Part 2

159 6 0
                                    

Raina telah sampai di kafe tempat dia janjian dengan pria misterius itu. Raina langsung pergi ke meja nomor 26 sesuai dengan arahan dari pria itu.

tetapi di meja itu iya tidak menemukan pria yang dicarinya. hanya ada 2 bangku kosong. Raina menarik salah satu bangku dan duduk disana.

tak lama seorang pelayan datang membawa sebuah nampan makanan.

"hei... siapa yang memesan ini?" tanya Raina kepada pelayan

"tadi ada seorang laki laki yang memesan meja ini" jawab si pelayan

"apakah kamu tau siapa dia?" tajya Raina lagi

"maaf, saya tidak mengenalnya" jawab si pelayan sambil menunduk minta maaf dan pergi meninggalkan Raina dengan pikirannya

Raina memilih untuk menikmati makanan tersebut

Ketika Raina sedang menikmati makan malamnya ada sebuah pesan lagi masuk

"aku tau kau sangat sering lupa makan dan sangat malas untuk makan. Jadi makanlah dulu, baru temui aku di gedung SMP mu"

Kira kira begitulah isi pesan dari pria tersebut.

Dan lagi, Raina dikejutkan dengan fakta baru

1 jam berlalu dan kini Raina sudah berdiri di depan gedung SMP tempat dulu ia menimba ilmu

Raina memilih untuk menghubungi pria tersebut yang langsung di angkat oleh pria tersebut

"masuklah, aku ada di rooftop" ucap Pria itu

Raina langsung melihat kearah rooftop. Dan benar, samar samar ia melihat siluet laki laki sedang memperhatikannya

"tunggu dulu? Kenapa mesti aku yang kesana? Siapa yang membutuhkan siapa?" tanya Raina

"kau benar benar tidak pernah berubah Raina" jawab Pria itu

Tiba tiba ada sebuah lampu sorot yang mengarah ke siluet pria misterius itu menyala

"ka Arka?" tanya Raina

"bisakah kita bicara sebentar disini?" tanya pria yang dipanggil Arka oleh Raina

Kaki Raina memnglah melangkah masuk ke dalam gedung, tetapi pikirannya terus melangkah mundur. Mengulang semua rentetan kejadian yang sudah terjadi di masa lalu.

Arka bukanlah seorang cowo terkenal di SMP nya dulu, bukan juga seorang yang tajir sampai memiliki sekolah ini.

Tapi ada satu momen dimana Arka berhasil merubah cara berpikir Raina.

Flashback

Senin kali ini adalah senin yang cukup buruk untuk Raina. Terlambat masuk sekolah 30 menit, ga bawa jas lab, dan ga ngerjain PR.

Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 16.30 dan masih ada 30 menit lagi untuk Raina hormat kepada bendera merah putih.

Tiba-tiba ada seorang yang menepuk bahunya dari belakang.

"gw tau lu belum makan, gausa sok bilang ga laper" ucap Pria itu sambil meletakkan sebungkus nasi dan sebotol air mineral.

Dan pria itu langsung berlalu tanpa berkata apa apa lagi.

Raina mengenali suara itu, suara yang dulu pernah melakukan orasi untuk menjadi ketua OSIS, tetapi mendadak menghilang selama 1 bulan yang membuatnya di diskualifikasi.

"ka Arka?"

Tetapi itulah terakhir kali Raina melihat pria bernama Arka itu. Karena semenjak saat itu ia kembali menghilamg tanpa alasan yang jelas.

Tak terasa kini ia sudah sampai di rooftop dan sedang memandangi tubuh yang tidak berubah dari terakhir kali dia lihat.

"hai Raina, masih inget aku?" tanya Arka

Suara itu, suara yang sama setelah 5 tahun berlalu.

Akhirnya pria bernama Arka itu membalikkan badannya menghadap Raina

"something wrong?" tanya Arka

"ngga kok" jawab Raina terbata bata sembari membuka dompetnya "maaf ka, kalau kaka ingin meminta balas budi atas perbuatan kaka, aku ga megang banyak uang cash" ucap Raina sembari menyodori beberapa lembar uang

"bukan itu tujuanku" ucap Arka dengan nada serius dan membuat Raina memasukan uang itu kembali ke dalam dompetnya

"jadi apa tujuan kaka menemuiku?" tanya Raina

"mau sampi kapan kamu di dunia malam Rai?" tanya Arka

"ngga tau" jawab Raina "emang kenapa ka?" sambung Raina

Arka melangkahkan kakinya kearah Raina dan memepetnya ke tembok dibelakang Raina

"aku ingin wanita yang aku cintai pergi dari dunia itu dan memulai hidup baru denganku" ucap Arka

Raina tertawa

"kalo aku nolak keduanya?" tanya Raina

"kaka ga pernah maksa Raina buat pergi dari dunia itu sekarang, kaka juga bukan orang egois yang akan maksa kamu buat ikut sama kaka" ucap Arka

"tapi kaka cuman mau kasih tau. Kaka cuman mau kamu kembali Rai"

Raina mendorong tubuh Arka menjauh dan pergi ke tepi Rooftop dan duduk diatasnya

"malam ini dingin banget ya..." ucap Raina

"bagiku setiap malam itu dingin" ucap Arka

"kaka mana tau rasanya kehilangan orang orang yang kaka sayang dalam satu malam" tanya Raina

Arka melangkahkan kakinya menuju Raina

"kecelakaan pesawat 2 tahun lalu?" tanya Arka

Raina mengangguk pelan. Dan tak terasa jika Raina mengingat itu, secara tiba tiba selalu saja ada segerombolan air di ujung matanya

"setiap orang punya ceritanya masing masing, dan setiap cerita pasti memiliki kebahagiaan" ucap Arka

"aku bahagia di dunia yang aku jalani ka..." ucap Raina sambil menitikan air mata

Arka mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya dan memberikannya kepada Raina

"kalo kamu memang bahagia dengan duniamu sekarang, kaka gabisa berbuat apa apa. memang kaka akan bahagia kalau kaka dapat memilikimu, tapi menurut kaka kebahagiaan kamu lebih penting" sembari berdiri

"maaf mengganggu waktumu Rai, mau kaka antar pulang?" tawar Arka

Raina mengangguk pelan.

*******

10 menit pertama mereka menyusuri jalanan ibu kota dengan keheningan. hanya terdengar suara radio yang memutarkan potongan lagu yang biasa mereka dengar

"apa yang bakal kaka lakuin setelah malam ini?" tanya Raina

"tidur mungkin" jawab Arka asal

"bukan itu. maksudnya, aku gamau ninggalin duniaku, what you wanna do?" tanya Raina

"gatau, kaka udah berusaha buka hati semenjak kaka pergi. tapi ga pernah berhasil" ucap Arka "mungkin aku bakal menua dengn kesendirian"

Raina kaget mendengar perkataan itu dari seorang pewaris tunggal perusahaan ternama di negeri nya.

"serius?" tanya Raina

Arka tersenyum dan mengangguk

"habis denger perkataan kamu, kaka rasa itu keputusan yang paling tepat" ucap Arka

Raina menyesali perkataannya.

"aku menghargai keputusanmu" ucap Arka sembari tersenyum

The PandoraWhere stories live. Discover now