07# Funeral

253 30 1
                                    

Keesokan harinya adalah upacara pemakaman. Pendeta menyanyikan kitab sutera setelah itu,almarhum akan diberikan nama Budha baru yang disebut dengan kaimyo. Huruf kanji pada kaimyo yang diambil dari huruf tua yang sudah jarang digunakan sehingga hanya sedikit orang Jepang yang bisa membacanya.

Pemberian tersebut bertujuan untuk mencegah arwah almarhum kembali ke jenazah saat namanya dipanggil.

Setelah upacara berakhir, para tamu dipersilahkan meletakkan bunga ke dalam peti mati sebelum disegel menggunakan paku dan dibawa kereta jenazah menuju krematorium atau kuburan.

Semua orang,satu persatu meletakkan bunga ke dalam peti mati. Keluarga kekaisaran juga hadir hari ini dan mereka meletakkan bunga di dalam kedua peti mati tersebut




Setelah upacara pemakaman,setelah itu kremasi. Kremasi hanya bisa disaksikan oleh keluarga almarhun saja

Proses kremasi berjanlan sekitar 2 jam, setelah itu pihak keluraga memisahkan bagian abu dan tulang almarhum. Bagian tulang diambil oleh 2 orang keluarga menggunakan sumpit secara bersamaan atau dioper dari dari sumpit ke sumpit dan dimasukkan ke dalam guci atau kendi kecil. 

Tulang tersebut harus diletakkan mulai dari bahian tulang kaki sampai tulang tengkorak. Kadang-kadang ada juga yang membagi menjadi dua abu jenazahnya ke dalam 2 kendi. Tujuannya agar abunya dapat disimpan di beberapa tempat.

"Pantas saja waktu itu Nadeshiko marah gara-gara aku dan Hoseok memindahkan makanan dengan sumpit bersamaan.. ternyata itu alasannya.."

Memang benar,dulu saat mereka sedang jadwal promosi album baru,di ruang tunggu mereka saat jam makan siang,Namjoon ingin memberikan Hoseok beberapa lauk dan Hoseok menerimanya dengan sumpitnya alih-alih menunggu Namjoon meletakkannya di wadah makanannya

Alhasil Nadeshiko marah-marah dan meminta untuk segera menurunkan sumpit mereka. Para member terkejut karena tiba-tiba saja Nadeshiko marah,setelah itu Nadeshiko langsung meminta maaf dan pergi untuk mendinginkan kepalanya

Sejak saat itu,tidak ada yang berani bertanya apa alasannya

"Mungkin nanti harus kuberitahu yang lain juga.."

Saat ini,Namjoon sedang menunggu di rumah bersama dengan para pelayan dan si kembar. Ia ditugaskan untuk menjaga si kembar. Dan Namjoon menjaganya dengan baik,jika terjadi masalah ia bisa saja meminta pelayan atau pengasuh untuk mengurus mereka




Setelah kremasi selesai,Namjoon berangkat menuju tempat pemakaman atau dimana batu nisan Yamato dan Maiko berada. Mereka sekarang berada di pemakaman umum Okugawa,dimana hanya orang-orang keturunan Okugawa yang batu nisannya diletakkan disana

Cuaca panas yang terik tidak menghentikan mereka untuk menyelesaikan pemakaman hingga akhir. Setelah selesai berdoa,Nadeshiko berdiri dengan tegap,menahan air matanya yang ingin keluar lagi. Sebelum itu ia mengucapkan beberapa kata sebelum bubar

"Dalam bahasa Korea,ku doakan kalian agar bisa bersama lagi di. Dalam bahasa Jepang,kuucapkan ue kara watashi wo mite kudasai" (lihat aku dari atas sana)

Kemudian Nadeshiko berbalik,ia kembali ke mobil bersama dengan Namjoon yang memayunginya. Kedua pelayannya juga memayungi Namjoon dan Nadeshiko sampai mereka masuk ke dalam mobil

Dalam perjalanan menuju rumah,Nadeshiko menjadi pendiam. Mungkin ia masih dalam suasana berduka. Tentu saja,ditinggal secepat ini.

"Nadeshiko,setelah ini kau mau istirahat dulu? Besok lusa kita sudah pulang,jadi.."

"Nggak. Aku harus menangkap pelaku yang menembak Yamato sekarang"

Namjoon tak bisa membujuknya beristirahat lagi. Tekad Nadeshiko sudah bulat untuk menangkap si pelaku

Our Manager pt. 6Where stories live. Discover now