C.30 Gentleman

87 7 0
                                    

~~ A man with a gentlemanly attitude ~~

Yaseer terbahak, "Kami hanya tim pengagum wanita, bagi kami wanita adalah benda berharga yang harus dijaga bukan untuk disakiti." Kata Yaseer sok puitis. Aku jadi terbahak mendengar kata-katanya.

==============================================================

Tak lama ponselku bordering dan aku lihat nama yang tertera adalah Reno.

"Hey, ada apa?" tanyaku kepada Reno setelah aku mengangkat telponnya.

"Kamu udah ketemu sama Yaseer?" tanya Reno.

"Udah ini lagi sama aku kita baru bahas masalah perceraian." Balasku dan Reno minta video call, aku pun menurutinya dia selalu begitu bertindak seakan aku bakal hilang atau kabur kalo sehari aja ga video call.

"Mana Yaseer?" tanya Reno setelah melihat wajahku dan aku memutar ponselku ke arah Yaseer.

"Napa bro, ga percaya banget sama gue lu," keluh Yaseer saat melihat wajah Reno di layar ponsel.

"Bukan ga percaya bro, mesti Nyonyah ga mau aneh-aneh dan ribet kan? Sesuai yang aku bilang kemarin lah, bikin miskin itu laki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bukan ga percaya bro, mesti Nyonyah ga mau aneh-aneh dan ribet kan? Sesuai yang aku bilang kemarin lah, bikin miskin itu laki. Oke brother." Ucap Reno dan aku langsung mengambil ponselku.

"Eh, ngapain kamu pake kaya gitu segala, udah sih cukup sidang ini diberesin dan akta cerainya keluar udah ga masalah. Ngapain kamu pake acara perang segala. Resek deh." Omelku.

"Bukan apa-apa Asmara sayang, itu buat kamu dan Ario memperbaiki diri, yakin deh aku kamu selama ini juga ga dikasih nafkah yang bener sama Dev. Iya apa ga? Masalah biaya hidup kan aku udah bilang aku masih sanggup ngidupin kamu sama Ario bahkan sampe Ario jadi dokter." Ucap Reno berapi-api.

"Sombong lu Bos, males aku." Aku cemberut.

"Ehhh,,eehh,,jangan gitu, iya deh aku diem aja yang penting kamu dapet hartanya Dev rumah sama mobilnya yang sekarang ya. Oke." Pinta Reno.

"Matre deh. Udah bubaran ngobrolnya males aku." Omelku dan aku langsung menutup telponku.

Yaseer yang melihat interaksi ini jadi terbahak.

"Ada yang lucu pak pengacara?" kataku sarkas.

Yaseer menggeleng, "Kalian kaya pasutri yang lagi rebutan siapa yang maau tidur diatas sama dibawah." Kontan aku terbahak dengar perumpamaan yang Yaseer bilang.

"Mesti banget gitu rebutan kasur atas sama bawah." Kataku masih dengan tawa. Ganti Yaseer yang mengangkat bahu.

"Kamu tau saat Reno minta tolong sama aku, aku sempet protes, kaya ga ada pengacara lain kenapa mesti aku apalagi kasusnya perceraian gini, jujur aja aku termassuk pengacara yang agak males sih ngurusin kasus perceraian gini. Tapi pas liat betapa antusiassnya dia cerita soal masalah kamu, aku jadi mikir apa selera Reno geser dari gadis ganti ke wanita janda." Tawa Reno.

Inside Of The HeartWhere stories live. Discover now