11

1.1K 72 1
                                    

Sora sungguh lega telah mengatakan semua hal yang ia tahan selama ini pada dosen tamu menyebalkan itu.

Sora tidak masalah apabila tindakannya itu bisa mempengaruhi nilainya semester ini. Lagipula masuk pun tidak ada gunanya, Sora tidak akan memperhatikan proses pembelajaran berlangsung karena dari awal dia tidak suka dosen yang mengajarnya.

Sekarang sudah jam empat sore, dan Sora sudah siap di seberang sekolah Anna untuk menjemputnya.

Sebentar lagi Anna akan keluar dari gerbang sekolahnya. Sora duduk di halte tepat di seberang jalan yang berhadapan dengan gerbang sekolah Anna supaya Anna bisa langsung menyadari kehadirannya.

Sora bersenandung pelan sambil bermain ponselnya. Suasana yang awalnya tenang, tiba-tiba berubah berisik di sekelilingnya.

Sebagian suara berisik itu berasal dari decakan kagum orang-orang yang ada di sekitar tempat duduknya.

Merasa penasaran, Sora mendongakkan kepala dengan maksud mencari tahu apa yang membuat decakan kagum orang-orang.

Saat tahu apa yang membuat orang-orang begitu berisik, Sora begitu terkejut melihat mobil mewah milik Alex terpakir tepat di depan halte.

''Apa yang bajingan itu lakukan disini?'' geram Sora

Dengan langkah pelan Sora menghampiri mobil Alex dan berhenti tepat di samping pintu kemudi. Dan rupanya Alex menyadari kehadiran Sora dan menurunkan kaca jendela mobilnya.

''Apa yang kamu lakukan disini brengsek?'' tanya Sora dengan kesal

''Aku? Menjemput Anna tentunya.'' Jawab Alex santai

''Apa urusannya anda menjemput adikku? Apa ucapanku semalam kurang jelas? Saya tidak menghendaki anda ikut campur dalam hidup saya.''

''Aku tidak ikut campur dengan urusan hidupmu Sora. Tapi Anna bukan orang asing bagiku, dan akhir-akhir ini kami sering pulang bersama. Jadi apa masalahmu Miss Franklin? Aku punya urusan dengan Anna, bukan denganmu.''

''Anna adalah adikku dan aku yang berhak mengatur Anna boleh berhubungan dengan siapa, dan berhubungan denganmu adalah hal yang paling aku tentang. Jadi pergilah, jangan buang waktumu.'' Kata Sora mengusir

Disisi lain ternyata orang-orang di sekitar halte turut memperhatikan pertengkaran mereka.

Alex sendiri sudah muak terus didorong pergi seolah menjauh dari Sora. Akhirnya Alex turun dari mobilnya, dan menatap Sora datar.

''Apa yang diinginkan Anna adalah pilihan Anna, dan peranmu sebagai kakaknya adalah mendukung semua pilihannya.''

''Jadi anda pikir saya adalah kakak yang egois? Tidak tuan. Saya yang menjaga dia agar Anna tidak salah dalam memilih pilihan.''

''Dan kamu pikir saya adalah orang yang salah?'' emosi Alex

''Tidak, kamu lebih buruk dari itu.'' Ketus Sora

Di sisi lain

Anna yang baru keluar dari gerbang sekolahnya terpaku melihat pertengkaran antara Sora dan Alex di halte seberang sekolahnya.

Dan Anna semakin panik melihat tidak ada yang mau mengalah antara keduanya. Matanya terus-terus menatap lampu lalu lintas pejalan kaki yang masih merah. Anna harus segera melerai mereka sebelum orang-orang semakin ramai.

Ketika lampu itu berubah menjadi hijau, Anna bergegas menyebrang dan memastikan jalanan telah aman dilewati.

Namun, dari arah kiri sebuah mobil melaju kencang menerjang tubuh kecilnya. Anna terpanting tepat di sebelah halte itu. Dan semuanya menjadi gelap.

OBSESIWhere stories live. Discover now