💜Selamat Membaca💜
Setelah kejadian Pramana hilang beberapa hari yang lalu kini keadaan hubungan pertemana mereka bertujuh kembali normal. Sekarang Pramana juga sudah mulai membukakan diri untuk teman-teman barunya dan sudah tak sependiam dulu.
Hari ini sangat terik membuat kantin lebih ramai dari biasanya. Di lihat di pojok ujung kantin ada tujuh orang yang sedang duduk dengan ada banyak gelas kosong di meja.
Ilam dan Pramana pelakunya sudah menghabiskan 5 gelas es jeruk dan ini yang ke 3 untuk Pramana. Gelas minuman yang biasanya hanyak 7 buah kini berkembang menjadi 13 buah malahan. Melihat aksi kedua saudara itu hanya membuat menggelengkan kepalanya para teman-teman yang lain.
"Ini neraka apa sedang bocor sih ataukah meteor sedang membuat api unggun" keluh Ilam
"Kamu mau habis berapa gelas lagi wedang jeruknya nila apa perutmu itu gentong to" ucap Bana
Setelah mengucap itu membuat ke lima yang lainya tertawa atas perkataan Bana. Bana sendiri mendapatakan lemparan sedotan dari Ilam.
"Dua minggu lagi ada festival tahuan sekolahkan Flan?" tanya Sean
"Iya kak Festival tahunan ini akan di adakan berbedan dan lebih meriah tentunya" jawab Flan
SMA ini selain termasuk sekolah yang favorit dan memiliki beragam siswa sisiwi juga ada satu keunikan sendiri. Setiap tahunya sekolah ini akan merayakan acara Festival tahunan untuk penyaluran bakat siswa siswinya baik itu yang akademik atau nonakdemik. Festival ini akan diadakan selama satu minggu kecuali hari minggu.
Selama festival sendiri seluruh siswa siswinya akan menerima tugas secara online dan di sekolah tidak akan menerima pelajaran. Hari pertama dan kedua akan di adakan untuk lomba akdemik seperti olimpiade untuk siswa yang memiliki prestasi tinggi atau yang pandai boleh mengikuti. Hari ketiga dan keempat untuk acara From atau penampilan bakat-bakat non akademik dan hari akhir biasnya untuk acara basar dari makanan buku dan kerajinan yang akan di buat oleh siswa siswinya dan di buka untuk umum.
Pramana sudah tahu tentang festival itu dari Ilam dan Flan. Kali ini Pramana ingin mengikuti From untuk penyaluran bakatnya tapi dirinya terlalu bingung harus menampilkan apa. Asey yang menyadari Pramana melamun lalu menyengol Viano yang di sampingnya kebetulan Pramana sedang di hadapan Viano. Seolah bertanya ada apa Asey lalu mengarahkan telunjukanya ke arah Pramana dan Viano mengikuti arah telunjuk Asey.
"Mikirin festival" ucap Viano
"Aa enggk kok kak" ucap Pramana bohong
"Kamu mau ikut yang mana dek?" tanya Ilam
"Mungkin acara From lebih bagus tapi harus menampilkan apa?" tanya Pramana
"Kamu kan bisa menyanyi" ucap Flan
"Aku belum pernah tampil untuk orang banyak dulu ikut lomba pun waktu SMP dan itu di lihat orang sedikit dan yang ini membuat ku tak percaya diri kak jadi aku butuh pendamping" jawab Pramana
"Mau nyanyi apa menikah" ucap Asey
Pramana menggaruk tengkuk malu dan yang lain sedikit tertawa mendengar jawaban Asey. Asey itu sekali bicara kalau enggak nusuk hati ya ngawur.
Bel masuk terdengar sudah saatnya mereka kembali ke kelas masing-masing. Seperti biasa rutinitas Ilam mengantar Pramana ke depan kelas dulu, kali ini di temani oleh Flan. Sepanjang koridor mereka tak hentinya bercanda.
Setelah sampai mengantarkan Pramana, Ilam dan Flan langsung menuju ke kelas mereka. Pramana lanjut memasuki ke kelas dan langsung duduk di samping Gugus yang sedang asik memainkan ponselnya dan Alpin yang sedang duduk dengan bersenandung.
"Festival tahun ini kalian mau ikut yang mana Gus, Pin?" tanya Pramana
"Aku mau ajak Mak Erot lomba tarik tambang Na" jawab Gugus santai
"Untung Mak Erot itu enggak ada suaminya coba ada udah mati di gatung kamu Gus" sambung Alpin
"Hahhaha cemburu dia" Jawab Gugus
"Heyy ayo lah" Jawab Pramana
" Waaaa mau jadi gorila oke oke aku paling mau ikut yang di basar buku sama kakak sepupuku yang di tingkat akhir Na" Jawab Gugus
"Kalau aku paling sama kayak Gugus tapi di basar Makanan tradisional sama anggota Cooking kamu sendiri mau ikut yang mana?" Tanya Alpin
"Belum tau masih tabu" jawab Pramana sambil mengacuhkan kedua bahunya
Setelah itu guru mapel tiba-tiba datang dan akhirnya pelajaran full sampai jam akhir. Dan mengingat besok hari weeked jadi sesemangat mungkin siswa siswinya mengikuti pelajaran termasuk Gugus,Alpin dan Pramana tapi hal berkata lain si Gugus tertidur selama 2 jam sampai guru yang menegur untuk bangun bukannya bangun malah mengajak berantem hingga kuping gugus yang terkena sasarannya.
.
.
.
.
Hari ini lumayan cerah sekolah sudah di bubarkan sekitar 10 menit yang lalu. Pramana juga sekarang sudah berada di tangga menuju kamar Asramanya.
Setelah 5 menit kini Pramana sudah sampai di depan kamarnya masukan kunci dan membukanya tapi sepertinya kamarnya sudah terbuka tanda kalau penghuni lainya sudah ada yang di dalam kamarnya.
"Pramana masuk" ucap Pramana sendiri sambil membuka pintu
Di dalam ternyata sudah ada Flan dan Sean yang sedang diskusi tentang menari terbukti beberapa kali Sean yang menunjukan gerakan ke Flan. Pramana mendekati kedua orang itu dan langsung duduk di samping Flan.
"Ehh udah pulang kamu" ucap Sean
"Sudah kak" Jawab Pramana
"Bang Ilam kemana?" tanya Pramana
"Ada urusan sebentar lagi pasti akan datang sama yang lain" Jawab Flan
Pramana mengangguk untuk jawaban Flan. Setelah 15 menit Ilam dan yang lain sudah berkumpul di kamar Pramana. Kini Pramana dan Sean sedang di dapur membuat minuman dingin.
"Kamu bisa menyanyi ya" ucap Sean
"Ya sedikit dulu waktu di SMP juga pernah ikut lomba dan menang kak" jawab Pramana
Sean dan Pramana kembali ke ruang utama yang di gunakan untuk kumpul mereka. Sean yang membawa nampan yang berisi poci dan Pramana yang membawa beberapa gelas plastik. Minuman yang di bawa Sean langsung di serbu karena cuaca yang lumayan panas maklumlah di perkotaan dan emenjak kedatangan Pramana mereka sering kumpul di kamar 77.
"Jadi kalian mau ambil yang mana buat Festival?" tanya Viano
"Tema festival kali ini "Bebas Berekspeksi Hidup Remaja" jadi kita bebas menentukan bakat apa mau ada percampuran tampil dari tingkat awal kedua maupun akhir tak masalah dan untuk bakat ini tidak ada batasan yang penting tidak aneh-aneh" jelas Flan karena dia ketua osis ya pastinya akan lebih tau informasi tentang Festival itu.
"Waaa ide bagus itu to enggk kayak taun kemarin tema Remaja tradisional Ilam yang harus jadi ayam jago Cinderalas di teater" jawab Bana dan membuat kelima pemuda itu kembali tertawa mengingat saat festival bakat kemarin dan Pramana yang tak tau pasti hanya ikut tersenyum
"Gimana kalau kita gabung aja" usul Sean
"Gabung bagaiamana memangnya kita mau jadi powerrenges?"Tanya Ilam
"Aisshhh anak ini ya gabung kan pas nanti kita bawakan cover saja" Jawab Sean lagi
"Ide bagus juga kan sekalian nanti kita saling tau bakat-bakat kita" jawab Asey dan yang lain mengangguk
"Menutut informasi sekarang ini Kpop sedang memanas di kalangan remaja Indonesia apalagi Boyband BTS itu gimana kalau kita cover salah satu lagu dari mereka kan ada bagusnya to" usul Bana si sejuta Informasi
"Boleh juga tapi kalau pakek bahasa korea pasti masih sulit emak ada yang lagu yang bahasa inggrisnya" jawab Pramana
"Setahu ku ada untuk lagu yang baru ini kemarin aku enggk sengaja mendengarkannya" ucap Sean
"Ya sudah oke Bang Asey bagaiamana?"tanya Ilam
"Aku setuju kalau bagus kita dapat poin dari sekolah" jawab Asey
Mereka akhirnya kembali mendiskusikan untuk yang akan di tampilkan di From festival. Mereka menentukan mulai dari pakaian gerakan dance masalah menyanyi dan waktu latihan dan waktu 2 minggu pastinya akan cukup.
Hingga malam mereka masih mendiskusikan sesekali langsung latihan seperti bernyanyi dengan di iringi musik dari Youtube dan kadang-kadang dengan pianika Asey. Pramana nyaman dengan pertemanan ini malah dirinya menganggap ini adalah sebuah sahabat.
Mereka selalu melengkapi kekurangan Pramana. Beberapa bulan bersama mereka rasanya Pramana tau mereka orang yang asik dan selalu menerima perbedaan selalu melengakapi dengan satu yang lainnya dan itu sebuah keberuntungan untuk Pramana bisa berteman dengan mereka.
.
.
.
.
.
.
Hallo terima kasih telah baca😊
Jejak jangan lupa dan maafkan typonya🙏
YOU ARE READING
Reason and Story
Teen FictionPramana David Prasetyo adalah siswa baru yang pindah dari kampung ke kota karena biasiswa dan satu sekolah dengan sepupunya. Di sekolah baru kehidupan Pramana menjadi baru, sikap yang pemalu dan jarang berteman mampu mengubahnya. Bertemu dengan tema...
