Spesial Chapter 4

528 29 13
                                    

Perth...

Hari ini Gun ku tersenyum terpaksa menanggapi setiap candaan atau ucapanku. Tidak sekali dua kali aku mengkap dia murung dan sedih. Aku tidak tahu apa yang menyebabkan dia seperti itu.

Setiap aku tanya dia selalu memjawab, baik - baik saja.

Aku tahu dia menyembunyikan sesuatu dariku. Sesuatu yang menggaggu pikiran dan hatinya.

Hal apa yang berani membuat Gunku bersedih ??
Tapi bagaimana aku mengetahuinya, jika dia tidak mau bercerita padaku....

Haaahhhh......


Seperti sekarang, di dapur dia melamun sedang mencuci piring. Tidak seperti biasanya dia seperti itu.... Gunku bukanlah tipe orang yang suka melamun, dan dia selalu ceria....


Sekarang dia begitu mendung dan palsu...


Prangg....


Tuh kan.... Dia memecahkan piring...

"Auu... "



"Sayang.... Stop jangan menekan lukanya ? " Aku langsung berlari menghampirinya. Tangannya terluka akibat memegang serpihan piring yang pecah.


Dia diam saja dan hanya memngerutkan kening dan wajah sakitnya. Tapi dia tidak berkata apapun.  Sungguh aneh, biasanya dia akan menangis sejadi-jadinya bahkan itu hanya sakit sepele. Gunku benar - benar berbeda.



Aku membantunya berdiri dan mengobati lukanya.


"Selesai.... "



Aku menggenggam tangannya dan mencium lukanya....

"Fiuuhhh cepat sembuh oke! " Ucapku pada lukanya.

Dia tersenyum... Itu adalah senyum paling aslinya hari ini.


Aku tidak tahan melihat wajahnya yang sedih tapi aku tidak bisa memaksanya bercerita. Jadi aku merangkulnya, memeluknya sayang...


"Sayang, jangan terluka... Aku tidak suka melihatmu terluka. Kamu kenapa ? Hari ini banyak melamun. Sayang kita pernah berjanji kan, di antara kita tidak ada rahasia dan semua permasalahan harus di ceritakan. Aku melihatmu murung dan sedih, apa yang mengganggu pikiranmu, berbagilah padaku Sayang jangan menyimpannya sendiri".

Aku berucap membujuknya lembut, membelai punggungnya nyaman berharap dia ingin bercerita.



Dia semakin memelukku erat dan membenamkan wajahnya di ceruk leherku.


"Akuu merasa bersalah padamu Perth ? " Dia mulai melunak dan bercerita.


"Kamu tidak melakukan hal yang salah, kenapa merasa begitu ? "


"Seharusnya kamu tidak menikahiku Perth. " Dia menjedah kalimatnya, dan aku masih bersabar menunggu penjelasannya. Apa Maksud kalimat itu.



"Aku, telah membuat dirimu yang sempurna menjadi cacat. "

Aku masih diam mendengarnya, hatiku sudah berkecamuk dengan ucapannya. Apa yang coba Gunku sampaikan. Dan tiba-tiba tetesan hangat membasahi bahuku. Dia menangis tanpa isakan.



"Aku tidak bisa memberimu keturunan, aku telah menghancurkan kehidupanmu yang sempurna" Lanjutnya...


Aku melepaskan pelukanku dan menangkup wajah basahnya.


Hiks hiks...


"Aku takut Perth, aku takut"




"Sayang dengarkan aku. Kamu tidak pernah membuat kehidupanku hancur. Aku bahagia dan sempurna dengan memilihmu. Jangan katakan itu lagi, itu menyakitiku melihatmu seperti ini. Aku mohon jangan dengarkan omongan tidak berguna disekitarmu. Yang kamu harus tahu aku mencintaimu, semua yang ada padamu termasuk kekuranganmu. Jadi berhentilah menyakiti dirimu sayang. "

Gun memelukkan setelah kalimat panjangku untuk meyakinnya.


"Tolong jangan pedulikan yang lain sayang, cukup pedulikan aku, suami tampanmu... Oke! "

Sedikit lucuku di akhir kalimatku untuk menghiburnya.



Dia memukulku manja atas kenarsisanku. Tapi senyum indah telah terbentuk di wajah cantiknya.


Wajahnya pink berseri merona... Si Cantikku telah kembali.



"Perth..... Terima kasih..... Jangan tinggalkanku apapun yang terjadi. Berjanjilah"



"Tentu Sayang. Aku tidak akan meninggalkanmu.. Aku berjanji"


Kami berpelukan hingga dia jatuh tidur dalam pelukanku. Dia nampak begitu lelah dengan pikirannya selama ini yang mengganggunya. Aku yakin tidurnya pun terganggu, karna ada lingkar hitam di bawah matanya.


Istriku yang indah, bagaimana bisa kamu berpikir kamu ada penghancur hidupku. Kamu adalah penyempurna hidupku Sayang. Bahkan teman-temanku saja iri padaku karna memilikimu.


Aku membaringkanya nyaman di tempat tidur dan ikut berbaring disampingnya, memeluknya agar nyaman.



















End.....












Aku end kan story ini karna aku gk mau lanjutin lagi. Aku mau move on... Ha ha ha...

Terima kasih yang sudah cinta dengan story ku ini, see u di story yang lain....

Bye bye...

CHANGE 2 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang