10. Forget about pity first.

3.6K 874 108
                                    

Ada yang menunggu book ini update?:")

***
Yeonjun kembali menatap kearah beberapa orang yang sedang berlarian di pinggir pantai, ya mereka keluar dari hutan dan langsung melihat kearah pantai yang sangat luas sekali.

Sebenarnya ini terlihat indah namun gak jadi saat mata mereka bertiga melihat air lautnya berubah menjadi merah, tidak menyeluruh.

Ada seseorang yang baru saja meledak karena terkena bom, mengerikan.

Padahal mereka bisa melihat orang tadi hanya mau mencuci tangannya tiba-tiba malah ditempel dengan bom, seperti bom milik Taehyun.

Bom tersebut akan menyedot semuanya seperti penyedot debu tapi versi yang kecepatannya paling turbo.

Salah berjalan saja sepertinya akan langsung di lempar bom.

Soobin sudah mendapatkan 3 permata, tinggal 2 lagi, berbeda dengan Yeonjun dan Kai yang masih mendapatkan 2 permata.

Yeonjun melihat kearah layar di hadapannya, melihat berapa lagi jumlah orang yang ada di hutan ini, bisa gawat jika tinggal sedikit lagi.

Dan matanya menatap kearah angka 30 disana, tersisa 30 orang lagi disini.

Dari 100 orang hanya tersisa 30 lagi.

Sumpah, dirinya harus gerak cepat jangan sampai mereka yang terbunuh.

Soobin langsung ditarik dengan cepat oleh Yeonjun ketika melihat ada seseorang yang mau menempelkan bom ke baju Soobin.

Yeonjun langsung melemparnya bom dengan cepat membuat orang tersebut langsung meledak dan hancur karena terkena bom milik Yeonjun barusan.

Tangannya langsung mengambil permata yang terlepas itu dan menaruhnya ke dalam tas.

"Makasih kak," ucap Soobin sambil menatap kearah Yeonjun yang mengangguk sambil mulai berjalan duluan diikuti oleh Soobin dan Kai.

Mereka bisa mendengar ada suara ledakan di balik hutan, tapi kayaknya lebih baik tidak masuk lagi kesana karena bakalan mati karena dilempar bom oleh sembarangan orang.

Tangan Yeonjun maju ke depan dan bisa melihat ada radar musuh yang berada dekat diarahnya sedang berlarian.

"Ini kesempatanmu Kai, lempar saja bommu ke orang yang akan berlarian kesini," suruh Yeonjun membuat Kai mengangguk dan bersiap sambil memegang bom di tangannya.

Mereka sekarang sedang berada di balik batu yang besar dan telinga mereka bisa mendengar ada seseorang yang berlarian kearah sini.

Tangan Kai siap melempar bomnya, ketika orang tersebut muncu dia akan langsung melemparnya.

Yeonjun dan Soobin berada di belakang Kai.

Setidaknya kalau Kai dapat, mereka akan mengantongi jumlah permata yang sama yaitu 3.

Jadi tinggal membunuh dua orang lagi dan mendapatkan permata yang terlepas dari punggung tangan mereka, oh terdengar seperti orang yang tidak memiliki perasaan ya.

Namun mau bagaimana lagi, para pesertanya terus berkurang, jika menggunakan hati mereka akan terbunuh, jadi lupakan dulu tentang perasaan bersalah dan lakukan saja apapun demi mendapatkan permata dan keluar dari pulau mengerikan ini.

Soobin memegang lengan laki-laki yang lebih tua darinya itu ketika mendengar suara bom yang terdengar dari dalam hutan.

Yeonjun tidak memperdulikannya, dia fokus kearah orang yang suara larian dari kakinya mulai terdengar mendekat.

Seseorang yang berlarian itu akhirnya berlarian melewati mereka dan dia sepertinya sadar jika ada yang menatapnya.

"Lempar, Kai!"

Escape -yeonbin✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora