Friksi

1K 75 11
                                    

Kim Hongjoong x Park Seonghwa
.

Kim Hongjoong x Park Seonghwa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

Barangkali kadar kafein dalam tubuhnya dapat ditukar dengan serotonin secara cuma-cuma mungkin ia dapat masuk jajaran 10 manusia terbahagia di dunia. Andai semudah itu.

Terhitung sudah 8 gelas kopi dan 10 batang rokok yang diserap tubuhnya sejak fajar tadi. Tidak berguna sebenarnya, semuanya tidak membantu membersihkan kabut dari pikiran. Tapi tidak juga, nyatanya itu membantu membersihkan uang fisik di dompetnya.

Tangannya menggaruk lehernya frustasi sebelum berhenti karena merasakan ngilu kecil tepat di jakunnya. Sial, padahal tadi ia sudah sempat melupakannya! Kenapa tanpa sadar ia malah menggali kubur sendiri.

Badannya merosot di kursi kerja. Tubuhnya lelah, ia tahu. Kantung matanya sudah dalam tahap memprihatinkan, butuh dempul untuk menutupnya. Namun ia tidak bisa beristirahat dengan tenang dimanapun ia berada.

Jemari kakinya berusaha meraih gulungan tembakau yang berada diatas meja kerja, yang sayangnya sudah tidak bersisa.

Banyak waktu terbuang sia-sia. Jadwal normal hidupnya adalah membuat aransemen lagu saat terjaga dan memimpikan barisan lirik saat terlelap. Nyatanya ia tidak bisa melakukan keduanya.

Ia butuh kopi ataupun rokok atau apapun itu. Bisa saja ia pergi ke minimarket lalu menarik uang dari mesin terdekat, tapi tidak dengan kedua tangan yang tremor hebat. Salahkan konsumsi kafein dan makanan yang tidak pernah mendarat di lambungnya. Satu-satunya kegiatan yang tersisa untuknya sekarang hanyalah mengumpat.

"ASTAGA! SETAN!" Pekikan keras dan nyala lampu membuatnya benar-benar kaget tapi ia tidak memiliki tenaga untuk terlonjak. "Oh, hanya bang Hongjoong."

Benar. Tokoh utama yang menderita kita bernama Kim Hongjoong. Umur menginjak pertengahan 20. Pekerjaan produser lagu. Status insomnia parah.

"Mingi, belikan aku kopi."

Mingi-oknum yang menyalakan saklar-mencibir. "Berani-beraninya orang tua ini memerintahku." Dalam situasi normal Hongjoong akan melempar alas kakinya ke wajah Mingi, tidak untuk sekarang.

"Sejak kapan kau disini, bang?"

"Tiga atau empat jam yang lalu? Entah? Jam berapa sekarang?"

"Tunggu, ini jam 8 pagi--UNTUK APA KAU DI STUDIO PADA PAGI BUTA??!!"

Hongjoong hanya menatap datar, tidak peduli.

Mingi menumpuk beberapa gelas kosong di meja lalu duduk diatasnya. "Bang, serius, kau butuh pacar."

Hongjoong menggeleng, "Kau sudah tau aku tidak berminat.".

Jawabannya kali ini tidak memuaskan kawan (sekaligus kolega)nya itu, "Tidak bang, serius, keadaanmu mengerikan. Harus ada yang merawatmu! Aku tidak pernah tahu kau punya pacar sejak pertama mengenalmu, hitung saja berapa tahun sekarang sejak smp!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 20, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

FriksiWhere stories live. Discover now