Chapter 2

127 20 26
                                    

*4 hari setelah ditemukannya jasad Chaeyeon*

Polisi masih belum juga menemukan pelaku utama pembunuhan Chaeyeon. Penyelidikan dilakukan secara terbuka hingga berita kematian Chaeyeon tersebar di berita TV dan juga koran harian.

Setelah otopsi dilakukan, ditemukanlah penyebab kematian yaitu karena syok dan kehilangan banyak darah. Belakang kepalanya sepertinya dipukul dengan sesuatu yang tumpul namun sangat bringas hingga memar, berdarah, dan gegar otak. Lalu sebelah matanya tertusuk jangka tajam hingga sangat dalam menyebabkan darah yang keluar dari mata dan kepalanya menggumpal ke lantai dan mengering. Selain itu, tak ada tanda-tanda perlawanan.

Tim forensik telah memeriksa TKP dengan menyeluruh. Lantai bersih, tak ada sama sekali jejak sepatu. Hanya ada sidik jari milik Chaeyeon dan seorang murid yang memiliki jangka itu di jangka yang tertusuk di mata, tapi menurut pengakuan murid tersebut, ia sengaja meninggalkan jangka itu di kolong mejanya dan ia tak kenal sama sekali dengan Chaeyeon yang meninggal di kelas mereka. Ini aneh. Karena seharusnya, lantai tidak sebersih itu. 

Seperti yang diketahui sebelumnya. Karena masalah pribadi, Hyunjin yang satu kelas dengan Chaeyeon sering menjahilinya dan semua orang di kelas mereka mengetahui itu. Jadi dia adalah tersangka utama di pikiran semua orang namun hal itu tak membuatnya menjadi pelaku oleh polisi karena alibinya sangat kuat.

CCTV yang menghadap ke kelas tersebut, sangat disayangkan sedang rusak dan belum diperbaiki oleh pihak sekolah hingga pelaku sama sekali tak terekam kamera apapun. Penyelidikan menjadi sangat sulit karena selain Hyunjin, tak ada lagi tersangka kuat yang lain.

Namun tidak bagi sekelompok anak yang sudah menyerupai detektif di sebuah rumah besar di sebuah komplek elit. Jaera, Lian, Jungkook, Hyunjin dan Rain berkumpul di rumah Jaera yang mewah. Mereka akan mengumpulkan bukti-bukti yang tak bisa polisi dapatkan dan juga mendapatkan semua informasi dengan mudah karena relasi Sehun yang luas. Ya. Mereka benar-benar ingin mengungkap pembunuhnya.

"Hyunjin. Jujur deh, kau kenapa berurusan dengan Chaeyeon sebelum dia mati?" tanya Lian setelah gadis itu menjabarkan bukti-bukti dan informasi yang ia dapat dari Sehun.

"Ya karena dia mainanku."

"Kau pikir itu jawaban, Bodoh?" kata Jaera sambil mencubit pinggang Hyunjin yang membuat lelaki itu meringkuk sakit tapi tetap dengan ekspresi datar.

"Dia menyebut soal identitas V hyung," ujar Jungkook tiba-tiba.

Hyunjin menatapnya sambil menyatukan dahi. "Bagaimana kau tahu?" tanya Jaera langsung.

"Hanya itu satu-satunya alasan mengapa Hyunjin melakukannya pada orang asing," jelas Jungkook lagi.

"Benar." Hyunjin memperjelas. Walau ia tak peduli, sebenarnya ia juga ingin namanya bersih. Semua orang memandangnya dengan wajah ketakutan setiap kali dia lewat dan langsung berbisik-bisik sambil memandanginya dan itu tentu saja membuatnya sangat risih di kehidupan sekolahnya.

"Aku ingat, hari senin kita semua pulang lebih sore karena ada tambahan jam pelajaran di setiap angkatan. Betul kan?" kata Lian.

"Tapi apa yang dilakukan Chaeyeon di kelas itu? Oh ya itu kelasmu kan?" tanya Jaera kepada Jungkook yang kemudian mengangguk.

"Kau tak ada informasi apapun? Sama sekali?" tanya Jaera lagi tapi lebih menjurus ke pertanyaan memaksa.

"Coba pikir secara logika. Buat apa dia ke kelas orang lain setelah jam sekolah selesai? Kalau ini normal, orang-orang biasanya sedang ada keperluan di kelas lain. Misal seperti meminjam buku, bertemu teman,"—Rain menaruh jari ke atas dagunya—"atau bisa jadi menemui pacar mereka di kelas lain?" lanjutnya.

Lian menjentikkan jarinya kepada Rain persis seperti yang ia lakukan pada Jinyoung kemarin. "Opsi terakhir lebih memungkinkan. Aku bisa dapat informasi dari teman Chaeyeon soal itu. Para gadis biasanya suka mengeluhkan soal kekasih mereka kepada teman sendiri kan?"

"Aku rasa aku tahu siapa kekasihnya," kata Hyunjin. "Kau juga tahu kan, Jung?" Hyunjin menyenggol lengan Jungkook.

"Kiyoung?"

Hyunjin mengangguk. "Saat aku main dengan Chaeyeon, jalang itu minta tolong pada orang yang disebutkan Jungkook tadi. Tapi sayangnya lelaki itu tak menghiraukannya sama sekali."

"Kenapa tak ada yang mencurigai Kiyoung?" tanya Lian mendadak kesal.

"Tak ada yang tahu hubungan mereka Li," ujar Jaera. "Buktinya kita saja teman satu sekolahnya tidak tahu, apalagi polisi kan?"

"Kalau begitu tersangka utamanya saat ini Kiyoung? Kira-kira apa motifnya?" tanya Lian.

"Bisa jadi Chaeyeon minta penjelasan soal Kiyoung yang mengabaikannya, tapi karena marah ia malah tak sengaja membunuh," kata Jaera.

Jangan heran mengapa sepertinya sedari tadi hanya Lian dan Jaera yang tampak bersemangat memecahkan kasus ini. Hyunjin sendiri sebenarnya tak peduli. Jungkook hanya ingin sedikit membantu, sedangkan itu Rain sejak tadi hanya ingin memerhatikan raut wajah Jungkook saat mereka semua membicarakan soal kasus kematian Chaeyeon.

"Sebetulnya ini aneh sekali. Kalau tidak sengaja, kenapa pelakunya sempat membersihkan lantai bukannya langsung lapor atau apa?" ujar Rain tiba-tiba.

"Oh ternyata kau memerhatikan juga?" tanya Hyunjin sarkas.

"Pikir deh, kenapa juga Chaeyeon harus meminta penjelasan soal hubungan mereka kalau semuanya sudah jelas begitu? Kiyoung pasti sudah malu dan tak ingin berurusan lagi dengan Chaeyeon kan?" Kali ini spekulasi Rain membuka pikiran semua orang.

"Selain itu, bisa saja ini hanya kecelakaan yang menyebabkannya mati konyol."

"Itu tidak mungkin. Kalau itu kecelakaan, kepalanya tidak mungkin terbentur sekeras itu dan tak ada yang mendengarnya. Pasti ia sempat dipukul sesuatu yang tumpul dan tak berbunyi," tolak Lian saat mendengar penjelasan terakhir Rain.

"Yah, aku kan hanya berspekulasi," ujar gadis berambut sebahu itu. Lagi-lagi ia memerhatikan wajah Jungkook.

"Aku senang berada di sini," tambahnya.

to be continued

Ayo coba kalian tebak siapa pembunuhnya dan motifnya dan bagaimana cara membunuhnya~~ wkwkwkwk


Find The Killer [ PS 2 ]Where stories live. Discover now