1.4

678 107 20
                                    

tsundere | xiaojun.



































- lucasswaifeu -

ojun ciniying ♡

Ojuuuuuuuun!

ap?

/w ngapain nge-chat si? malu anjir, astaga.
anu, itu.
👉👈

anu apa?
kok ada emot 👉👈?
/pikiran gue kok travelling ya?

itu....
hum.
itu lho....

apa?
anu apa?
lo tuh yg jls gt ngetik nya.

kan lo cenayang.
bisalah baca pikiran gue!

y.

udah baca pikiran gue?
read.

Mereka masih berada didalam kelas. Pelajaran masih berlangsung, para guru tidak ada karena sedang rapat.

Alhasil kelas jadi ramai bak pasar. Ada yang sibuk sama temen, sibuk sama diri sendiri, dan lain-lain.

Dan pada saat itu, Xiaojun yang notabene nya ialah teman sebangku Lavea di pojok belakang— menoleh menatap Lavea yang sedang pura-pura asik baca buku paket Bahasa Inggris.

"Vea," Ujar Xiaojun membuat bulu kuduk Lavea seketika berdiri. Suara itu berhasil membuatnya luluh. "Apa?" Lavea hanya mampu menjawab, matanya masih setia pada deretan kata, tidak berani menatap balik Xiaojun.

"Gue udah baca pikiran lo. Bukan baca sih, gue baru ngeh aja sama topik pembicaraan lo di chat," Lavea meruntuki dirinya sendiri. Seharusnya gue ngga usah ngungkit-ngungkit hal itu ya, kenapa tolol banget si jadi orang?

Lavea menggigit bawah bibirnya, menelan salivanya susah-susah, tangannya tidak berhenti bergetar. Dan, juga ia masih dapat merasakan perutnya yang sakit dan panas.

kenapa tiap bulan harus gini si?

"Sama-sama. Lo mau bilang makasih kan? Karena gue beliin lo pembalut?"

"Roti, Ojun! Roti!" Lavea menoleh berusaha untuk menyuruh Xiaojun mengatakan benda yang sedikit memalukan bagi Vea. Jujur, membahas hal ini dengan sesama perempuan saja malu nya setengah mati, apalagi dengan lawan jenis?

"Apanya yang roti sih? Itukan pembalut,"

"Tapikan gue malu, Ojun. Suara lo tuh juga, kecilin dikit kek," Lavea sudah mode on, membuat Xiaojun terdiam sebentar, lalu, "Setidaknya hargain gue gitu, gue sudah lari-lari ke minimarket cuma buat lo. Udah gitu dilihatin mbak-mbak kasir sama orang yang lagi ngantre,"

"Gue kan ngga nyuruh lo, Jun."

Xiaojun menjawab dengan cepat, "Tapikan lo butuh."

Tatapan yang Xiaojun berikan pada Lavea itu sudah membuktikan bahwa niat nya tulus dan baik.

Ia hanya khawatir.

"Dan juga, ini...." Tangan Xiaojun meraba loker meja, lalu mengambil kantong plastik yang berisikan minuman pereda nyeri haid, kiranti.

"Kata google kalo lagi haid perut pasti nyeri, jadi disuruh beli ini biar nyerinya agak mendingan. Minum, sapa tahu mendingan. Gue tahu kalo lo lagi nahan sakit."

- lucasswaifeu -

[✓] tsundere | xiaojunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang