Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Burhamah adalah anak penengah di keluarganya, yang harus menengahi setiap perkelahian kecil maupun besar antar saudaranya. Sama seperti Mas Raden, penengah yang rusuh diantara ketujuh lelakinya Burhamah's Family.
Istri Burhamah adalah gadis cantik yang ia pinang karena paras dan perawakan yang sesuai dengan tipe idaman Burhamah. Kita sebut dia "Nima", yang katanya dia adalah putri tunggal kepala desa di sebuah desa pulau Jawa, dikenal sebagai kembang desa disana.
Selain rupa yang menawan. Dikatakan bahwa Burhamah memiliki ucapan manis yang memikat hati. Banyak pujangga yang tak suka padanya karena para gadis selalu termakan bujuk rayunya Burhamah.
"Mas, mangga ngunjuk teh rumiyin." (Mas, silahkan minum teh dulu.) Nima yang mempersilahkan dengan santunnya.
Rambut wanita itu panjang semampai dengan pinggang indah, juga jalannya yang lenggak-lenggok membawa nampan.
Merasa tahu menantunya sulit memahami bahasa Jawa karena ia berasal dari pulau Madura. Beruntung Ayah Mertuanya bersedia menjabarkannya. "Di minum dulu tehnya." ujarnya seraya mengangkat cangkir berisi teh miliknya.
Itu hanya perbincangan ringan yang diselingi candaan ringan dari bibir Burhamah.
"Mah, kapan kamu ajak Putriku ke rumahmu?" "Dia terus mendesak untuk menanyakannya, dia penasaran dengan kampung halamanmu." ujarnya setelah menyesap teh yang di tuang pada alas gelas yang biasa di sebut Lepek, oleh orang Jawa.
"Nanti jika saya sudah mendapat pekerjaan yang pas, Pak!" ia menunduk untuk menghormati yang lebih tua.
Nyatanya setelah beberapa tahun pernikahan, Burhamah dan Nima belum direstui untuk memiliki buah hati oleh tuhan.
Hanya dengan alasan itu ia mampu meninggalkan wanita yang menjadi pujaan hatinya. Walau alasan sebenarnya ia malu, harus menjadi beban dan menumpang tinggal bersama Mertuanya.
Setelahnya ia merantau jauh ke Jogja. Yang tanpa disangka kisahnya di mulai di sana, Cinta yang ia rasa tulus bukan karena tipe idaman.
