku🥺💓 it's really meant to me dan aku bakal berusaha buat ngebikin cerita ini lebih baik lagi. Sekali lagi makasih yaa🥺🥰❤

Happy reading

                    ------------------------

"Hey, guys kalian tahu? Sepertinya aku menemukan cermin tarsah di koridor ujung dekat perpustakaan " Ron yang baru saja masuk ke asrama gryffindor menghampiri Harry dan Hermione yang sedang duduk bercerita di depan perapian.

"Cermin tarsah? Bukannya Professor dumbledore telah memindahkannya pada tahun pertama?" Hermione bertanya dengan dahi yang mengkerut "ya, seingatku Professor dumbledore yang memindahkannya setelah kejadian dengan Professor Quirrell" sungguh, ini sangat membingungkan. Tapi itu mungkin juga tidak terlalu membingungkan, karena koridor ujung dekat perpustakaan memang jarang di kunjungi oleh para siswa, jadi mungkin para Professor mengusulkan agar cermin tersebut di simpan di situ.

"Dengar, aku punya ide yang bagus, bagaimana kalau sebentar malam setelah makan malam atau saat jam malam telah lewat. Kita pergi melihat cermin tarsah itu, ide yang bagus bukan?" Sungguh, Ron mengusulkan ide yang sangat brilian "are you crazy, Ron?! Tentu saja aku mau. Aku belum pernah melihat pantulan diriku di cermin tersebut, hanya Harry yang pernah melakukannya di tahun pertama." Hermione membalas dengan semangat, sungguh balasan yang tak terduga dari seorang Hermione Granger.

'Oh,merlin. Aku kira Hermione akan mengomeliku'

"Bagaimana,mate?" Harry menghela napas pelan sebelum menjawab "yeah, aku ikut, mate. Tapi aku menyarankan, mungkin akan lebih seru jika sudah lewat jam malam." padahal hari ini Harry hanya ingin cepat tidur tetapi dia malah tergoda dengan usulan kedua sahabatnya.

Harry meraih marauder's map-nya dan menyebutkan kata sandi untuk map tersebut, dan mulai melihat dengan teliti saat gamba-gambar pada peta tersebut mulai muncul dan mencari satu nama, yaitu, Draco Malfoy. Oh ayolah, Harry mulai terobsesi pada musuhnya itu pada tahun ketiga yang sialnya Draco terlihat sangat amat tampan di tahun ketiganya.

Oh ternyata si pangeran slytherin ini baru saja keluar dari perpustakaan bersama Zabini, Nott, dan Parkinson dan sekarang menuju ke asrama slytherin mereka di dungeon, hah! Harry berharap dia bisa bertemu si pirang itu di aula besar saat makan malam karena dia dan si pirang itu belum bertemu seharian.

                -------------------------------------

Sekarang telah memasuki jam makan malam dan the golden trio dari asrama berlogo singa itu telah mendudukkan diri mereka dengan nyaman di meja panjang khusus asrama gryffindor,Harry mengedarkan pandangannya keseluruh aula besar dan sayangnya dia tidak menemukan seseorang yang sedang dia cari.

"Astaga! Ron, 'Mione. Aku melupakan tongkatku yang tertinggal di ruang rekreasi asrama." Harry menepuk pelan jidatnya saat menyadari bahwa dia tidak membawa tongkatnya "bagaimana bisa kau begitu ceroboh, Harry?" Hermione menggeleng pelan, Harry bukan tipe yang ceroboh seperti Ron "cepat pergi ambil tongkat mu, kami akan menunggumu disini." Harry mengangguk dengan cepat sebelum beranjak dari meja panjang dengan terburu-buru, karena terlalu terburu-buru Harry menabrak seseorang

Brukk!

"watch your step, potty."

Harry yang awalnya menunduk langsung mengangkat kepalanya saat mendengar suara yang begitu di kenalnya "Malfoy." Harry menatap Draco dengan intens yang membuat pewaris utama keluarga Malfoy itu kebingungan "kenapa melihatku dengan tatapan yang seperti itu, potty? Apakah kau merindukanku? Kalau aku tidak salah ingat, kita baru bertemu saat makan malam pada hari ini." Draco bertanya dengan nada iseng dan seringaian menyebalkan tapi tampan miliknya

Sour Ice CreamWhere stories live. Discover now